A day in my life
-Kaivan Arnawama-
"Good Morning, Cantik"
"Hahaha..."
"Hei Cantik, mau ke mana buru-buru banget?"
"Hahaha..."
Terdengar sekelompok laki-laki yang sedang merokok di parkiran mengejek seorang laki-laki lain yang sedang berjalan sendirian.
Laki-laki yang diejek itu bernama Kaivan, sedangkan sekelompok laki-laki yang mengejeknya adalah teman kantornya.
Kaivan hanya tersenyum merespon ejekan teman-temannya. Hal ini sudah menjadi makanan sehari-harinya, jadi Kaivan berusaha untuk memakluminya saja. Mau melawan pun percuma karena dia sudah jelas kalah jumlah.
Sesampainya di dalam, tidak langsung naik ke ruangannya, Kaivan berbelok ke gerai kopi langganannya.
"Pagi Kai..."
Seorang barista yang menjaga kasir menyapa dengan santai, seperti tidak ada rasa canggung lagi dengan Kaivan. Itu karena semua karyawan di gerai kopi ini sudah sangat mengenali Kaivan, salah satu pelanggan setianya.
"Kayak biasa Kai?" Tanya sang barista yang dijawab anggukan oleh Kaivan.
"Mm, dua ya Mas..." Ucap Kaivan sebelum membayar.
Tak lama kopi selesai, Kaivan segera keluar dari gerai kopi.
"Hei, Kai...!"
Suara yang sudah tidak asing lagi terdengar menyapa telinga Kaivan.
Wajah Kaivan yang sebelumnya terlihat sedikit mendung langsung berubah cerah melihat siapa yang menyapanya barusan.
"Hai Rumi, pagi..." Jawab Kai seraya menyodorkan gelas kopi di tangan kanannya ke lawan bicaranya.
Wanita yang menyapa Kaivan barusan adalah Rumi.
Wanita ini sudah dua tahun lebih menjadi "tetangga" Kaivan di ruangan, yaitu bilik kerja mereka pas bersebelahan dan sejak hari itu keduanya menjadi bestie.
"Revisi yang kemarin u—"
Belum selesai mulut Kaivan berbicara, jari telunjuk Rumi sudah duluan menahan bibirnya.
"Kamu bisa gak jangan bahas itu dulu? Ini kopi aja belum keminum Kai"
Rumi langsung menatap garang ke arah Kaivan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not GAY!
Romance"Aku bukan gay!" "Aku bilang, AKU BUKAN GAY!" -------------------- Tidak cukup dirundung karena fisik dan gaya hidupnya, Kaivan juga harus merasakan sakit ketika seksualitasnya dipertanyakan. Awalnya Kaivan berusaha untuk tak ambil pusing dan memili...