Cemburu?
-Kaivan Arnawama-
"Good Morning...!"
Suara ceria Rumi terdengar menyapa setiap telinga di dalam ruangannya, termasuk telinga Kaivan yang sudah datang lebih dulu.
Dengan langkah riang Rumi berjalan menuju mejanya.
"Aw... Thank you...!" Sambung Rumi masih dengan nada ceria melihat segelas kopi sudah ada di atas meja kerjanya.
"Kamu seneng banget...?" Tanya Kaivan dengan nada penasaran yang tidak dapat ditutupi, mewakili teman-teman mereka yang lain yang ikut menyimak dengan tatapan penasaran.
Masalahnya mereka semua sedang berada di tengah gempuran deadline, bagaimana bisa Rumi terlihat cerah ceria seperti ini?
Rumi memutar kursi kerjanya membelakangi meja kerjanya, sambil menunjukkan layar hp-nya.
"Aku hari ini mau nge-date...!" Jawab Rumi.
Kaivan dan teman-temannya yang lain langsung kepo dan bergerak mendekat agar bisa melihat lebih jelas foto profil yang diperlihatkan Rumi.
"Gila, ganteng banget Mi...! Kamu nemu di mana ini...?" Salah satu teman wanita mereka bersuara.
Rumi mengangkat kedua bahunya dengan tatapan sombong.
"Catfishing gak sih? Masak seganteng ini main dating apps?" Tanya Kaivan.
Terdengar decakan dari Rumi seraya menarik hp-nya dari tangan Kaivan.
"Kamu pikir aku sepolos itu Kai? Kita udah berapa kali vc dan bener kok dia orangnya"
"Emang orang ganteng gak boleh main dating apps?" Tanya Rumi balik dengan nada tak santai.
"Tapi kamu tetep aja harus hati-hati Rumi, yang ganteng juga banyak penipu"
"Kamu aku temenin aja nanti, kita pisah meja" Tawar Kaivan yang langsung ditolak mentah-mentah oleh Rumi.
"Ih kamu ribetnya ngalah-ngalahin bapak aku deh Kai...! Udahlah aku mau kerja, biar bisa pulang cepet"
Tanpa menunggu jawaban Kaivan lagi, Rumi memutar kursinya dan mulai bekerja.
***
Arga baru saja pulang dan dia langsung disuguhi dengan pemandangan Kaivan sedang makan di ruang tengah.
Tidak ada yang salah kalau Kaivan mau makan di ruang tengah, yang menjadi masalah adalah apa yang sedang dimakan Kaivan.
Dua cup mie instan dengan varian pedas diletak begitu saja di atas meja, sementara satu cup lagi berada di tangan Kaivan.
Sudah jelas kalau Kaivan kepedasan. Keningnya penuh keringat, matanya berkaca-kaca, dan bibirnya memerah akibat menahan pedas dari mie instan yang dimakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not GAY!
Romance"Aku bukan gay!" "Aku bilang, AKU BUKAN GAY!" -------------------- Tidak cukup dirundung karena fisik dan gaya hidupnya, Kaivan juga harus merasakan sakit ketika seksualitasnya dipertanyakan. Awalnya Kaivan berusaha untuk tak ambil pusing dan memili...