Part_20

883 111 27
                                    

Ruang terapis kali ini sedikit lebih ramai 3 bulan berlalu setelah jisoo di rawat, jisoo bertekat untuk sembuh dan meninggalkan sehun, walaupun lelaki itu dengan setia menemani kemana jisoo pergi.

Selama itu pula sehun menutup kabar bahwa jisoo sedang hamil, beruntungnya yang mengelami morning sickness itu sehun, tiap pagi sehun akan merasakan mual dan nafsu makan yang berkurang.

"akh" jisoo menahan rasa sakit pada kakinya

jisoo sudah berdiri lebih dari 5 detik, jisoo mencoba melangkahkan kakinya

BRUK

jisoo terjatuh terduduk lemas, sehun bergegas berlari menghampiri jisoo, begitu pula dengan Baekhyun

"kau tidak apa jisoo?" tanya sehun khawatir, sehun mencoba membantu jisoo berdiri tapi tanganya di tepis oleh jisoo

"dokter byun bisa kita istirahat sebentar?" tawar jisoo

Baekhyun yang melihat kejadian itupun mengiyakan tawaran jisoo, sehun memberikan botol dan handuk untuk jisoo

sehun dan baekhyun membiarkan jisoo beristirahat sendiri karena jisoo yang memintanya

"apa ada pengobatan yang lebih baik baek?" tanya sehun pada baekhyun, sehun tidak tega ketika jisoo berusaha menahan sakitnya

"ada biayanya cukup mahal apa tidak masalah?" tanya baekhyun

"selagi itu untuk kesembuhan jisoo kita akan lakukan" balas sehun

.

.

.

.

"ini" chanyeol memberikan surat kepada sehun

sehun membuka dan membaca surat pemberian dari chanyeol

"operasi rahasia?" tanya sehun

"iya kolonel kim jun myeon yang memberikannya, beliau bilang jendral lee yang meminta kau menjadi ketua operasi kali ini" jelas chanyeol

"karena seperti yang kau tau, narkoba dan senjata sekarang banyak sekali beredar secara ilegal, kita tidak boleh diam seperti ini" tambah chanyeol

sehun terlihat kebingungan dengan situasi sekarang dirinya tidak bisa meninggalkan jisoo tapi ini juga kewajibannya.

"kenapa?apa kau menolak?" tanya chanyeol

"apa bisa aku menolak?" sehun balas bertanya

"sayangnya tidak bisa letnan oh" balas chanyeol

"kapan operasi ini akan dilaksanakan?"

"dua hari lagi"

"berapa lama?"

"tergantung kinerjamu letnan" chanyeol menepuk bahu sehun

"kau akan naik pangkat jika berhasil menyelesaikan misi ini" bisik chanyeol

"baiklah aku terima, hormat" sehun memberikan hormat pada chanyeol

.

.

.

.

.

Sehun melihat jisoo sedang membaca buku di kamarnya, sehun menghampiri jisoo memberanikan dirinya mendekati jisoo kembali, sehun duduk di bawah ranjang

"hai apa yang sedang kau lakukan?" tanya sehun pada jisoo

hening tidak ada balasan dari jisoo

"lihatlah bintang malam ini cukup banyak" ucap sehun yang melihat ke arah luar apartemen nya

lagi-lagi tidak ada balasan dari jisoo untuk sehun, sehun menundukan kepalanya

"jisoo aku akan berangkat kerja, mungkin butuh waktu lama untuk kembali apa tidak masalah?" tanya sehun kembali, sehun mendengus geli serasa berbicara seorang diri padahal disampingnya ada jisoo yang sehun yakini jisoo dapat mendengar ucapannya

"bagaimana cara agar kau mau memaafkan aku jisoo?"

"enyahlah dengan kau pergi dari hidupku dan jangan pernah kembali" sehun langsung melihat ke arah jisoo dan jisoo juga melihat ke arah sehun, pandangan mereka bertemu, sehun mencari kebohongan dari sorot mata jisoo

"begitu?" tanya sehun

"ya dengan kau pergi aku bisa bebas tanpa dirimu, aku sangat menantikan itu" balas jisoo,

Sehun tersenyum miring, kembali menatap ke luar, jisoo menginginkan sehun mati? kali ini sehun benar-benar kecewa atas jawaban dari jisoo, ingin sehun menangis tapi ini bukan saatnya

setelah pertengkaran dengan jisoo, sehun selalu di hantui dengan pikiran dirinyalah pelaku yang membuat hidup jisoo menderita, jadi tidak salah jika jisoo menginginkan kematiannya.

.

.

.

.

.

.

.

tbc

BEAUTIFUL PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang