#Tujuhbelas

32 4 1
                                    

Luka lama kembali terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luka lama kembali terbuka

-Kaivan Arnawama-

"Kamu mandi duluan Kai"

Itulah kalimat yang diucapkan pertama kali oleh Arga setibanya mereka di rumah. Kaivan tidak menjawab, tetapi tetap menurut. Dia pergi ke kamarnya sebentar untuk menyimpan tas kerjanya dan berganti pakaian sebelum berjalan menuju kamar mandi.

Arga juga melakukan hal yang sama. Pergi ke kamarnya untuk menyimpan tas kerjanya dan berganti pakaian menjadi pakaian rumah. Bedanya setelah itu dia berbelok ke arah dapur.

Di dapur, Arga menuju kulkas, mengeluarkan sebuah wadah berukuran sedang berisi sup ayam yang tadi pagi dibuatnya.

Setelah mendiamkan sup ayam selama beberapa menit di suhu udara, Arga menyalin isinya ke panci sebelum menghangatkan kembali isinya.

Selagi menunggu sup panas, pikiran Arga berkelana ke mana-mana.

Arga menyesal sudah membentak Kaivan tadi, namun mau bagaimana lagi, Arga juga merasa hatinya sakit sewaktu dia dibentak oleh Kaivan.

Kaivan keluar dari kamar mandi melihat Arga sudah di meja makan lengkap dengan makan malam.

"Makan Kai" Ucap Arga.

Sama seperti tadi, Kaivan diam saja. Setelah menjemur handuknya di tempat biasa, dia menempati kursi di seberang Arga.

Tidak ada obrolan yang terucap selagi Arga dan Kaivan makan. Padahal kalau biasanya makan malam mereka akan diselingi dengan obrolan ringan.

"Kai—"

Arga menahan tangan Kaivan saat dia hendak bangkit dari duduknya setelah menyelesaikan makan malamnya.

"Kita belum selesai soal yang tadi dan saya rasa kita berdua udah cukup tenang untuk ngobrol lagi"

Kaivan tidak langsung menjawab dan malah memandangi tangan kiri Arga yang menahan tangan kirinya.

Dilepaskan Kaivan pegangannya pada piring bekas makannya, otomatis membuat tangan Arga juga melepaskan genggamannya pada tangan Kaivan.

"Kamu tau di mana salah kamu?" Tanya Arga sebagai pembuka.

Kaivan menatap lurus ke Arga sebelum dia menjawab.

"Mas, aku bener-bener gak ngerti apa maksud kamu bilang sikap aku di lift tadi, aku merasa gak ada yang salah"

"Untuk soal yang aku nanya kenapa kamu kok gak ngabarin dulu, aku udah jawab tadi di mobil. Aku rasa aku gak perlu jelasin itu lagi"

"Dan untuk yang aku ngebentak Mas tadi..." Kaivan menjeda kalimatnya.

"...aku minta maaf Mas. Gak harusnya aku ngomong kayak gitu ke Mas dan makasih karna udah jemput aku"

Terdengar kekehan pelan dari Arga setelah mendengar penjelasan Kaivan.

I'm Not GAY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang