Protective [JJK - JEH] [On-Revisi]

13. Bertahan sebentar.

Ini tambahan Chapter untuk cerita Protective ver revisi. Jadi untuk yang membuka Part ini jangan lupakan untuk memberi vote dan komen!

Dont be a silent readers!

Protective--by CLAYclou

Cahaya matahari di kamar utama kediaman Areksa sama sekali tidak menampak kan sinarnya. Kedua insan yang berada di ruangan itu salah satunya sudah sibuk menatap jendela yang di tutupi gorden besar sambil menyandar di kepala kasur.

Naysa diam bukan berarti pikiran Perempuan itu kosong. Ada banyak masalah yang di pikir kan oleh otaknya sekarang.

Entah mengapa hatinya sendiri pun tidak tahu apa yang sedang Ia rasa kan hingga saat ini. Ragu,takut,bingung,menyesal semua Dia rasakan menjadi satu.

Kilasan pesan yang di kirim oleh Sahabat Jean kemarin menjadi objek utama yang membuat pikirannya amburadul.

"Naysa.." Suara parau Jean tidak mengalih kan pikiran Naysa. Perempuan itu masih setia menatap luar jendela dengan hati yang berteriak.

Mengapa akhir akhir ini Dia selalu menatap luar jendela?

"Naysa.." Suara parau itu terus memanggil nama Naysa berulang kali. Dengan nyawa yang belum terkumpul sama sekali tangan Jean bergerak mencari keberadaan Naysa di sampingnya.

Meraba semua sisi hingga tangannya menemukan perut rata Istrinya, Tangan Jean mengelus perut itu sebentar, Hingga dengan mendadak tangannya tersingkir kasar dari sana.

Raut yang begitu panik tidak terkontrol, Naysa berdiri dari sandarannya di pinggir kasur. Nafasnya tercekat bukan main dengan jantung yang berdegup kencang.

Mandapat reaksi kasar dari Naysa barusan, Jean membuka kedua matanya, Menatap tajam Naysa yang terlihat kalut di samping sana.

Jean bangun dari tidurnya. "What's wrong?"

Bukannya menjawab pertanyaan Jean barusan, Kali ini Naysa menatapnya dengan takut.

"Naysa!"

Bangun pagi Jean sudah terpaksa menarik uratnya hanya karena tingkah laku Naysa yang lagi lagi membuatnya geram.

Naysa menatap Dia seperti orang jahat di depan sana.

Saat Jean mendekat pun Naysa malah berjalan mundur dengan nafas yang memburu.

"Jangan menatap Mas seperti melihat orang jahat!" Seru Jean kesal.

Nays tidak menjawab, Perempuan itu terduduk di pojok sambil menutup kedua mukanya.

Rahang Jean mengetat.