Selamat hari Minggu. Maaf minggu ini juga cuma bisa update 1x. Semoga tetap terhibur, ya~
Btw, seneng banget cerita ini hampir 100.000 views dan 10.000 votes. Semoga makin nambah.
Ini babak baru dalam kehidupan Rayyan Nareswara.
Rasanya seperti jatuh cinta lagi dan punya pacar baru. Rayyan merasakan setiap bangun tidur pagi yang sepenuhnya bahagia. Ia semangat menjalani rutinitas kantor sebagai office boy hari ini, sebagai content creator pada jam istirahat, sebagai apa pun.
Dari hari ke hari, hubungannya dengan Pak Wis benar-benar improved. Tak perlu ada kata resmi balikan atau pasang status in relationship di media sosial ala masa SMA. Tak perlu ada peresmian potong pita atau tiup lilin. Mereka sudah sama-sama dewasa dan tahu. Bagi Rayyan, hubungannya dengan Pak Wis lebih dari sekadar balikan atau jadian. Ini sesuatu yang tidak membutuhkan afirmasi apa pun.
Pak Wis juga menjalani kehidupan kantornya dengan lebih bahagia. Sudah jarang sekali ia kelihatan jutek. Menegur karyawan pun dengan suara ramah, selembut dan sesupel Shouki Wisanggeni masa lampau. Karyawan juga menandai Pak Wis yang lebih sering senyum ke semua orang, termasuk senyum-senyum sendiri.
Pak Wis juga makin rajin menginap di kantor, hampir setiap hari malah.
Para karyawan akan berpikir Pak Wis ini pria mapan yang supersibuk, mau lembur demi memajukan perusahaan dan kesejahteraan karyawan semua.
Mereka tidak sepenuhnya salah, kok. Pak Wis memang "lembur" bersama Rayyan di luar jam kantor.
Saat jam kantor, Pak Wis dan Rayyan menyemangati diri di tengah pekerjaan dengan saling mengirim pesan WhatsApp.
Ini yang bikin Pak Wis sering kelihatan senyum-senyum kasmaran.
Pak Wis: Pagi kak
Rayyan: Pagi juga :)
Pak Wis: Kak, kita punya es batu ga ya? Mau bikin es teh manis, panas bgt soalnya siang ini
Rayyan terkekeh membaca pesan WhatsApp itu. Rayyan tahu maksud pesan ini adalah Pak Wis minta dibuatkan teh. Pak Wis sudah tidak pernah menyuruh Rayyan melakukan pekerjaan ini itu. Bukan lagi cara seorang bos memerintah office boy.
Rayyan jadi ingin menggodanya.
Lebih tepatnya nyolot.
Rayyan: Panas ya? Mau saya dinginin?
Pak Wis: Caranya? Emang bisa?
Rayyan: Bisa ....
Rayyan: Saya tiup-tiup?
Pak Wis: Emang kuat tiup2 aku terus? Nanti bengek
Rayyan: Kalau ga kuat, boleh dikasih napas bantuan?
Pak Wis: Nah, tawaran yang menarik kalo itu
Di ruang kantornya, Pak Wis terkekeh sendiri.
Mbak Sita kebetulan duduk tak jauh dari ruang kerja Pak Wis. Dari jendela kaca di sebelah pintu ia bisa melihat Pak Wis sedang cengar-cengir sendiri sambil mengetik pesan di ponselnya.
Mas Dicky, yang baru saja ke pantry minta tisu dari Rayyan, juga memergoki Rayyan senyum-senyum sendiri sambil melihat ponsel.
Saat Mas Dicky kembali ke meja kerja, Mbak Sita memulai gosip pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tampan Berdasi (MxM)
Storie d'amoreOrang yang paling kamu hindari sejak zaman sekolah adalah bosmu di kantor. Orang yang kamu benci semasa sekolah menjadi office boy di kantormu. Ini kisah dua pria yang harus belajar menerima masa lalu.