18. Apapun itu.

165 20 4
                                    

Jangan lupa beri vote dan komen 🤗 Warn! Chapter ini belum pernah ada di book ini sebelum revisi, So semoga sesuai :)



































Protective- by CLAYcloud







Semenjak kejadian dua hari yang lalu di taman belakang, Naysa jatuh sakit dan telah dua hari juga Ia menderita demam.

Perempuan bertubuh mungil di balik selimut tebal itu terbangun dengan wajah yang pucat pasi.


"Udah bangun?"



Naysa menoleh ke samping menatap Juan yang baru keluar dari kamar mandi dengan pandangan yang mengabur.

Naysa menyentuh kelopak matanya.

Kepala dan pandangannya mendadak terasa berat. Dan pikiran mengapa Dia bisa berada di kamar ini mulai bercabang.

Naysa berusaha bangun dari tidurnya. Dia nyandarin tubuhnya ke headboard.




"Ada yang sakit sayang? Bilang sama Aku." Juan menatap penuh perhatian kepada Istrinya.

"Masih panas."

Kedua mata Naysa sayu terpejam ketika Juan menyentuh keningnya dengan telapak tangannya yang dingin.

Bagaikan sengatan listrik ketika menyentuh kening Naysa yang panas, Juan sedikit berdecak.

Sudah dua hari Istrinya itu demam dan sampai hari ini demamnya tidak kunjung turun.

"Aku ambilin air hangat dulu ya." Gumam Juan mengusap kepala Naysa dengan lembut.

Naysa menatap kepergian Juan di sana, Mulutnya seakan terlem untuk mengeluarkan kalimat protes kepada Juan.

Untuk menatap kepergian Lelaki itu saja sudah membuat kepalanya terasa begitu berat, Apalagi melemparkan satu pertanyaan untuk Juan.

Untuk saat ini, Dia tidak sanggup membahas masalah yang sedang terjadi sedari kemarin.

Tubuhnya terasa begitu lelah.




Naysa menyembunyi kan tubuh dinginnya di balik selimut.

"Na, Minum air dulu.. Biar panasnya turun." Juan berdiri tepat di samping kasur dengan tangan yang memegang gelas bening berisikan air.

Juan menarik pelan selimut yang menutupi tubuh Naysa kembali.








"Naysa!" Seru Juan terpekik kaget, Dia menaruh gelas di tangannya ke atas nakas.

Lalu beralih mengangkat kepala Naysa ke pangkuannya. Mengangkat kepala Istrinya itu sedikit ke atas agar darah yang mengalir dari hidung Naysa berhenti mengeluarkan lelehan hangat itu.

"Naysa.." Juan menepuk pipi Istrinya dengan khawatir. Berusaha menyadar kan Perempuan itu.

Istrinya tidak sadar kan diri, Dan tentu saja Juan kepalang panik. Dia berusaha menggapai ponselnya untuk menelfon dokter pribadi.

"FUCK! JAWAB SIALAN." Teriak Juan emosi, Dia mengotak atik ponselnya, Mencari nomor kontak Dokter pribadinya selain Jatmiko.

Mungkin hari ini Tuhan sedang tidak berpihak kepada Juan, Beberapa kontak dokter kenalannya itu sama sekali tidak menjawab panggilannya.


Lihat saja setelah ini Ia akan memecat beberapa dokter pribadinya yang tidak menjawab panggilannya barusan.


Juan mengumpat lirih, Ia menaruh tubuh panas Naysa kembali ke kasur.

Protective [JJK - JEH] [On-Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang