Suna, Bokuto, Kageyama, dan Tsukisima melapor kalau mereka belum menemukan Nishinoya.
Mereka berkumpul di toko shushi milik paman izure kecuali Bokuto dan Atsumu yang pergi entah kemana.
Bokuto membawa mobilnya hingga sampai di pasar malam, langkah kakinya berbunyi di atas salju yang dia pijak.
"BOKUTOOOOO MY FRIEND!!!" teriak Kuroo dari kejauhan membuat Bokuto menoleh kearah sumber suara.
Ya Kuroo and the geng ada disini guys, "Ngapain bro?" Tanya Kuroo.
"Ada urusan dikit nih, kalian?" Jawabnya sambil memakaikan syal miliknya ke Akashi.
"Habis jalan² nich kami"
"Ke club?" Tanya Bokuto dengan lirikan tajamnya, dia habis mencium bau Alkohol dari tubuh kekasihnya dan Akashi sedikit mabuk.
"Ehehehe gua udh larang cuma itu bocah ngeyel bro" Bokuto hanya mengangguk paham dan meminta Akashi tidur di mobil miliknya saja.
Kuroo and the geng pamit kecuali Akashi yang di pelukan Bokuto, "Lo harus cepat atau temen lo itu hancur bro" bisik Kuroo.
Bokuto hanya menatap punggung Kuroo yang menjauh dan membawa Akashi ke mobilnya tak lupa ia hidupkan mobil itu, "Aku tak lama kok" dan hanya di jawab anggukan oleh Akashi.
Dia berjalan menuju sebuah tempat terpencil, melalui banyak bercak darah yang ada di salju.
Sampai dia bertemu dengan satu orang tengah memegang sebuah tubuh yang dipenuhi darah.
Bokuto hanya menatap datar ke arah orang itu dan melangkah masuk ke dalam sebuah ruangan.
Club malam yang tersenyumbunyi, di sekelilingnya para manusia² yang sedang menikmati narkoba milik mereka.
"Maaf tuan, mau bermain dengan saya?" Ucap salah satu pria yang mengenakan pakaian mini.
Bokuto tak tertarik sama sekali, dia terus berjalan menuju satu ruangan yang dijaga ah ralat ruangan yang di depannya sudah tergeletak para penjaganya.
Bokuto mengetuk pintu itu dan membukanya secara perlahan, "Siapa yang menginzinkan mu masuk bajingan" ucap orang yang ada di dalam.
Suara tangisan dan sayup² terdengar meminta tolong terdengar di balik pintu itu.
Pistol sudah siaga dan beberapa penjaga sudah tewas tertembak, orang itu menembak ke arah pintu mengenai perut Bokuto, tapi ia mengenakan anti peluru di dalam bajunya.
Dia membuka pintu itu lebar menampilkan Nishinoya yang terbaring dengan banyak luka di wajahnya dan tubuh yang tak di tutupi kain sehelaipun.
Bokuto berjalan mendekati orang itu namun sebelum itu dia menembak di bagian bahu milik orang itu.
Orang yang Bokuto liat saat dia sampai masuk kedalam ruangan, orang itu adalah Atsumu.
Dia mendekati Nishinoya dan menutupinya dengan mantel miliknya, "Maaf mantel ku banyak darahnya noy"
"Ga apa, aku seneng kalian datang" ucap noya di sambung dengan tangisannya di dada Atsumu.
Urat leher Atsumu terlihat sangat jelas dia melirik ke arah orang itu, ah perutnya sudah robek dan milik orang itu sudah tergeletak tak menyatu lagi dengan tubuh.
"Sudah ku bilang padamu, jangan menyentuhnya, bukan kah aku sudah membelinya dari mu?" ucap Bokuto.
"Aku hanya di kasih oleh seseorang, jadi ku kira kau sudah menjualnya" orang itu berucap sambil menahan sakit di tubuhnya.
"Siapa orang itu?" tanya Bokuto.
"Azamu, Miya Azamu" ucap orang itu dan Bokuto langsung menatap ke arah Atsumu.
"Aku akan bunuh orang itu" celetuk Atsumu.
"Apa lagi yang dia katakan selain menjualnya?"
"Di-dia bilang ini barang yang sangat bagus dan belum pernah di masukkan"
"Kau memasukkan milikmu?"
"Tidak, tentu tidak dia terus memberontak sehingga aku kesusahan"
"Apa benar begitu noya?"
Nishinoya hanya menggangguk di balik pelukan Atsumu, namun sayang Bokuto sudah terlanjur menikmati darah yang keluar dari pria itu.
Atsumu mengeratkan pelukannya ke Nishinoya dan menutup telinganya dengan earphone yang dia bawa membukakan musik agar suara teriakan dari pria itu tak terdengar.
Badan Nishinoya bergetar ketakutan, Atsumu memandang Nishinoya membuatnya teringat akan kenangan kala itu.
Dia mengelus surai Nishinoya dan melirik ke arah Bokuto yang sudah siap dengan pria itu.
Atsumu menggendong tubuh Nishinoya membawanya kedalam dekapan hangat, Bokuto menambahkan Mantelnya yang dia gantung di belakang pintu ke tubuh Nishinoya agar tetap hangat.
Motor Atsumu dia taruh di toko shushi pamannya jadi dia nebeng sama Bokuto, untungnya Akashi sudah tertidur lelap.
Begitu juga dengan Nishinoya yang udah tidur di pelukannya Atsumu, seberapa ceria dia ada luka yang amat sakit yang ia tanggung.
Cian deh ama noya ku:(
Nanti aku buat kamu bahagia ya noy nanti kapan² ehehehehehehehehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love | SakuAtsu
Fanfiction. . . . . . . . Jadi tuh ini cerita tentang Atsumu yang mau mengenal apa arti cinta, tapi ga semua tentang cinta²an rata-rata tentang bego²an aja. Menurutku sih ini cerita lebih mengarah kepada semua karakter jadi ga berfokus ke Atsumu aja. Jika pen...