Hari-hari berlalu, krist dan singto menjalani aktivitas mereka kembali, walau bayang-bayang mayat namtarn masih terngiang di kepala mereka.
Polisi juga sudah menyelidiki kasus tersebut dan tak membuahkan hasil, sekarang kasus pembunuhan itu di tutup karna keluarga sudah mengikhlaskan itu.
Terdengar suara pintu ruangan di ketuk, singto masuk ke dalam ruangan krist dengan membawa berkas yang harus krist tandatangani.
"Tebak, aku bertemu siapa tadi?" Ucap singto.
"Siapa?" Tanya krist.
"Aku menyuruh mu menebak, krist!" Ucap singto kesal.
"Aku tak punya waktu untuk menebak itu" ucap krist sembari menandatangani beberapa berkas.
"Aku bertemu chimon di luar, mulai hari ini dia akan berkerja di sini" ucap singto.
"Oh..." Ucap krist singkat.
"Ku pikir dia semakin gencar mendekati mu, kenapa aku harus mempunyai teman yang begitu tampan dan selalu menjadi incaran orang-orang!?" Ucap singto.
"Sejak kapan dia mendekati ku!" Ucap krist.
"Aku tahu saat kita liburan bersama, dia sesekali mencuri pandang pada mu, tapi dia tak terlalu memperlihatkan itu, jika chimon seperti namtarn aku tak yakin jika dia juga akan selamat?" Ucap singto.
"Kamu bicara apa, sing?"
"Aku hanya meracau krist, sesuai perjanjian kita traktir aku makan di restoran mewah nanti!" Ucap singto.
"Hmm" ucap krist singkat.
Singto mengambil berkas yang sudah di tandatangani oleh krist dan keluar dari ruangan krist.
Saat jam istirahat tiba, singto membereskan perkerjaannya dan berjalan masuk ke ruangan krist.
"Sekarang waktunya istirahat, tuan" ucap singto.
"Ckk... Baiklah" ucap krist sambil membereskan perkerjaannya.
Keduanya keluar dari ruangan krist.
"Krist, singto" ucap chimon.
"Maaf, maksud ku tuan krist" ucap chimon lagi.
"Panggil krist saja" ucap krist.
"Aku baru pindah hari ini" ucap chimon.
"Ya, singto sudah mengatakan itu tadi" ucap krist.
"Kalian ingin kemana?" Tanya chimon.
"Kami ada janji makan siang bersama klien" ucap singto.
Krist menatap ke arah singto, kenapa singto berbohong? sedangkan singto hanya tersenyum manis.
"Kami pergi dulu, chi" ucap krist.
"Hati-hati, krist" ucap chimon.
Krist dan singto masuk ke dalam mobil, krist mulai menjalankan mobilnya pergi dari area parkir kantor.
"Kenapa kamu berbohong?" Tanya krist.
"Aku menyelamatkan uang mu, jika dia ikut kamu akan membayar lebih" ucap singto.
"Ckk, alasan apa itu?" Gumam krist.
Beberapa menit kemudian mereka tiba di sebuah restoran.
Krist dan singto masuk ke dalam sana, seorang pelayan datang dan memberikan buku menu.
"Bagaimana dengan proyek itu?" Tanya krist.
"Ini bahkan di luar jam kerja ku, tolong jangan bahas proyek" ucap singto.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You ✓
FanfictionKrist benar-benar heran, kenapa setiap orang yang menjalin hubungan dengannya pasti akan berakhir tragis? Apa yang salah darinya? *Top Krist, bot Singto.