P r o l o g

6.7K 406 38
                                    

Seragam biru muda terbentang pada dipan. Harum detergen. Baru disetrika licin. Rayyan Nareswara mengenakan seragam office boy dengan bangga dan merasakan derajatnya melambung. Meski tidak berdasi dan bercelana bahan, ia bisa tahu rasanya bekerja di perusahaan.

Setidaknya itu yang ia rasakan saat baru diterima bekerja sesuai gaji UMR bulan lalu.

Minggu ini dipandanginya kembali seragam biru muda pada dipan. Masih harum, masih licin, tetapi kehilangan kancing. Dua kancing teratas jatuh entah di mana. Kancing ketiga dari atas bergelantung pada seuntai tipis benang, ditarik langsung copot. Ada sedikit sobekan di bagian bahu.

Rayyan menjahit sobekan di bahu dan memasang kancing baru. Setelahnya, ia mengenakan seragam office boy sembari meringis. Mulut kering dan tenggorokan menyempit. Pergelangan tangannya ngilu saat diangkat mengancing baju. Pergelangan tangannya sakit, memar. Masih ada bekas cengkeraman dan sayatan kuku. Rayyan tak punya jam tangan untuk menutupi memar itu. Ia biarkan bekas jari-jari itu tetap tampak. Diusapnya lemah. Biar saja perih.

Sebagai pengingat.

Bahwa sakitnya tak seberapa dibandingkan melihat wajah seseorang yang mencengkeram tangannya.





Next update: mingdep, cerita ini akan update rutin setiap weekend

Pastikan untuk add buku ini ke library

agar kamu tidak ketinggalan notifikasi update!

Tampan Berdasi (MxM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang