[11] deal?

663 101 5
                                    

Happy Reading :

Berulang-ulang kali Rose menghela nafas lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berulang-ulang kali Rose menghela nafas lelah. Sore harinya yang berharga hanya terbuang sia-sia untuk menonton kedua adik tidak tau dirinya, yang sedang bermain basket.

Wajah Rose berubah jengkel melihat betapa pecicilannya Jeongwoo ketika bersama teman-temannya.

Namun tatapan Rose teralih pada sosok Asahi yang tengah melawak dengan wajah datarnya.

Entah bagaimana kondisi remaja itu jika bertemu dengan Jaehyun.

"Mba,"

Rose menoleh. "Apa? Mau balik?"

Jeongwoo menggeleng. "Mba mau balik? Kalau iya, sana sendirian aja. Uwo masih mau di sini sama temen-temen."

Lihat kan, betapa tidak tau dirinya remaja bernama Jeongwoo Anugerah ini.

Kata Bundanya, kelahiran Jeongwoo itu sebuah Anugerah di keluarga mereka. Karena dari keluarga Bundanya, jarang banget punya anak laki-laki.

Tapi makin kesini, Rose jadi mikir...Anugerah dari mana coba. Anugerahnya udah ketutup sama sifat gilanya kali.

"Kamu yang ngajak Mba kesini loh Wo,"

Jeongwoo mengangguk. "Mengajak bukan berarti memulangkan juga jadi tugasnya Uwo, kan itu bisa jadi tugasnya Mas Jihoon. Secara dia babunya Mba."

Sahutan Jeongwoo entah kenapa membuat Rose jengkel. "Kamu kebanyakan gaul sama Junkyu."

"Kok jadi Bang Junkyu sih Mba?"

"Iya lah Junkyu, yang pinter nyahut kaya gitu kan cuma si Junkyu. Mana suka nyahut tapi gak sadar diri." kan, Rose jadi julid.

Jeongwoo menatap kakak perempuannya itu dengan tatapan aneh.

"MBA ROSE!"

Rose menoleh, gadis itu tersenyum ketika mendapati Yedam yang sedang berlari ke arahnya.

Ah, Rose baru melihat Yedam setelah beberapa hari ini menghilang.

"Dam, kamu dari mana sih? Biasanya anak-anak Sulit ngumpul kamu gak ada."

Yedam hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Yedam balik kampung Mba."

"Wo, kamu udah sampein ke Mba kamu?"

Mendengar pertanyaannya Yedam, Rose langsung menatap Jeongwoo yang sedang ngupil.

Jeongwoo ngelag sambil mainin tai hidungnya. Rose dan Yedam menatap jijik ke arah remaja berusia 14 otw 15 tahun itu.

Setelah puas bermain dengan upilnya, Jeongwoo menatap Yedam. "Ini baru mau bilang." jawabnya, lalu tatapan Jeongwoo beralih pada Rose.

"Mba punya uang 20 juta gak?"

Alfa and Omega Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang