Part 3

537 77 38
                                    

Hari yang di tunggu telah tiba, saat ini krist, singto, tay, new, gun, off dan dua orang teman tay sudah berada di dermaga menunggu kapal yang akan mereka tumpangi.

Saat kapal tiba, satu persatu dari mereka mulai naik.

"Krist, aku kesulitan membawa koper ku" ucap singto.

Krist mengambil koper singto dan membawanya masuk, kemudian membantu singto masuk juga ke kapal.

"Apa kalian semua berpasangan di sini?" Tanya namtarn, teman tay.

"Bukankah kamu tahu sendiri aku dan new tak berpacaran sedangkan krist dan singto juga hanya teman. Hanya off dan gun yang menjalin hubungan di sini" ucap tay.

"O-oh... Ku pikir?" Ucap namtarn sambil tersenyum.

"Senang berkenalan dengan mu, krist" ucap chimon sambil tersenyum ke arah krist.

"Ya, aku juga" ucap krist membalas senyuman chimon.

Mereka memang sudah berkenalan tadi, sejak awal mereka bertemu.

Krist mencari tempat duduk kemudian duduk di sebuah kursi tak lama singto juga duduk di sampingnya.

"Aku mabuk laut" ucap singto sembari menyandarkan kepalanya di pundak krist.

Krist mengusap rambut singto dan mengeluarkan minyak kayu putih dari dalam tasnya, ia memberikan itu kepada singto.

"Berapa lama kita di sana?" Tanya krist kepada off.

"Tiga hari" ucap off.

"Apa kamu tak makan, sing?" Tanya new saat melihat singto sepertinya sangat lemah.

"Sudah" ucap singto singkat.

"Lalu? Bukankah kamu tak pernah mabuk laut sebelumnya?" Ucap new.

"Aku tiba-tiba pusing, apa tak boleh?" Ucap singto.

"Apa kamu mau ini?" Ucap chimon sembari memperlihatkan cemilan yang di pegangnya ke arah krist.

"Terima kasih" ucap krist mengambil cemilan itu sambil tersenyum.

Semua itu tak luput dari tatapan mata singto. Krist membuka bungkus cemilannya dan mulai memakannya.

"Aku mau?" Ucap singto.

Krist memberikan bungkus cemilan itu pada singto dan membiarkan singto menghabiskan semuanya, perjalanan memakan waktu beberapa jam, sekarang singto sudah terlelap dengan kepalanya yang bersandar di pundak krist begitu juga dengan krist yang terlelap bersandar di sandaran kursi.

Off, tay, new, gun dan namtarn juga tidur kecuali chimon yang masih betah membuka matanya.

****
Tidur singto benar-benar nyenyak, wajahnya tenggelam di ceruk leher krist, hembusan nafasnya juga sangat teratur membuat krist tak tega untuk membangunkannya.

"Apa ada seorang teman yang sangat manja dengan temannya?" Ucap chimon.

Off, tay, new dan gun sudah terbiasa melihat itu jadi mereka hanya tersenyum.

"Mereka sudah saling mengenal sejak kecil" ucap new.

"Bagaimana dengan kalian?" Tanya chimon.

"Kami kenal saat masih menjadi mahasiswa baru" ucap new lagi.

"Dia sudah ku anggap seperti adik ku" ucap krist menimpali.

"Berarti aku masih mempunyai kesempatan?!" Ucap namtarn.

Semua orang menatap ke arah namtarn sedangkan namtarn tersenyum malu.

"Kamu menginginkan siapa, krist atau singto?" Tanya tay.

"Jika di lihat dari reaksi namtarn, dia menginginkan krist" goda gun.

Krist hanya diam menanggapi itu sedangkan beberapa teman krist mulai menggoda keduanya.

"Sing... Kita sudah hampir sampai" ucap krist.

Singto membuka matanya dan menguap.

"Maaf, aku tidur terlalu lama, apa pundak mu terasa kram?" Tanya singto.

"Tidak" ucap krist.

Kapal berhenti, mereka semua mulai beranjak pergi dari sana dengan membawa barang bawaan mereka masing-masing.

Namtarn berlari di tepi pantai karna bahagia melihat tempat indah itu, begitu juga dengan yang lainnya sedangkan singto hanya berjalan dengan lambat memperhatikan semuanya.

*Brukk... Namtarn terjatuh, semuanya mendekati namtarn dan melihat lutut namtarn terluka.

"Auhh... Ini benar-benar sakit" ucap namtarn.

"Harusnya kamu berhati-hati tadi" ucap krist.

"Perjalanan kita masih jauh, apa kamu bisa berjalan?" Tanya off pada namtarn.

"Sepertinya tidak" ucap namtarn.

Krist menggendong namtarn ala bridal style dan melanjutkan langkah mereka sedangkan koper krist di bawa oleh chimon.

Off tak mungkin menggendong namtarn karna gun pasti akan cemburu, apa lagi tay, krist tahu new menyukai tay, jadi dia sengaja menggendong namtarn agar tak ada yang merasa sakit hati melihat itu.

Mereka tiba di sebuah villa yang begitu besar di dekat tepi pantai dan berjalan masuk ke sana.

Krist mendudukan namtarn di sofa.

"Ada berapa kamar di sini?" Tanya krist.

"Ada 5" ucap tay.

"Aku satu kamar dengan gun" ucap off.

"Aku bisa satu kamar dengan new" ucap tay.

New tersenyum senang mendengar itu.

"Dan chimon, kami bisa satu kamar bertiga" ucap tay.

Mendengar hal itu senyum di wajah new memudar.

"Itu berarti sisa tiga kamar? Namtarn sendiri" ucap krist.

"Aku juga ingin tidur sendiri" ucap singto.

"Dan ya, aku sendiri. Apa kalian yakin ingin satu kamar bertiga?" Ucap krist pada tay.

"Aku belum terlalu mengenal mu dan singto, jadi akan terasa canggung jika aku satu kamar dengan mu ataupun singto. Aku satu kamar dengan tay dan new saja" ucap chimon.

"Baiklah" ucap krist.

"Ini kotak obat" ucap off.

Krist menerima itu dan duduk di samping namtarn, dia mulai mengobati lutut namtarn yang terluka.

Singto menarik kopernya untuk pergi dari sana dan mencari kamarnya.








****
Saat malam tiba, kini mereka semua tengah membuat api unggun di tepi pantai dan tengah membakar daging untuk makan malam mereka.

"Suasana pantai benar-benar tempat yang pas untuk berpacaran" ucap off sembari mencium bibir gun.

Tay mengambil batu kecil dan melemparnya ke arah off dan gun.

Singto menatap ke arah namtarn yang tengah bergelayut manja di lengan krist, wanita itu benar-benar tak tahu malu sedari tadi, mungkin karna krist sudah menggendong dan mengobati lukanya membuatnya seperti itu.

Apa dia pikir jika krist menyukainya? Krist memang tipe pria yang perhatian, tak peduli siapa pun itu, jika itu di posisi chimon atau singto mungkin krist juga akan menggendong mereka.

"Wow, jagungnya matang!?" Ucap gun.

Tay dan new langsung berjalan menghampiri gun dan off, begitu juga dengan chimon sedangkan krist tengah membantu namtarn berjalan sekarang.

"Ayo ke sana, sing" ucap krist.

Singto menganggukkan kepalanya dan berjalan menghampiri teman-temannya.

"Dagingnya matang" ucap off.

Mereka memakan itu dengan meminum alkohol sesekali saling bercanda tawa dan bercerita tentang keluh kesah mereka di tempat kerja.













Tbc.

Me And You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang