18. Abalone

113 24 6
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

▪️▪️⚫️⚪️⚫️▪️▪️










Karina melirik pria bersetelan jas yang kini memandangnya sambil melempar senyum andalannya "Glad to have you here" katanya.

Mengabaikan sindiran yang dilempar Pria tampan pemilik senyuman bulan sabit itu, Karina berjalan menuju kursi yang disediakan Brian untuknya yang sialnya malah di antara Harvey dan Jovanov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mengabaikan sindiran yang dilempar Pria tampan pemilik senyuman bulan sabit itu, Karina berjalan menuju kursi yang disediakan Brian untuknya yang sialnya malah di antara Harvey dan Jovanov.

Merry meremas tangannya sebentar sebelum membiarkan Karina pergi. Sialan, ternyata pria itu yang sudah merusak moodnya hampir seharian ini.

"Wah, pantes aja yang lain pada heboh ternyata kita kedatangan tamu besar" Karina memulai kalimat basa-basinya setelah duduk di kursi.

Brian memperkenalkan keduanya lagi dengan formal "Kalian pasti pernah dengerlah sepak terjang masing-masing walaupun tidak terlalu kenal secara pribadi"

Harvey diam saja, menjadi pengamat keadaan.

Mau tidak mau Karina yang harus menanggapi Brian agar suasana tidak mati "Siapa sih yang nggak kenal Seorang Jonathan Damyanov" Karina menyebut nama panggung yang dipakai Jovanov

"Nathan atau Jo saja" pinta Jovanov dengan suara lembut dan senyum bulan sabitnya

Tanpa dilihat pun, Karina bisa mendengar dan membayangkan muka para wanita disana yang mungkin sekarang sedang menikmati sensasi kupu-kupu berterbangan di perut mereka.

Oh, ternyata pria juga, pikirnya ketika netranya menangkap beberapa Pria dengan telinga memerah dan senyum kaku.

Sedahsyat itu memang pesona seorang Jovanov.

"Ah iya, dilanjut nanti saja sesi perkenalan lanjutannya. Mari makan!!" Brian mengusulkan, dan dengan ramah menawarkan berbagai hidangan pada Jovanov yang ditanggapi dengan tak kalah hangat oleh pria itu.

"Lo lagi period, behave!" katanya sambil menjauhkan piring berisi Piri Piri Chicken kesukaan Karina dari jangkauannya dan malah mendekatkan piring berisi salad di depannya.

Karina mengabaikannya.

"Tunggu sebentar lagi"

Karina masih memilih untuk mengabaikannya.

"Maaf ya Jo, sederhana begini, soalnya dadakan. Mudah-mudahan kamu suka" Brian masih antusias mengajak ngobrol pria disampingnya.

"Ah, nggak apa. Saya nggak enak karena bikin kalian repot, padahal saya yang dadakan ngasi kabar"

Brian tertawa "Mana mungkin begitu. Justru kita yang merasa terhormat kamu mau jadi cameo di drama kita!"

"Ah, yang ada saya yang merasa terhormat diminta jadi cameo di dramanya Mas Brian"

"Kalau gitu lain kali bisalah kita collab di project yang lebih panjang"

"Kalau ada yang cocok dan tidak berbenturan bisalah nanti dibincangkan" Jovanov membalas kode yang dilempar Brian dengan abu-abu

"Maaf, Mas Jo, ini Bubur Abalonnya" Vero, asisten Jovanov menyerahkan paperbag dari restoran langganan Karina

Jovanov menerima paperbag itu lalu mulai mengatur meja, setelah itu mengeluarkan isi dari dalam paper bag, membuka kemasan pembatas dari aluminium foil terakhir, menaruhnya di hadapan Karina.

Ruangan seketika hening, semua mata tertuju pada Jovanov, Karina dan semangkuk bubur abalone. Bahkan Brian menghentikan suapannya dan ikut memandang kearah mereka. Ah, sial.

"Saya mendadak ingat pernah membaca interview Karina di majalah, Karina pernah bilang kalau dia menyukai Bubur Abalone" buka Jovanov "jadi untuk merayakan kerjasama kami hari ini, saya berniat memberikan sedikit kejutan"

"Tentu saja untuk anda juga ada" Jovanov melirik ke arah Brian sambil tertawa

Brian mendengarkan Juan yang berbisik padanya, mungkin tentang hadiah dari Jovanov, lalu melemparkan senyum lebar pada pria itu. Sepertinya puas dengan surprize yang diberikan Jovanov.

"Untuk Pemeran Utama Pria kita dan juga semua teman-teman yang lain tentu saja saya tidak lupa. Meski sederhana mohon nanti diterima ya"

"Aduh, Mas Jo repot-repot"

"Wah, kita juga dapet?"

"Daebak!!"

"God!! Mimpi apa gue semalem!!"

"Siapapun tolong cubit gue"

"Heaven!!"








▪️▪️⚫️⚪️⚫️▪️▪️







Tbc








Uuu, manis banget si kamu Onel…
Maap ya karakter kamu agak nyebelin di sini, jangan marah ya ganteeengg 😁✌🏻

Sini aku puk puk, hehe








With Love,
280323

The Moon : A Chance [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang