Aku mendapat informasi penting. Aku harus memberitahukan berita ini kepada semua Fairyda's, termasuk Wakil Siofra. Tapi baru tiga langkah menuju pintu, niatku terurung.
Apa benar pembuatan Sayap Malaikat adalah tujuan utama pemimpin Blackfuror? Lalu untuk apa mereka memerlukan Swift Growers, mencuri sayap dan kekuatan peri Fairyda? Dan, bagaimana kalau tebakanku salah?
Lagi pula ini hanya pradugaku saja.
Jika keliru, semuanya akan dalam bahaya.Aku menurunkan tanganku yang hendak memutar gerendel pintu. "Benar, Dandi. Jangan gegabah. Aku harus memastikannya terlebih dahulu sebelum mengumumkannya."
Apa aku minta tolong ke Gee saja, ya? Dia Past Vision, kan? Bisa melihat masa lalu. Tapi kata Rinvi, anak itu masih belajar untuk mengembangkan dan memperluas bakatnya.
Gee baru bisa melihat masa lalu dalam kurun waktu seminggu. Kalau dinilai dari bentuk buku yang sudah sumbing, kertas kuning, sampul kumuh, pasti buku ini buku lawas. Telah bertahun-tahun disimpan di mana lah.
Mungkin Mini tahu sesuatu. Tanya ke dia deh.
*
"Tidak," kata Mini sebelum aku bertanya.
Walau dia sudah memberikan Mind Reader yang sialnya sudah dicuri dan dimiliki oleh salah satu anggota Blackfuror, bukan berarti Mini tak bisa memakai kekuatan tersebut. "Aku tidak tahu. Apa kau lupa? Aku sudah lama menjadi patung, minim energi untuk merubah penampilanku yang sekarang."Aku mengeluarkan suara puh pelan. Pupus sudah harapanku. Kukira dia akan tahu.
"Oh iya, Verdandi..." Tangan Mini bersinar. Wajahnya tampak serius. Dua lembar Kartu Kekuatan mengambang di depanku. "Tadi malam, aku menerima data terbaru dari Sabaism. Sang Dewa terdeteksi memakai dua kemampuan yang hangat. Baru menetas."
Aku menerimanya, mengerjap. "Eh, sebentar, Mini! Kenapa kau memberikannya padaku? Bukannya aku sudah dapat jatah kekuatan?"
"Siapa yang bilang itu untukmu?" Mini menggaruk pipi canggung. "Berikan pada laki-laki bernama Houri dan temanmu... Err, siapa namanya? Sebi? Sebille? Oh iya, Sebille."
Aku menatap dua Kartu Kekuatan itu, beralih menatap Mini yang terbang malu-malu, kembali memandangi kartu di tanganku. Bibirku seketika melengkung. "Terima kasih, Mini! Sebille dan Houri pasti akan sangat senang! Kenapa tiba-tiba berubah pikiran?"
"Mereka... sama-sama menderita dengan kekuatan pemberianku. Aku tidak sanggup."
Di luar kelas, Houri hanya sendirian. Dia tidak memiliki teman. Semua peri takut karena efek kekuatannya; Nightmare Maker. Rissa adalah peri pertama yang berteman dan berdekatan dengannya dalam jangka waktu lama. Tapi semenjak Gladi Perang, dia sangat bersalah membuat mental Rissa anjlok. Dan perasaan itu masih ada walau mereka sudah berbaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Hush, Fairy Verdandi!
Fantasy[Fantasy & (minor) Romance] Bukan salahku menjadi seorang gadis ceriwis yang suka banyak tanya. Lagi pula, bertanya adalah kebiasaanku sejak kecil. Seperti kata orang: tidak mudah menghentikan kebiasaan. Bahkan sudah ganti status jadi seorang peri...