Happy Reading :
Mata Jungkook perlahan-lahan terbuka, cowok itu menatap ke sekitar dengan tatapan lesu.
Tuk...tuk...
Suara tersebut membuat Jungkook yang tengah serius menatap ke depan seketika menoleh. Matanya memicing melihat sosok Lisa yang tengah tidur sambil bersandar di kaca bus.
Jungkook meringis. "Kalau gue pindahin, gue di apain ya nanti?" gumamnya.
Jungkook jadi dilema sendiri. Hatinya berkata untuk memindahkan kepala Lisa agar tidak terantuk-antuk, tapi raganya berkata lain.
Tuk...tuk...
Tatapannya kembali pada Lisa. Tangannya dengan hati-hati meraih kepala Lisa, takut jika tidur gadis itu terganggu.
"Nghh." leguh Lisa.
Refleks Jungkook menarik tangannya, matanya membulat lucu. "Buset, nih cewek mimpi apasih?"
Sebenarnya bukan Lisa yang salah, tapi otaknya Jungkook yang isinya begituan doang jadinya pikiran kemana-mana.
Jungkook menggelengkan kepalanya, mencoba meraih kewarasan. Tangannya kembali untuk meraih kepala Lisa dan memindahkannya ke bahu Jungkook.
Setelah berhasil, Jungkook bernafas lega. Jungkook sedikit menunduk untuk menatap wajah gadis berponi itu, namun setelahnya cowok itu mendengus malas.
Tangannya kembali terangkat untuk menyingkirkan helaian rambut panjang Lisa dari wajahnya. Senyum Jungkook terbit seketika, gak sia-sia kebaikan berkedok modusnya kalau kaya gini.
Muka Lisa di lihat dari jarak sedekat ini emang no counter, cantik banget.
"Coba kalau gak sensian, gini pasti udah jadi cewek gue." gumamnya.
"Ngghh."
Tubuh Jungkook menegak, tatapannya lurus ke depan karena sosok Lisa yang terasa bergerak.
Jangan bangun, jangan bangun.
Innernya berteriak kencang.
Helaan nafas lega Jungkook keluarkan ketika Lisa kembali diam.
Pemuda itu menutup matanya rapat-rapat sebelum memutuskan diri untuk kembali tidur. Kalau-kalau Lisa bangun dengan posisi kaya gini, nanti Jungkook bisa ngeles kalau Lisa yang nyender-nyender sama dia.
Pinter kan?
•••••
"Tck! Apa?!"
Rose yang memang sedang menoel-noel lengan Jaehyun langsung cengesan ketika mendengar jawaban ketus pemuda itu.
"Jae, gue boleh mintol gak?"
Jaehyun menatap Rose sebentar sebelum mengangguk mengiyakan. "Apa?"
"Itu tas gue, bisa ambilin minyak kayu putih di situ gak? Tangan gue gak nyampe soalnya." ucapnya menjelaskan.
Ucapan Rose membuat Jaehyun menunduk untuk mengambil sebuah tas selempang coklat yang ada di bawah kakinya.
"Nih, mending lo cari sendiri dari pada gue ngubek-ngubek tas lo." ucapnya sambil menyodorkan tas selempang Rose.
Rose tersenyum kepada Jaehyun sebelum mengambil tas tersebut. Tangannya mulai mengubek-ubek isi dalam tas tersebut, dahinya berkerut ketika sama sekali tidak mendapat benda yang sedang dia cari.
"Kenapa? Gak ada?" tanya Jaehyun ketika menotice Rose yang nampak kebingungan.
Rose menoleh. "Gak ada. Kemana ya?"
"Coba lo inget-inget lagi, kelupaan mungkin." celetuk Jaehyun.
Perkataan Jaehyun membuat Rose mencoba mengingat-ingat kembali di mana dia meletakkan benda tersebut.
Rose mendesis seketika ketika mengingat jika minyak tersebut sudah dia pinjamkan pada Lisa. "Sama Lisa."
"Hm?"
"Minyaknya sama Lisa, gue pinjemin tadi."
Jaehyun menepuk dahinya. Pemuda itu mulai berdiri lalu berbalik untuk berbicara pada Lisa. Namun setelahnya Jaehyun kembali duduk dengan wajah datarnya.
Rose menatap Jaehyun bingung. "Kenapa Jae? Lisa tidur ya?"
Jaehyun menatap Rose datar sebelum mengangguk. "Tidur. Nyenyak."
Rose tidak banyak bicara, gadis itu kembali menatap keluar meskipun kepalanya terasa sedikit pening.
"Lo kenapa? Pusing?" tanya Jaehyun.
Rose mengangguk. "Dikit, tapi bisa gue tahan kok. Lagian udah deket juga."
Meskipun Rose bilang dia bisa menahannya, nyatanya Jaehyun tetap khawatir. "Sini deh."
Rose mulai menoleh untuk menatap Jaehyun yang tengah melihat ke arahnya. Gadis itu langsung memasang wajah bingung ketika mendengar ucapan ambigu cowok itu.
"Sini kemana?"
Jaehyun berdehem. "Sini lah,"
"Sini apaan anjir? Lo kalau ngomong yang jelas dikit, lo kira gue cenayang?" kan, Rose hampir ngegas.
Jaehyun mulai mendengus sembari memutar bola matanya malas.
"Sini."
"Woe!"
"Diem setan! Nanti di denger orang!"
"Lo modus ya?!"
Jaehyun menunduk untuk menatap wajah Rose. "Emang iya sih, tapi gue juga baik supaya lo gak pusing. Udah tidur aja, nanti gue bangunin kalau udah nyampe."
Rose mendengus, gadis itu mencoba untuk menutup matanya di dalam dekapan Jaehyun. "Jangan grepe-grepe gue ya?"
"Apaan anying? Badan mirip pisang goreng gini apaan yang enak buat di grepe."
"Lo selamat, nyampe nanti habis lo gue gebukin." balas Rose.
Jaehyun menahan kekehannya mendengar ucapan Rose. Dalam hatinya, pemuda itu sudah berhore ria karena rencana modusnya juga berhasil.
Sungkem sama Jungkook yang beberapa menit yang lalu telah menyusun rencana tersebut.
******
Pendek ya?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa and Omega
Random[M] Awal yang terlalu buruk untuk mengharapkan akhir yang bahagia.