"Entah hanya perasaan ku saja atau memang benar Krist dan Singto terlihat dekat akhir-akhir ini. Apa kalian menjalin hubungan?" Ucap Off sehingga membuat Krist dan Singto menatap Off.
Saat ini Krist dan teman-temannya sedang nongkrong di sebuah kafe, sekedar melepas penat setelah seharian bekerja.
"Bukankah mereka memang terlihat sangat dekat sejak dulu? Hanya saja bedanya sekarang mereka tak pernah bertengkar lagi" Ucap Gun sambil terkekeh kecil.
Singto menatap Krist yang seolah tak menghiraukan teman-teman mereka bicara. Memang benar dia dan Krist tak pernah bertengkar lagi, bagaimana mungkin Krist mau bertengkar dengan Singto, dia pasti takut tak mendapatkan jatah dari Singto 'kan?
"Akui saja jika kalian sedang menjalin hubungan!? Atau kalian sengaja merahasiakan itu karna takut Singto akan bernasib sama dengan semua kekasih Krist!?" Ucap Off.
"Tidak, Off!!" Ucap Krist yang akhirnya mengeluarkan suaranya.
"Kami memang tak menjalin hubungan" Sambung Singto.
"Benarkah!? Lalu apa yang ku lihat kemarin saat di ruangan mu, Krist?" Ucap Off sembari menaik turunkan alisnya, Krist pasti paham maksud Off.
"Apa?" Ucap Krist bingung.
"Yeah, setidaknya kunci ruangan sebelum bermain. Beruntung aku yang masuk kemarin, jika orang lain, mereka pasti akan masturbasi saat melihat kegiatan kalian berdua" Ucap Off sambil tersenyum mengejek.
"Apa benar yang kamu ucapkan?" Ucap Gun tak percaya.
"Krist.. kamu memakan teman mu sendiri?" Ucap Tay yang juga terkejut mendengar itu.
"Oh, wow. Ada apa dengan kalian? Kenapa ada istilah teman makan teman?" Ucap New mengejek.
Chimon hanya diam sejak tadi, dia mendengar Off, Gun, Tay, dan New mengejek Krist dan Singto, lagi pula apa yang harus di katakannya? Apa lagi Singto memang seperti belum bisa menerima kehadirannya. Akan sangat aneh jika Chimon ikut mengejek Krist dan Singto.
Wajah Singto memerah mendengar ejekan teman-temannya, sedangkan Krist bersikap acuh.
"A-aku ke toilet sebentar" Ucap Singto kemudian ia langsung pergi dari sana.
Bagaimana bisa Krist hanya diam tanpa mengklarifikasi apa yang terjadi, itu artinya Krist tak mau menyangkal ucapan Off 'kan? Walau sebenarnya memang benar kemarin mereka melakukan seks di ruangan Krist, tapi setidaknya Krist harus membuat satu alasan agar teman-teman mereka berhenti mengejek mereka.
"Krist benar-benar ceroboh!" Gumam Singto.
Bagaimana bisa Krist lupa mengunci pintu? Benar... Beruntung Off yang melihat mereka kemarin, bagaimana jika itu orang lain!?
Singto masuk ke dalam toilet dan mengunci pintunya, tiba-tiba lampu toilet mati sehingga membuat Singto sedikit terkejut, dia juga lupa membawa ponselnya sekarang, Singto panik, dia berusaha untuk membuka pintu namun sepertinya pintu terkunci dari luar.
*Brukk... Brukk... Brukkk... Singto menggedor pintu toilet dan berteriak meminta tolong, namun sepertinya tak akan ada yang mendengar teriakannya.
"Tolong!! Aku terkunci di dalam toilet!!" Teriak Singto sambil terus berusaha menggedor pintu toilet.
"Krist... Hikkss... Krist!! Tolong aku, Krist!!" Teriak Singto.
Hampir 20 menit namun lampu belum juga menyala, Singto menangis karna dia mulai merasakan lemas di dalam toilet.
Di tempat lain saat ini, Tay melihat jam di tangannya.
"Kenapa Singto belum juga datang?" Ucap Tay bingung.
"Yeah, Chimon juga" Ucap New.
Chimon memang pamit pergi sebentar setelah beberapa menit Singto ijin ke toilet tadi.
"Aku akan mencari Singto" Ucap Krist sembari beranjak dari duduknya.
Krist berjalan ke toilet, baru saja dia memasuki lorong toilet terdengar suara teriakan Singto meminta tolong. Krist membuka satu persatu pintu toilet hingga akhirnya dia menemukan Singto.
Singto memeluk Krist dengan erat sambil menangis histeris karna ketakutan.
"K-krist... Tadi lampunya mati... Hikss... Pintunya bahkan terkunci" Ucap Singto.
"Sejak kapan? Saat aku masuk tadi semua lampu menyala, Sing" Ucap Krist.
"A-aku bersumpah. Aku tak bohong, lampunya mati tadi" Ucap Singto sambil menangis.
Krist mengusap pipi Singto yang memerah dan membersihkan air mata yang terus mengalir di pipi bulatnya.
"Mungkin kamu berhalusinasi. Ayo pergi" Ucap Krist.
Tubuh Singto bergetar hebat sehingga membuat Krist menggendong Singto membawanya pergi dari toilet.
"Singto kenapa?" Ucap Chimon saat melihat kedatangan Krist yang menggendong Singto.
Singto masih terus menangis menenggelamkan wajahnya di dada Krist.
"Darimana kamu?" Tanya Krist tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan Chimon tadi.
"Aku ke parkiran, ada teman ku menghubungi ku tadi" Ucap Chimon.
"Oh, nikmati waktu kalian, aku akan membawa Singto pulang, dia sepertinya sangat ketakutan sekarang" Ucap Krist.
"Ya, hati-hati" Ucap Off.
"Ada apa dengan Singto?" Ucap Tay bingung.
Off hanya mengendikkan bahunya, karna dia juga sangat penasaran sebenarnya namun tadi bukan waktu yang tepat untuk bertanya.
*****
Krist merebahkan tubuh Singto di atas ranjang, dia berulang kali menghapus air mata Singto namun Singto masih terus menangis."Kamu kenapa? Ada apa?" Ucap Krist lembut.
"Lampu toilet benar-benar mati tadi, Krist! Pintunya juga terkunci dari luar!!" Ucap Singto marah, karna Krist masih belum percaya padanya.
"Sebaiknya kamu beristirahat sekarang" Ucap Krist.
"Jangan pergi, temani aku" Ucap Singto.
"Ya" Ucap Krist sambil duduk di tepi ranjang.
Krist mengusap rambut Singto dengan lembut, berusaha untuk menenangkan Singto.
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You ✓
FanfictionKrist benar-benar heran, kenapa setiap orang yang menjalin hubungan dengannya pasti akan berakhir tragis? Apa yang salah darinya? *Top Krist, bot Singto.