Festival musim panen membuat alun-alun kota menjadi ramai. Pedagang berteriak menawarkan dagangannya, anak-anak berlarian, dan para muda-mudi menari bersama di sekeliling air mancur yang bersinar memantulkan cahaya dari lampion.
Evelyn berjalan sendiri mencari-cari makanan kesukaannya, sate daging kambing muda. Belum juga menemukan makanan itu, di tengah keramaian dia merasa ada seseorang yang mengikutinya. Dia menghela napas kesal. "Baru aja mau makan." Evelyn segera berlari memasuki gang kecil dan bersembunyi di balik tumpukan kotak kayu serta menyiapkan sesuatu dibalik jubah hitamnya.
"SET! BRUK!"
Seorang laki-laki bertubuh tinggi terjatuh setelah melewati tumpukan kotak kayu. Tubuhnya tertahan diduduki orang yang menariknya tadi. Tangannya mengangkat tanda menyerah setelah merasakan benda dingin menempel di lehernya.
"Siapa yang mengirimmu?" tanya Evelyn yang bertanya tegas pada orang yang tertahan di bawah tubuhnya yang ramping. Tangan kirinya mencengkeram kerah dan tangan kanannya menodongkan belati ke leher laki-laki yang ditariknya.
Laki-laki itu tersenyum setelah jelas melihat wajah perempuan di atasnya yang sebelumnya sekilas hanya bayangan siluet. "Wah... ternyata rumor tentang putri Baron Gaarder yang akan jadi istriku memang benar adanya." laki-laki itu tidak melawan.
Gang kecil yang Evelyn masuki hanya tersorot sedikit cahaya remang-remang dari lampion untuk festival. Evelyn memicingkan mata dan mengamati wajah laki-laki yang ditangkapnya. Mereka saling bertatapan. Wajahnya yang tak asing bagi Evelyn. "D-Duke?!" Evelyn segera melepaskan cengkeraman dari kerah laki-laki itu dan menyarungkan kembali belatinya.
Duke Nils Aquila, calon suami yang telah ditetapkan oleh Kaisar untuk Evelyn. Orang yang Evelyn kira masih berada di medan perang telah kembali ke Ibu Kota Kekaisaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Gangster
FantasyTidak dapat dipercaya, padahal Baron Gaarder sudah menyiapkan hati untuk menerima teriakan dari putrinya yang selama ini selalu kekanakan. Kenapa dia menerima saja perintah pernikahan dari Kaisar? Dimana rengekannya? dan kenapa dia meminta dua syar...