HCTH 7

393 36 3
                                    


"Pertandingan...memasak?"

"Ya! Pertandingan memasak di antara para uke! Para seme akan menjadi juri nya!"

"Uhm...aku sedikit tidak yakin.." Xie Lian berujar ragu, membuat perhatian Wei Wuxian dan Hua Cheng teralih kepadanya.

"Kau tidak perlu takut! Aku yakin masakanmu pasti lezat!" Wuxian berusaha menyemangati Xie Lian, dan Hua Cheng mengangguk,

"Untuk pertama kalinya, aku setuju dengan dia. Gege tidak perlu takut, masakan gege selalu enak."

Xie Lian menatap mereka berdua, lalu mengangguk mantap, menandakan dia setuju dengan pertandingan ini.

Jadi di sini lah mereka sekarang. Para seme sedang duduk santai di meja makan, sedangkan para uke kini sedang memasak dengan apron di tubuh masing-masing.

Shen Qingqiu ialah yang pertama menyiapkan masakannya. Kini dia menghidangkan 3 cup mi segera kepada para juri, lalu berdiri tegak, menunggu para juri menyelesaikan penilaian mereka.

"Aku tidak sangka dia adalah yang pertama selesai." Hua Cheng berkomentar, yang diangguki oleh Wangji,

"Terlihat unik." Wangji juga membuka mulutnya berkomentar. Sedangkan Binghe,

"Shizun~~~ kau hebat!"

"Shizun~~ aku tahu kau akan menang!"

"Tenang saja, shizun. Aku yakin masakanmu adalah yang terlezat!"

Mengabaikan Binghe, Hua Cheng dan Wangji mula melahap makanan mereka.

"Boleh tahan." tukas Wangji setelah makanannya sudah habis dimakan.

"Setidaknya masih bisa disebut makanan." Hua Cheng turut berkomentar. Binghe memandang mereka berdua tidak percaya,

"Bagaimana bisa reaksi kalian biasa-biasa saja!? Masakan shizun ialah yang terenak di dunia!"

"7/10"
"8/10"

Wangji dan Hua Cheng hanya mengabaikan Binghe, dan memberi markah untuk Qingqiu.

Binghe menghela nafasnya pelan, merasa seperti ingin membuang mereka berdua ke palung mariana lalu mengangkat Xie Lian dan Wuxian menjadi anaknya dan Shizun.

"10/10!!"

Qingqiu tersenyum, lalu membersihkan meja para juri. Sebelum pergi, dia mengucapkan terima kasih, membuat Binghe kembali memuji Shizun-nya.

Yang kedua selesai ialah Wuxian, membuat sesiapapun yang peka akan menyadari bahawa Lan Wangji menjadi lebih bersemangat. Telinganya bahkan mulai memerah.

Dengan penuh semangat, Wei Wuxian menghidangkan masakannya, tidak lupa mengucapkan,

"Selamat makan!" sambil tersenyum riang.

Para juri mula memakan makanan mereka, kecuali Binghe yang masih menatap tidak percaya pada masakan Wuxian.

Sup itu merah. Sangat merah.

Dengan ragu Binghe memakan makanan di hadapannya, dan menghirup sup itu perlahan.

Mangkuk kosong itu diletaknya di atas meja secara kasar, dan Binghe mengelap bibirnya menggunakan lengan bajunya. Dia melirik Hua Cheng dan Wangji, dan diam-diam terkejut,

'Bagaimana bisa mereka biasa-biasa saja! Sup ini terlalu pedas! Apa mereka mempunyai lidah besi!?'

Mukanya memerah, lalu dengan cepat meraih gelas di hadapannya lalu meminumnya dengan rakus.

"Sialan! Pedas sekali! -50/10!"

Lalu Binghe segera berdiri dan berlari ke arah dapur, untuk mencari air tentu saja.

How could this happened!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang