15. Minta cerai.

1K 76 20
                                    

Janlup vote dan komennya dwong 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。




















Protective—–by CLAYcloud
















Naysa mengerjap matanya beberapa kali menetral kan cahaya kecil yang masuk di cela ruangan hingga menyinar bebas di atas kelopaknya,

Tangan kotor itu meraba lantai yang tidak berkeramik, Pencahayaan yang minim dan jendela di ujung sana seperti jeruji membuat Dia tidak bisa melihat dengan jelas kondisi tubuhnya saat ini.

Naysa merasa kali ini Dia bukan di kamar ataupun rumah yang Ia tinggali selama 5 bulan bersama Suaminya. Melain kan sebuah ruang bawah tanah yang Ia tidak tahu pasti di mana tempat ini berada.

Bagaimana bisa di tahu? Karena ruangan ini begitu pengap, Membuat dirinya sedikit susah untuk mencari oksigen.

"Sst.." Ringisan kecil keluar dari mulutnya, Naysa menoleh ke belakang dengan cepat. Matanya membelo kaget —tangannya terikat oleh kain putih beserta kakinya— Gaun tidur yang Ia kenakan dari kemarin telah membekas tanah dan darah di mana mana.

Pikirannya mulai bercabang cabang, Dia lupa apa yang terjadi semalam.  Terakhir saat Ia membongkar sosok Pria palsu itu.

AH IYA!

Pasti ulah Dia, Naysa menggeram kenapa juga Dia bisa berakhir pingsan di bagian penting itu Agh!!

Naysa berusaha melepas kain yang menahan nadinya dengan memberontak.

"Aish!! Lepasin Aku!" Serunya dari dalam, Terus memberontak berusaha melepas ikatan di tangan dan kakinya yang tidak mau terlepas.

Tidak ada sahutan dari luar, Naysa menyeret tubuhnya untuk sampai ke jendela kecil itu. Matanya menatap sekita luar dari cela-cela jeruji besi yang di pasang berdempetan.

Pandangannya langsung menangkap taman belakang yang kerap Ia kunjungi kala ingin menyiram tanaman.

"Jadi ini ruangan itu?" Beonya berpikir keras. Dia tahu tempat apa ini.

Tempat yang biasa Para Pembantu menyembelih hewan.

"Pantas saja di sini bau prengus." Ketusnya merasa ingin muntah kala bau nyengat kotoran itu masuk ke indra penciumannya.

Dia kembali menyeret dirinya, Mengabai kan pakaiannya yang sudah sekotor apa. Badannya bersandar di samping pintu kayu lapuk.

Naysa berusaha mengingat kejadian itu, Walau kepalanya masih tidak ingin berkerjasama dengannya.


















"Juan Arkasa, Saudara kembar Jean. Kita sering bertemu sebelum Kamu dekat dengan Dia."



















Naysa menatap pergelangan kakinya yang memerah.

"Juan?" Monolognya, Berusaha mengingat sosok Pria itu yang katanya pernah bertemu, Sebelum Dia dekat dengan Jean.

Naysa tidak ingat.

Lagi pula, Wajahnya begitu mirip dengan Jean.

















Test.

Test.

Naysa tidak sengaja menjatuh kan air matanya sendiri di tanah, Penglihatannya buram, Tangannya terkepal kuat di belakang sana.

Ternyata benar, Marcel benar.

Dan Dia beneran di tipu oleh Pria bajingan itu.



"J-jean..." Suara Naysa tercekat, Tenggerokannya seakan menahan kuat dirinya untuk tidak menyebut nama Lelaki itu.

Protective [JJK - JEH] [On-Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang