37. Not Me but Him

100 19 5
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••

















Jovanov yang selalu memperhatikan Karina meski sedang melakukan speech atas penyambutan dan pengenalan nya, menjadi gelisah saat wanita cantik itu tidak terlihat lagi setelah mengobrol dengan seorang gadis kecil.

Dang, ini sudah setengah jam. Jarinya mengitari pinggiran jam bulatnya. Where is she?. Ingin rasanya dia segera pergi mencari Karina tapi meninggalkan tamu di acara perdananya tidak akan meninggalkan kesan yang bagus.

Diliriknya Tasha yang pura-pura kebal terhadap sinyal SOS yang dikirimnya. Mereka, para gadis, memang selalu kompak melindungi satu sama lain sejak dulu.

Pandangannya terpaku ke arah pintu samping saat tak sengaja melihat orang yang sejak tadi dicarinya datang ditemani seorang pria. Mereka terlihat akrab. Damn.

"Karina!" panggilnya, tanpa sadar agak keras dari seharusnya. Jovanov berdeham lalu dengan muka merah menahan malu meminta maaf pada orang disekitarnya yang sejak tadi mengajaknya mengobrol.

"Ah, indahnya kisah cinta anak muda" kata seorang pria berjas dengan muka sumringah. Kelihatan sangat excited menanti gosip.

"Pergilah, kau terlihat sangat merindukan nya"

Dengan gesture meminta maaf dan kalimat permisi, Jovanov akhirnya bisa terbebas dari pembicaraan membosankan mereka dan menghampiri kewarasannya, Karina.

"Karina..." panggilnya lembut, berusaha merebut atensi gadis itu dari partner ngobrolnya saat ini.

" panggilnya lembut, berusaha merebut atensi gadis itu dari partner ngobrolnya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, Van..." Karina berpaling pada Jovanov lalu melirik Jeff yang masih berdiri di sampingnya "kenalin, ini Jeff, temen aku"

Jovanov mengangkat sebelah alisnya mendengar perkataan Karina. Karina punya teman pria yang dia tidak tahu?

Dipandanginya pria yang bernama Jeff itu dengan tatapan menilai. Menilai potensi permusuhan di antara mereka karena dari gesture posesif yang pria itu lakukan agak mengusik dan mengikis kadar emosinya.

Jovanov jadi agak senewen melihat ada pria lain yang bersikap posesif terhadap orang yang dicintainya walaupun sebenarnya sekarang mereka berstatus mantan. Jovanov tidak rela, apalagi dia sekarang masih mengejar hati Karina kembali. Jadi saingan dengan spek seperti Jeff sangat tidak disambut baik jiwa posesifnya.

The Moon : A Chance [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang