03. Dari Luka

272 72 29
                                    

Awalnya chapter 05 & 06, terserah mau komen ulang atau enggak.

1.800+ words

⚠️ trigger warning: this part contains sensitive material relating to suicide and death.
___________

"Gue yakin lo gak masalah kalo malem ini kita tidur sempit-sempitan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue yakin lo gak masalah kalo malem ini kita tidur sempit-sempitan." ucap Sean ketika dirinya dan Zoey masuk ke kamar tidurnya.

Zoey tidak berkomentar karena memang dia tidak mempermasalahkannya. Zoey berjalan mendekati sudut tempat tidur lalu duduk di atasnya, ia melihat sekeliling kamar Sean yang lebarnya kemungkinan sama dengan ukuran kamar mandi di Rumahnya, kecil tapi cukup rapi dan bersih.

Sean mundur, menyenderkan punggungnya pada salah satu pintu lemari baju, ia menatap Zoey yang saat itu terlihat masih betah mengenakan kacamata hitam. "Lo mau tidur pake sunglasses?"

Zoey menyentuh bingkai kacamata hitam yang enggan ia lepas. "Iya. Mata gue lagi bengkak."

Sean melipat kedua tangannya di dada—sebuah gestur yang artinya ia ingin tahu cerita di balik mata bengkak Zoey. "Kenapa?"

Zoey berpikir sesaat, mencari sebuah karangan cerita. "Tadi siang gue gak sengaja pake tetes mata yang udah expired." jelasnya seraya menyilangkan kaki agar terlihat santai, namun itu malah membuat mini dress yang di kenakannya semakin mini-m.

"Heran, lo seneng amat pake baju kurang bahan." Sean membuka pintu lemari baju, ia menarik sebuah T-shirt dan celana training. "Nih, ganti baju lo."

Zoey menurut, ia berdiri dan dengan cuek menurunkan resleting mini dress-nya, membiarkan 'pakaian kurang bahan' itu terlepas dari tubuhnya dan jatuh begitu saja ke lantai.

Sean menatap Zoey dari atas sampai bawah. Ia sudah pernah melihat Zoey hanya mengenakan bra dan rok mini, T-shirt dan celana dalam, jadi sudah tidak aneh lagi ketika kali ini dia melihat Zoey hanya mengenakan strapless bra dan celana dalam + kacamata hitam. No wonder she's a model, she has a nice body shape.

"Gue penasaran deh..." Zoey melangkahkan kaki melewati mini dress yang ia biarkan jatuh di lantai tadi. Ia melangkah mendekati Sean, mengambil T-shirt dari tangan lelaki itu seraya berbisik, "Lo pernah nafsu... maksud gue lo pernah suka sama cewe gak sih?"

"Dulu pacar gue cewe." jawab Sean dengan nafas yang tenang.

Zoey menaikan kacamata hitamnya, mengubah fungsinya menjadi bandana. "Terus sekarang pacar lo cowo?"

Bukannya menjawab pertanyaan Zoey, Sean malah meletakkan celana trainingnya di atas puncak kepala Zoey. "Pake bajunya dan jangan banyak tanya." ucap Sean ketus kemudian dia pergi tidur menghadap tembok.

(Hiatus) NormalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang