Part 8

562 76 34
                                    

Singto berjalan masuk ke rumahnya dalam diam, pikirannya benar-benar berisik sekarang.

"Aarrghhh" teriak singto saat melihat seseorang berdiri di dalam kegelapan.

*Blap... Lampu di hidupkan dan singto bernafas lega saat menyadari jika itu adalah kakaknya.

Ya, singto memang anak kedua dari dua bersaudara, dia mempunyai satu kakak laki-laki yang sudah menikah. Lalu apa yang di lakukan kakaknya itu di rumahnya?

"Surprise" ucap kakak singto.

"Phi wave!! Apa yang phi lakukan di sini!!" Ucap singto marah.

"Tentu saja aku merindukan mama dan papa ku, bukankah ini rumah mama dan papa ku bukan rumah mu" ucap wave sambil menjulurkan lidahnya ke arah singto.

"Phi menakuti ku!!"

"Itu sebabnya jangan suka melamun, sing!" Ucap wave.

Singto berjalan menghampiri wave dan memeluknya.

"Aku merindukan, phi" ucap singto manja.

"Cih, bukankah tadi kamu memarahi ku?"

"Itu karna aku terkejut, maafkan aku" ucap singto lembut.

"Baiklah, aku akan memaafkan mu asal kamu menjawab pertanyaan ku"

"Apa?"

"Siapa pria yang mengantar mu tadi?" Tanya wave.

"Itu mobil krist" ucap singto.

"Ahhh, aku benar-benar kecewa. Ku pikir itu kekasih mu" ucap wave.

"Aku masih belum mempunyai kekasih, phi" jawab singto.

"Itu karna kamu selalu dekat dengan krist, jadi seseorang kesulitan untuk mendekati mu, mereka akan berpikir jika krist kekasih mu" ucap wave.

"Apa phi juga berpikir begitu?" Tanya singto.

"Aku tidak berpikir begitu, bukankah aku tahu jika kamu dan dia hanya berteman, lagi pula aku tahu jika krist selalu berganti-ganti kekasih?"

"Tapi mulai sekarang dia tak akan berganti-ganti kekasih lagi" ucap singto sambil tersenyum malu.

"Apa kamu yang menjadi kekasihnya?" Tanya wave.

"Tidak, kami tak menjalin hubungan" ucap singto.

"Lalu, apa yang membuat mu yakin jika dia tak akan berganti kekasih lagi?"

"Phi tak perlu tahu, itu sebuah rahasia besar" ucap singto.

"Ckk... Baiklah, sekarang kamu istirahat, besok baru kita berbicara lagi" ucap wave.

Singto melepas pelukannya dan berjalan ke lantai atas menuju kamarnya. Ia membuka kemejanya dan duduk di ranjang mengingat kejadian tadi saat di kantor.

Mereka hampir melakukannya jika bayang itu tak mengganggu.

Singto berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya di sana. Singto membasahi tubuhnya di shower yang mengalir, mengusap tubuhnya sendiri membayangkan jika yang melakukan itu adalah krist.

Singto terkejut saat merasakan ada sesuatu yang lewat di belakangnya, singto melihat itu namun tak ada siapapun di sana, pintu kamar mandi bahkan masih terkunci rapat.

"Phi wave?" Teriak singto namun tak ada Jawaban.

Tiba-tiba tubuh singto terasa merinding, dia langsung menyelesaikan kegiatan mandinya dan keluar dari kamar mandi.

Sebelum menggunakan bajunya, singto mengambil ponselnya dan mengambil foto tubuh polosnya melalui cermin kemudian mengirimkan itu kepada krist.

Krist memeriksa pesan yang baru masuk kemudian membukanya, ia menelan ludah saat mengetahui singto mengirim gambar tubuh polosnya, apa pria itu sengaja menggodanya?

Me And You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang