#Duapuluhsatu

23 4 1
                                    

Mencari sebuah jawaban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mencari sebuah jawaban

-Wandi Pratama-

Tangan kanan Kaivan berhenti bekerja saat melihat ada sebuah panggilan masuk ke hp-nya. Begitu juga dengan Wandi yang duduk di seberang Kaivan. Dia melihat sekilas nama siapa yang muncul sebelum kembali melanjutkan pekerjaannya.

Mas Arga

Itulah nama yang dilihat Wandi.

Tanpa menunggu deringan berikutnya, Kaivan menghentikan pekerjaannya, dan mengangkat panggilan dari teman serumahnya itu.

"Halo, iya Mas?"

"Oh... aku masih kerja Mas, kayaknya sampe malem karna besok pagi deadline-nya"

"Mm... bentar coba aku liat"

Kaivan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kafe, seperti sedang mencari sesuatu.

Mata Kaivan berhenti di depan pintu masuk yang menampilkan jam buka dan tutup kafe.

"Tutupnya jam sebelas Mas, mungkin aku selesai sekitar jam... sepuluh...?" Kaivan melihat ke Wandi, Wandi yang mengerti menganggukkan kepalanya.

"Jam setengah sebelas Mas aku pulangnya"

"Gak usah Mas, aku kerjanya di kafe deket kantor, jauh kalau kamu jemput"

"Aku nanti pake ojol aja gak papa"

Sepertinya Arga ingin menjemput Kaivan dan tidak menerima penolakan melihat ekspresi wajah Kaivan.

"Gak papa Mas, beneran..."

Wandi yang menyimak dalam diam, menunjuk dirinya seraya berbisik.

"Sama aku aja"

"Gak papa Wan?"

Wandi mengangguk meyakinkan.

"Mas, udah gak usah dijemput, aku sama Wandi pulangnya"

"Nanti minta tolong aja pintu depan jangan lupa dicabut kuncinya kalau kamu mau tidur duluan"

"Iya... nanti aku kabari kalau mau pulang"

"Udah dulu ya Mas, aku mau lanjut kerja lagi"

Berikutnya Kaivan berdeham beberapa kali sebelum memutus panggilan.

"Wan, beneran gak papa aku pulang sama kamu? Kita bukannya beda arah ya?"

Kaivan mengonfirmasi kembali, karena seingat dia rumah Wandi tidaklah satu arah dengan rumahnya.

"Iya gak papa Kai, aku nanti sekalian mau mampir ke rumah temenku"

Kaivan ikut turun dari mobil setelah mereka tiba di rumah teman Wandi.

Setelah menunggu selama beberapa menit, seorang laki-laki keluar dari pintu samping dengan seekor kucing di dalam pet cargo.

"Bang, titip Cimol ya, sorry nih ngerepotin lagi" Ucap teman Wandi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Not GAY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang