6. Dimana?

191 27 0
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

▪️▪️⚫️⚪️⚫️▪️▪️











" Aku Jeff," kata pria itu sambil mengamati ekspresi Karina yang sudah selesai menelan obatnya "tenang aja, kita nggak ngapa-ngapain semalem. We just…. Hugging each other to sleep"

Karina lega setelah mendengar kalimat terakhir pria yang bernama Jeff ini. Walaupun sudah menduganya tetap saja lebih nyaman mengonfirmasinya langsung dengan orang yang bersangkutan. Bisa ribet urusannya kalau sampai ada apa-apa di antara mereka. Untunglah dia bernasib mujur semalam, dia bertemu pria baik-baik yang tidak mengambil keuntungan darinya. Soal pelukan sampai tidur pastilah itu salahnya yang memang kelewat manja kalau sedang mabuk.

Astaga, kasihan sekali Jeff pasti kerepotan menjaganya semalam. Karina menutup mukanya, malu. Kebiasaan saat mabuknya memang sangat menjengkelkan, para sahabatnya saja kewalahan apalagi pria yang baru dikenalnya ini.

"Aku Karina" katanya setelah berhasil menguasai pikirannya kembali

"I know" katanya "semalem kamu bilang"

Karina mengangguk saja, tidak ingat "tapi, aku-kamu banget nih?" tanyanya agak bingung dengan progres kedekatan mereka yang tiba-tiba langsung maju beberapa bar dalam satu malam.

Jeff mengedikkan bahunya, "teserah" katanya, sama sekali tidak mempermasalahkan hal sepele semacam cara memanggil satu sama lain dengan orang yang belum lama dikenalnya.

"Lo nggak ngenalin gue?," tanya Karina, memastikan. Sorry to say, bukannya narsis. Tapi Karina di dunia ini lumayan terkenal dan sudah lama berkarir, minimal dia pasti sudah melihat iklannya di tv atau billboardnya.

"Yeah, adek gue fans lo" katanya datar, sepertinya dia bukan fans dari Karina Seraphine de Lucia.

Mana ada fans yang bisa datar-datar aja begini responnya?

"Mau sarapan apa? Mau pesen gofood atau nunggu gue masak?" tawarnya

Karina yang masih pusing menyenderkan kepalanya pada headboard "bubur boleh? Atau cream soup with toast?"

"Cream soup with toast then" putus Jeff sambil tersenyum melihat Karina yang jelas kelihatan salah tingkah dengan suasana aneh diantara mereka. "Tunggu sebentar ya, Princess"

Lagi!!!
Pria itu meninggalkannya setelah membuat hatinya jumpalitan.

AAAAAAAAAAARGH!!
KARINA BISA GILA.
SINTING!!.

Lagu Child dari Mark Nct mengalun. Oh, itu dering ponselnya. Dimana?

Karina beranjak ke sofa di dekat pintu tempat tasnya berada. Marry pasti marah besar, untung saja pagi ini dia tidak ada jadwal.

"Iya, ka?" tanyanya setelah menguatkan diri untuk menjawab telpon manajernya yang super itu

"Berani lu ye manggil gue kakak sekarang? Kemana aja? Sekarang lagi dimana?"

"Apart?" jawab Karina takut-takut

"OH?!!" Gawat. Karina bahkan bisa membayangkan kerutan di alis Merry saat mengatakan itu. Karina menghitung dalam hati "APARTEMEN SIAPA GUE TANYA?!"

Nah.
Habis.
Sudah.
Tamat riwayatnya.
Good bye world!
Thanks for all the things you gave me 🏳🏳

"Temen SMA aku astaga" Karina memilih untuk berbohong "semalem nolongin aku pas wasted. Tenang aja kita nggak ngapa-ngapain kok"

"Oh?" Merry terdengar mengatur napas "jadi temen lo ini cowok?"

Astaga, Karina merutuki otaknya yang masih belum ON dan otak manajernya yang terlalu tajam. Jujur sajalah.

"Iya, ka" didengarnya manajernya itu kembali menghela napas

"bagus ya kamu" katanya

"Hehe" Karina sudah pasrah, jadi dia cuma bisa tertawa "dia orang baik, ka. Tenang aja Ok? I'm good".







▪️▪️⚫️⚪️⚫️▪️▪️







Tbc







With Love,
110323

The Moon : A Chance [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang