12. Marcel gila.

671 67 14
                                    

Di tunggu vote dan komennya!

















Protective- by CLAYcloud





















Sudah dua hari Naysa mengurung di dalam kamar sembari menatap jendela luar.

Sudah dua hari juga dokter Jatmiko berisikeras kepada pemilik kediaman ini untuk mencheck kondisi mental dan fisik Naysa yang kian hari semakin buruk ke Psikolog.

Awalnya semuanya terlihat mulai membaik, Tapi karena Naysa tiada angin, Tiba tiba memberontak ingin keluar rumah sambil teriak teriak di depan pagar.

Jelas Jean marah besar melihat tingkah Perempuan itu yang semakin hari membuatnya geram, Naysa yang masih dengan piyama tidurnya memohon di depan satpam rumah mereka tanpa tahu malu.

"Kamu pikir dengan kamu memohon seperti itu, Mereka akan membuka gerbangnya?"

Tutur Jean datar berjalan menghampiri Perempuan yang meraung kesedihan di depan sana.

"Aku gak tahan di sini! Aku mau keluar!" Lagi lagi kalimat itu yang keluar dari mulut Naysa.

Jean memandang remeh, Mata tajam itu melirik Para pembantu yang berdiri takut di belakang sana. Saat semuanya sudah berbondong bondong pergi dari sana.

Jean menarik tangan Naysa dengan kasar.

"Aku gak mau! Aku mau keluar!" Brontak Naysa melepas jemari Jean yang tercekal kuat di tangannya.

"Untuk apa kamu keluar?! Tugas kamu sebagai Istri di rumah ini! Yang berarti kamu harus mematuhi perintah Suami!" Bentak Jean, Berusaha menyeret tubuh kecil itu untuk masuk ke dalam rumah.

"Gak. Aku gak mau! Aku bukan Istri kamu!"

PLAK.


"KAMU SUDAH GILA? SAYA TIDAK SUKA MELIHAT KAMU SEPERTI INI NAYSA! KAMU PIKIR PERNIKAHAN INI MAIN MAIN."

Kesabaran Jean beneran habis, Pria itu berjongkok, Menggapai kedua bahu yang sudah bergemetar. Dia mendongak kan kepala itu dengan kasar.

"Kamu memberontak pun tidak ada gunanya, Saya yang berkuasa di sini." Tutur sinis Jean, Bahasa yang formal terkesan tajam itu mampu membuat tangis Naysa terendam.

Para pembantu hanta bisa menatap keributan itu dari kejauhan. Mau nolongin tapi Mereka lebih takut sama pekerjaan mereka kalau ikut campur masalah Pasangan itu. Gak aman juga nyawa.











Jam menunjuk kan pukul dua pagi. Naysa terbangun tiba tiba saat merasa tubuhnya kembali gemetar. Dia megang kepalanya yang kembali terasa berat.

Bayang bayang pukulan dan bentak kan Jean membuat Dia menutup mukanya dengan kedua tangannya, Mimpi buruk yang selalu menghantuinya.

Jean masih terlelap di sampingnya dengan tenang, Perempuan itu semakin terisak takut. Entah kenapa akhir akhir ini rasanya pikirannya semakin berantakan Dia gak bisa ngatur emosinya sendiri.

Tangan putih yang membekas bentuk telapak tangan Seseorang itu terulur membuka knop pintu kamar. Dia berjalan cepat menuruni anak tangga. Sampai di depan kamar Bi Ija yang letaknya tidak jauh dari dapur pun segera Ia ketuk.

Naysa gak tau mau kemana selain ke kamar Bi Ija. Para pembantu lain tidak tinggal di kediaman Jean. mereka hanya di pekerjakan per waktu dari pukul enam pagi sampai pukul delapan malam setelahnya pulang ke rumah mereka, Terkecuali Bi Ija. Wanita itu memang sudah lama mengabdi di keluarga Jean.

Tanpa menunggu lama Bi Ija membuka pintu kamar. Wajah kusut sedang mengumpul nyawa itu tertampang di hadapan Naysa yang berdiri sambil menutup pergelangan tangannya.

Protective [JJK - JEH] [On-Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang