Xie Lian membelah mantou di tangannya kepada dua bahagian lalu memberikan satu pada Hua Cheng yang sedang tersenyum lembut melihat gege-nya."Terima kasih, gege." Hua Cheng menerima mantou itu tanpa ragu. Lagipun, bagaimana bisa dia ragu dengan gege-nya sendiri?
"Sama-sama...apa kau mau ke kedai yang lain? Tadi kulihat sepertinya ada yang menarik dengan kedai yang di sana!" Xie Lian berujar antusias, membuat Hua Cheng terkekeh kecil dan mengiyakan apapun yang diminta Xie Lian. Asalkan gege-nya bahagia, kenapa tidak?
Xie Lian menarik tangan Hua Cheng lembut, dan berjalan dengan senyum bahagia di wajahnya sebelum—
"Eh?"
—wajahnya bertukar bingung apabila dalam satu kedipan mata, ruangan yang dilihatnya bukan lagi pasar, melainkan sebuah ruangan asing seperti kamar kosong. Hua Cheng langsung bergerak cepat ke hadapan Xie Lian, melindungi gege kecilnya, sembari matanya melilau ke sekeliling kamar.
Hua Cheng semakin waspada saat mendapati ada empat orang asing yang duduk berdua-dua sedang menatap dirinya dan Xie Lian dengan tatapan...kasihan?
"Ahh ternyata suara itu benar ya?" seorang pemuda manis dengan ikatan rambut ponytail tinggi dan jubah hitam merah bersuara, memecah keheningan yang ada.
"Kasihan sekali kalian. Kutebak pasti lagi bermes—" pemuda berjubah hitam merah lainnya dengan rambut ikal dan tanda merah kecil di dahi berujar, sebelum diketuk dengan kipas oleh pemuda manis di sebelahnya yang mengenakan jubah putih hijau.
"Shizunnn~~~" pemuda ikal tersebut merengek selayaknya anak kecil, kontras dengan tubuhnya yang besar, membuat Hua Cheng sekilas mengernyit jijik sebelum kembali serius.
"Ah maaf, tapi kalian siapa?/ Kalian siapa?" Xie Lian dan Hua Cheng secara bersamaan menanyakan hal yang sama, dan keduanya terlihat terkejut dan memandang satu sama lain. Tapi itu tidak bertahan lama ketika Xie Lian menolehkan kepalanya ke arah pemuda manis dengan jubah hitam merah yang menjawab dengan semangat,
"Namaku Wei Wuxian! Tapi kalian bisa memanggilku Wei Ying! Yang disebelahku ialah Lan Zhan, maksudku, Lan Wangji! Dia memang tidak banyak bicara, jadi maklumkan saja. Oh, dan kalian harus tahu bahawa aku ialah sang 'Yiling Patriarch' yang digeruni ramai!" Wei wuxian mengakhiri sesi perkenalannya dengan senyum cerah di wajahnya, membuat Xie Lian reflek membalas senyuman itu tidak kalah cerah, walaupun jujur Xie Lian sama sekali tidak tahu apa itu 'Yiling Patriarch'.
Lan Zhan dan Hua Cheng menyipitkan mata mereka kerana pemandangan yang sangat silau di mata mereka!
"Aku Shen Qingqiu, dan ini Luo Binghe—"
"Raja syaitan." Pria yang sepertinya merupakan Luo Binghe itu berkata dengan nada bangga, membuat Hua Cheng dengan malas mengangkat sebelah alisnya, meremehkan. Luo Binghe, sepertinya tidak menyadari kerana sedang sibuk menerangkan tentang 'Shinzun-nya' yang Xie Lian tebak ialah pria bernama Shen Qinqiu tersebut.
"Lalu kalian?" Shen Qingqiu bertanya kepada dua pemuda yang masih belum memperkenalkan diri, sementara kipasnya menutup separuh dari wajahnya. Sekilas kalian akan terdengar seseorang bergumam pelan 'Shizun kerenn~', tapi bukan pelan namanya jika semua mendengarkannya.
Mencoba mengabaikan, Xie Lian tersenyum manis, "Namaku Xie Lian, dan yang sedang bersamaku ini ialah Hua Cheng. Sebelumnya, apa kalian tahu ini dimana? Kami sedang berjalan-jalan di pasar ketika tiba-tiba berada di sini." Xie Lian memperkenalkan dirinya sendiri dan Hua Cheng, sekaligus bertanya tentang soalan yang sudah sedari tadi bersarang di kepalanya, berharap mendapatkan jawaban yang berguna.
"Kami juga tidak tahu ini di mana sejujurnya. Aku dan Lan Zhan bahkan sedang berada di atas dahan pokok ketika tiba-tiba sampai di sini!" Wei Wuxian berkata jujur, yang membuat Xie Lian tidak tahu harus ketawa atau menangis.
"Nanti, apa yang kalian lakukan di atas pokok?" Luo Binghe memicingkan matanya curiga kepada Lan Zhan dan Wei Wuxian, namun hanya mendapatkan hendikan bahu acuh dari Wei Wuxian.
"Namun satu yang aku tahu, kita semua berasal dari dunia yang berlainan. Sebelum kalian berdua datang," Shen Qingqiu menggunakan kipasnya untuk menunjuk ke arah Hua Cheng dan Xie Lian, "ada suara yang kami tidak pasti datangnya dari mana, sudah menjelaskan tentang tempat kita berada sekarang. Dia juga memberi tahu bahawa kamar ini hanyalah ruang menunggu untuk satu lagi pasangan, yang aku tebak adalah kalian, sebelum dihantar ke dunia lain untuk asupan uhh...fujoshi kalau aku tidak salah."
"Kau tidak salah, Shen-xiong. Orang aneh itu menyebut perkataan 'fujoshi' di akhir penerangannya. Aku bahkan tidak tahu apa maksud perkataan itu!" Wei Wuxian mengembungkan pipinya kesal, membuat Lan Zhan mencubit pelan pipinya.
"Hentikan. Kau terlalu menggemaskan." Lan Zhan berkata dengan wajah datarnya, tetapi sesiapa pun tahu bahawa wajah nya melembut ketika berbicara dengan Wei Wuxian. Wei Wuxian sendiri wajahnya sudah memerah, seperti kepiting rebus.
"Aku masih bingu—" perkataan Xie Lian terpotong oleh suara aneh yang tidak bersumber,
"KYAAAAAAAA!!!! BABY LIANLIAN UDAH SAMPAI??? KENAPA TIDAK ADA YANG MEMBERITAHU!?!? Lianlian ambillah mantou yang kusediakan khas untukmu di atas meja di kamar itu. Heheeee." suara aneh itu terus saja berbicara hal-hal tidak jelas yang tidak difahami Xie Lian, tetapi Xie Lian tidak menolak ketika suara aneh itu menawarkan dirinya mantou. Jadi, dalam sekejap mantou itu kini sudah berada di tangan Xie Lian. Mata nya berbinar menatap mantou ditangannya dan berniat untuk memakannya sebelum suara Hua Cheng menghentikannya.
"Jangan makan itu, gege. Kita tidak tahu kalau-kalau dia meletakkan racun di mantou itu." Hua Cheng berujar waspada membuat Xie Lian hanya mampu menganggukkan kepalanya sedih. Hua Cheng menepuk pelan kepala gege-nya sebelum pandangan matanya mengedar mencari pemilik suara yang masih berceloteh riang, namun nihil.
Ketika Hua Cheng kembali menoleh ke arah Xie Lian, Hua Cheng seketika mendapati bahawa kesalahan terbesarnya hari ini ialah tidak mengambil mantou itu dari Xie Lian, sebelum mencari wujud suara itu, kerana saat ini, pipi Xie Lian mengembung lucu dan mulutnya mengunyah pelan seolah-olah ada makanan di dalamnya. Hua Cheng tidak bodoh. Dia tahu itu ialah mantou yang ditawarkan suara aneh itu, kerana di tangan Xie Lian sekarang sudah kosong.
"G-gege..." Hua Cheng ingin menangis saja rasanya. Xie Lian terlihat imut saat ini, apalagi ketika mata bulat itu semakin membulat ketika ketahuan dirinya sedang mengunyah sesuatu yang sepatutnya tidak dimakan olehnya, kerana San Lang berkata tidak. Tapi, tetap saja, Hua Cheng takut kalau di dalam mantou itu terkandung racun. Hua Cheng berniat meminta Xie Lian memuntahkan kembali, tetapi seolah-olah bisa menyadari isi fikirannya, Xie Lian segera menelan mantou tadi, membuat Hua Cheng tidak bisa melakukan apa-apa lagi, kecuali mendesah pelan.
"M-maaf, San Lang...t-tapi aku tidak mau membazir. Apa San Lang marah?" Xie Lian menatap San Lang dengan mata bulatnya, membuat San Lang tersenyum lembut lalu mengelus pelan surai Xie Lian, "Jangankan marah, terfikir atau bermimpi memarahimu saja aku tidak bisa. Tapi jangan ulangi lagi, mengerti?"
Xie Lian mengangguk cepat, tidak ingin membuat San Lang kecewa, sebelum tiba-tiba dirinya ditarik dari arah belakang, hanya untuk mendapati bahwa yang menariknya adalah Wei Wuxian, dan di sebelah nya berdiri Shen Qingqiu.
"Kau..."
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•To Be Continue...
Sebelumnya, Ethe mau jujur bahawa Ethe belum pernah nonton atau baca novel svsss, jadi maaf kalau character sqq dan lbh nantinya malah ooc banget, dan sangat jauh dari characteristic karakter asli mereka.
Ini juga pertama kalinya buat Ethe untuk menulis story dengan episod, kerana biasanya Ethe hanya menulis Oneshot. Yaa walaupun yang di-publish Ethe cuma satu sih...
Oh iya, satu lagi...pendapat kalian mengenai para karakter gimana? :
1) Wei Wuxian
2)Lan Wangji
3)Xie Lian
4)Hua Cheng
5) Shen Qingqiu
6) Luo Binghe
Hehee itu saja. Bertemu lagi di next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
How could this happened!?
Fanfic[Mxtx crossover] Xie Lian hanya sedang ingin menikmati masa-masa damai setelah menewaskan Jun Wu dengan memakan mantou bersama San Lang. Tapi secara tiba-tiba dirinya secara mendadak mendapati bahawa dirinya dan San Lang berada di ruangan asing deng...