Part_16

697 106 5
                                    

Siang ini sehun sedikit lebih diam dari biasanya, jelas itu terasa apalagi pada jisoo, biasanya sehun akan berbicara bahkan untuk hal yang tidak penting tapi kali ini sehun berbicara seperlunya saja, begitupun dengan kai dan jennie yang menyadari bahwa sehun sedikit lebih cuek pada jisoo

"hei albino apa mulutmu terkunci?" tanya jennie, sehun tidak menanggapi ucapan jennie

Tentu itu menjadi tanda tanya untuk mereka ada apa sampai sehun berubah seperti itu, sehun memakaikan sepatu pada jisoo meskipun sehun tidak banyak bicara tapi dia tetap menjalankan tugasnya membantu jisoo

"apa kau sakit?" tanya jisoo berbisik pada sehun

"aku tidak apa-apa" sehun sedikit memaksakan senyumnya pada jisoo

"jika tidak sehat kita disini saja" cegah jisoo

"tidak apa, aku sehat" balas sehun menyakinkan jisoo

Sehun berjongkok di hadapan jisoo, jisoo mengalungkan tangannya pada leher sehun, kali ini mereka akan pergi piknik jadi sehun harus menggendong jisoo dan meninggalkan kursi rodanya

Kai dan jennie meihat perlakuan sehun sedikit bernapas lega, setidaknya sehun masih menunaikan kewajibannya atas jisoo

.

.

.

.

Sehun berjalan pelan dengan menggendong jisoo, mereka kali ini menuju taman, sesekali jisoo menjahili sehun, mencubit pipinya atau bahkan membekap mulut sehun, sehun menanggapinya dengan tawa melupakan rasa sakit di hatinya, sehun bertekad akan berusaha lebih keras agar jisoo menerima cintanya.

"aku berat?"tanya jisoo

"tidak" geleng sehun

"benarkah? apa aku cantik?" tanya jisoo kembali

"tentu tuan putri ini sangat cantik" balas sehun

Jisoo tertawa kecil mendengar jawaban sehun, mengelus rambut sehun

"pengawalku ini baik sekali" puji jisoo

"baik dan tampan" sombong sehun, jisoo mendengus mendengarnya

"percaya diri sekali" ucap jisoo

Mereka sampai di taman, jennie memilih tempat di bawah pohon yang cukup besar, kai langsung membuka tikar untuk mereka duduk, sehun menurunkan jisoo pelan di bantu oleh kai dan jennie yang memegang jisoo, jennie membuka keranjang makanan yang di bawa tadi olehnya

Jisoo membantu jennie menata makanan yang di keluarkan, kai mengambil anggur dan langsung dimakan

"enak sekali" ucap kai

"apa sih yang tidak enak untukmu mr.black?" tanya jennie

"dia di beri makan batu juga tetap enak" tambah sehun

Kai menatap tidak suka ke arah sehun

"selain hitam dia juga rakus" tambah jennie

"hei berhenti menghina" tegur kai

"kau lebih cocok di hina dari pada menghina dia" tunjuk jennie pada sehun

Sehun hendak membalas ucapan jennie tapi jisoo menyodorkan sepotong apel kecil di depan mulutnya, sehun langsung melahapnya

"terimakasih" ucapnya

"ingat umur, jangan seperti itu" perintah jisoo

Sehun mengangguk dan tersenyum lalu gentian menyuapi jisoo

"bayi papa gemas sekali" sehun mencubit pipi jisoo

"berhenti bicara yang tidak jelas"

"sekarang bayinya merajuk" sehun langsung merangkul jisoo mendekat ke arahnya

.

.

.

.

.

Tidak terasa mereka bercanda dan mengobrol hingga sore taman yang mereka datangi kini terlihat sepi dari pada sebelumnya, kai dan jennie sedang mencoba wahana anak yang terdapat di taman tersebut, walupun usia mereka sudah tua tapi tidak menurunkan semangat mereka untuk menaiki wahana yang ada.

Sedangkan jisoo dari tadi dia memainkan handphonenya mengabaikan sehun yang terus menatapnya, sesekali mereka mengobrol tapi terhenti ketika jisoo sudah asik dengan handphonenya

Sehun membereskan tempat bekal tadi meluruskan kaki jisoo, meletakan kepalanya pada paha jisoo, jisoo terkejut atas tindakan sehun, menurut jisoo kali ini sehun sedang manja padanya karena beberapa kali sehun memengang tangannya atau bahkan meletakan kepalanya di bahu jisoo

"ingin tidur?" tanya jisoo yang melihat sehun memejamkan matanya

"tidak pinggangku sakit aku ingin seperti ini tidak masalahkan?"

"tidak" balas jisoo

"aku ingin seperti ini" sehun menarik salah satu lengan jisoo dan menyimpannya di kepala sehun

Jisoo yang mengertipun langsung memberi usapan lembut pada rambut sehun

"sentuhanmu membuat nyaman" gumam sehun, jisoo memandang sehun yang menutup matanya cukup lama

Cup

Jisoo mengecup kening milik sehun, sehun langsung membuka matanya dan menatap jisoo yang masih menempelkan bibirnya pada kening sehun, apa jisoo berubah tentang perkatannya tadi pagi, pikir sehun

Jisoo menjauhkan wajahnya, matanya bertatapan dengan mata kelam milik sehun

"Disini juga sayang" ujar sehun menunjuk bibirnya dan di balas tonjokan yang lumayan kuat dari jisoo

.

.

.

.

.

.

tbc

BEAUTIFUL PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang