2.000+ words 🥃
______________
Mudah untuk mencari Zoey pada malam hari, tinggal datang ke saja salah satu bar atau kelab malam di sekitaran Canggu, dia pasti akan ada di sana. Seperti malam ini, Zoey duduk pada sofa suede warna emerald diantara Jeff dan Karina. Mereka sedang berkumpul di VIP room Noire nightclub bersama keempat orang lainnya: Leo, Baskara, Shana dan tentu saja si pemilik Noire nightclub; Juan.
Zoey menggerak-gerakan lowball glass di tangannya hingga ice stones di dalam whiskey-nya saling beradu. Zoey melalukan itu karena dia mulai bosan, tapi teman-temannya tidak. Keenam temannya itu masih membincangkan hal-hal yang tujuannya menghabiskan tabungan mereka di akhir tahun: berlibur.
"Jadi mau kemana? Maldives mau gak?" Jeff mengusulkan bulan Desember nanti berlibur ke salah satu Negara kepulauan di Samudra Hindia.
"Mei kemaren bukannya lu baru balik dari sana? Apa lu gak bosen?" tanya Juan sambil mengetukan ujung rokoknya pada tepi asbak. "Lagian tempat itu lebih cocok buat lu sama cewe lu have sex seharian, bukan buat liburan sama kita-kita." tutup Juan.
"Kalo kita naik pesawat Supersonic Intercopter buatan Rusia aja gimana? MiG-29." ide aneh ini datang dari Baskara. "Kita bisa melesat jauh ke Angkasa sampe menembus batasan suara." Baskara menunjukan paket tur ke Luar angkasa dengan harga 27.500.000 USD yang ia simpan di galeri handphone-nya.
"Gak usah ngaco Bas..." Karina memutar bola mata. "Sebelum ngasih ide coba lo itung dulu deh itu nol-nya jadi berapa kalo dirupiahin?"
"Emang ngaco nih orang." Leo meneguk whiskey-nya. "Tapi kalo Keluarga lu yang danain sih gua mau-mau aja." lanjut Leo, ucapannya berdasar pada fakta kekayaan Keluarga Chalif yang tak terhingga.
"Gimana kalo sekalian aja kita buang duit ke Amangiri?" cetus Shana. Dia memberi ide agar mereka menginap di Hotel mewah yang letaknya 25 menit perjalanan darat dari Bandara Page Municipal, United States. "Nanti kita bisa liat Grand Canyon, Bryce & Zion National Park, Monument Valley, Sungai Colorado." jelasnya penuh semangat.
Tapi keenam orang di dalam ruangan itu rata-rata menolak ide liburan Shana, membuat visa ke Amerika itu sulit, rumit atau lebih tepatnya mereka malas mengurusnya.
"Kalo pada males ngurus visa, liburan ke Potato Head aja sono! Tinggal ngesot." ucap Shana agak sebal. Leo, Baskara dan Karina malah tertawa, padahal Shana tidak sedang membuat lelucon.
"Akhir tahun masih beberapa bulan lagi, kenapa hebohnya dari sekarang?" tanya Zoey yang dari awal kedatangannya tidak banyak bicara, dia hanya minum dan memainkan handphone.
"Lu ada ide gak?" Leo balik bertanya. "Biasanya lu paling semangat soal liburan."
"Gue lagi males mikir." jawab Zoey.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Hiatus) Normales
RomanceTentang Zoey Patricia, Seaniel Noah dan rahasia mereka di masa lalu. Rick Warren menuliskan dalam bukunya; The Purpose Driven Live, jika kehidupan manusia di gerakan sesuatu. Ada manusia yang di gerakan oleh rasa kebencian--seperti Zoey. Mereka memp...