#Sebelas

48 5 2
                                    

Rasa yang tak lagi dapat disembunyikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa yang tak lagi dapat disembunyikan

-Arga Dirgantara-

"Kalau ada apa-apa kabarin aku ya Kai"

Hari sudah pagi dan Kaivan segera mengabari Rumi setelah sebelumnya mengabari atasannya perihal kondisinya.

"Iya Rumi, maaf ya, tolong bilangin juga ke yang lain. Maaf aku malah sakit, tapi nanti kalau aku udah enakan pasti aku cicil kok deadline-nya"

Jujur Kaivan merasa tak enak hati harus izin sakit di tengah pekerjaan mereka yang sedang sibuk-sibuknya, tapi mau bagaimana lagi. Kaivan sudah sampai di titik di mana dia tidak bisa memaksakan dirinya lagi.

"Ih udah gak usah mikir kerjaan dulu, Kai. Gak papa kok, nanti aku sama yang lain yang backup"

"Istirahat! Jangan dipaksain nanti malah makin drop. Kalau sempet aku sama anak-anak nanti malem ke rumah"

"Iya-iya bawel, makasih ya. Titip salam buat yang lain"

Tepat saat panggilan terputus, terdengar suara ketukan di pintu kamar Kaivan.

"Iya, masuk aja Mas"

Sudah jelas kalau Arga yang mengetuk pintu, makanya Kaivan langsung mempersilakan masuk.

Arga masuk ke kamar Kaivan dengan sebuah nampan yang berisi semangkuk bubur, segelas air hangat, dan satu plastik yang berisi obat Kaivan.

"Ayo sarapan dulu biar kamu bisa minum obatnya"

"Kamu bisa makan sendiri? Atau mau saya suapin?"

Buru-buru Kaivan menggelengkan kepalanya dan mengambil alih mangkuk bubur dari tangan Arga.

"Gak papa Mas, aku bisa makan sendiri. Makasih ya Mas"

"Dihabisin makannya Kai, kalau udah selesai letak aja di sini, nanti saya ambil"

"Iya Mas, makasih sekali lagi"

Sejam berikutnya, Arga masuk kembali ke kamar Kaivan hendak memastikan apakah Kaivan sudah selesai makan atau belum dan ternyata Kaivan sudah selesai dengan kegiatan sarapan dan meminum obatnya.

Kaivan sendiri sudah kembali tidur karena walaupun dia sudah tidak sepanas kemarin, badannya masih terasa sangat lemas.

"O-oh maaf, saya jadi bangunin kamu, saya cuma mau ambil ini Kai"

Arga menepuk-nepuk pelan bagian perut Kaivan saat tidur Kaivan terusik karena dirinya.

"Gak papa Mas, aku emang mau bangun kok"

Dengan dibantu Arga, Kaivan mengubah posisinya menjadi duduk.

"Aku mau mandi Mas, gerah banget"

Beberapa daerah di Indonesia saat ini sedang dilanda cuaca panas yang cukup ekstrim termasuk kota Jakarta. Makanya biarpun semalam Kaivan menggigil kedingingan, pagi ini dia sudah merasa kegerahan.

I'm Not GAY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang