Happy Reading :
Rose menatap datar ponselnya, dari tadi dia sama sekali tidak mendapat balasan apapun dari si najis Jaehyun.
"Ini si Jaehyun minta di bunuh kayanya!"
Jihoon yang mendengar gumaman aneh tersebut langsung menyenggol bahu Jeongwoo yang sedang serius bermain game, membuat yang di senggol langsung mendengus.
Karena tidak mendapat respon selain dengusan membuat Jihoon langsung mendorong kepala Jeongwoo kasar.
Mata Jeongwoo melotot. "Apaansih?! Mas Jihoon rese banget deh!" pekiknya.
Jihoon memutar bola matanya malas mendengar perkataan Jeongwoo.
"Lagian lo, gue senggol-senggol gak peka banget." celetuknya.
"Abis nyenggol langsung ngomong aja, emang dasarnya ngeselin banyak banget alasannya." ujar Jeongwoo.
Jihoon mendengus. "Itu Mba Rose kenapa?"
Mendengar nama Rose disebut, Jeongwoo langsung mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok Rose yang ternyata sedang menggerutu di kursi yang tidak terlalu jauh dari mereka.
Melihat itu Jeongwoo hanya bisa mengendikkan bahunya. "Uwo juga gak paham, soalnya Uwo gak pernah pacaran."
Jawaban Jeongwoo barusan membuat Jihoon langsung menggaruk kepalanya, jangankan Jeongwoo orang dia juga belum laku-laku.
Gegayaan emang.
Karena tidak ingin di buat mati penasaran, Jihoon memutuskan untuk mendekati Rose dengan segenap keberanian yang dia punya.
"Mba."
Satu panggilan cukup untuk membuat Rose menoleh dengan wajah tidak bersahabatnya. Jihoon diam-diam meneguk ludahnya kasar.
"Apa?" jawab Rose ketus.
Di jawab ketus seperti itu entah kenapa membuat keberanian Jihoon seperti tersedot habis. "M-mba Rose ke-kenapa?"
Rose menatap sepupunya tersebut sinis, kemudian beralih menatap Jeongwoo yang masih sibuk dengan ponselnya tidak jauh dari mereka.
Rose menghela nafas. "Enggak. Kamu kenapa balik?" tanya Rose dengan nada tenang.
Jihoon bernafas lega mendengar nada bicara Rose yang sudah berubah lebih lembut. Remaja itu memutuskan untuk duduk di dekat Rose.
"Gak kenapa-kenapa, suka aja di sini. Emang Jihoon gak boleh nginep di sini lagi?" tanyanya sedikit menggoda.
Rose memutar bola matanya malas. "Pasti gara-gara si Uwo kan? Ngomong apa dia sama kamu?"
Mendengar pertanyaan tersebut refleks Jihoon menggelengkan kepalanya kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa and Omega
Random[M] Awal yang terlalu buruk untuk mengharapkan akhir yang bahagia.