7. Belek

181 28 7
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

▪️▪️⚫️⚪️⚫️▪️▪️
















"Hehe" Karina sudah pasrah, jadi dia cuma bisa tertawa "dia orang baik, ka. Tenang aja Ok? I'm good"

" I'm Not?! " bentak manajernya "lo tuh, ya ampun. Bisa nggak sih nggak bikin gue jantungan. Semalem gue kelimpungan nyariin lo, sampai pagi ini juga lo nggak pulang mana nggak bisa di hubungin."

"maaf kaaaa" cicitnya. Memang kali ini adalah kejadian pertamanya mabuk sampai ilang begini. Biasanya se wasted apapun gadis yang sekarang dirinya ini selalu bisa mengontrol diri untuk menghubungi Merry atau asistennya.

"Ya udah, sekarang lo dimana? Biar gue jemput"

"Eeeh??" Karina bingung, cepat-cepat dia bangun dan mencari Jeff ke dapur. Tidak susah menemukan dapur, ikuti saja aroma harum masakan Jeff.

"Jeff" panggilnya

"Yes, Princess"

What the hell. "Eumm, enough with the princess things"

Jeff tertawa "tapi lo yang ngerengek dipanggil begitu semalem"

"I know" cicitnya "but please? Hmm" pintanya "malu"

"Ok" katanya sambil mematikan kompor dan mulai menuangkan sup dalam mangkuk "kita makan dulu"

"Manajer gue mau jemput, kita sekarang dimana ya?"

"Apartemen Thunder Tower B 721"

"Oh" Karina cepat-cepat mengetik alamat pada ponselnya disertai sharelock. Bisa gawat kalau Merry hilang kesabaran dan menelponnya karena dia terlalu lama mengirimkan alamat.

"Makan dulu, ok?" Jeff menaruh semua mangkuk dan piring dalam nampan lalu membawanya ke meja makan "kalau manajer lo sibuk, gue anter juga nggak apa"

"Nggak usah!!"  jawab Karina, kelewat nge gas sampai Jeff yang sedang menyendok cream soupnya kaget "maksudnya, gue udah cukup ngerepotin lo banget. Lagian Ka Merry pasti mau ada yang diomongin sama lo. Hari ini lo ada acara gitu ngga?"

"Ini weekday fyi" kata Jeff, kembali melanjutkan sarapannya "kita bisa atur janji kalau itu penting banget" tawarnya

Karina menggigit bibir bawahnya, bodoh banget! Orang biasa pasti sibuklah kalau weekday. Emang lo kira model Jeff begini pengangguran? Ya kalik, Riiin!!!!.

"Paling cuma tentang tutup mulut sih, I guess?" Karina tertawa sumbang

"It's okay. Gue bakal cerita ke siapa juga? Yang ada gue dikira halu" Jeff menggampangkan hal yang membuat Merry, manajernya gelisah

"Nah, gue udah kelar sarapan" Jeff menuju kitchen sink lalu mencuci peralatan makan yang dipakainya sekaligus alat masak yang digunakannya tadi "Gue mau ke kamar, siap-siap. Baenya lo nonton tv aja dan jangan masuk kamar dulu"

Karina yang tau persis apa yang dimaksud Jeff mengangguk, memutuskan melanjutkan sarapannya saja daripada terus gelisah.

Dinyalakannya tv Jeff yang berukuran 65" dan mulai berpikir apa yang menarik untuk ditonton. Ternyata Jeff berlangganan netflix, jadilah dia mengubek playlist Jeff, agak tidak sopan sih, tapi dia penasaran. Apa pria dewasa seperti Jeff menonton film yang aneh-aneh atau tidak mengingat dia bisa menahan dirinya dengan baik semalam.

The Moon : A Chance [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang