2.800+ words
_______________
Setelah menggulung yoga mat-nya, Zoey masuk ke dalam Rumah untuk mengambil minum sambil membalas chat dari Jeff tentang bagi waris Keluarga Tanaja setelah Oma meninggal, namun ibu jarinya berhenti mengetik karena layar handphone-nya berubah menjadi tampilan panggilan masuk dari...
Seaniel
Tiba-tiba handphone itu seperti memancarkan panas yang membuat Zoey langsung melemparkannya ke atas kitchen counter—nyaris masuk ke dalam sink. "Ngapain sih nelpon!" rasa panik langsung menyerang. Zoey berjalan kesana-kemari sambil memeluk yoga mat dan menggigit kukunya gugup.
Haruskah Zoey mengangkat panggilan telepon dari Sean? Atau membiarkannya berdering sampai panggilan itu terputus dengan sendirinya? Seperti yang selalu dia lakukan selama beberapa hari ini. Sudah tiga hari berlalu semenjak pertemuan terakhirnya dengan Sean, sudah tiga hari juga Zoey menghindari Sean dan panggilan-panggilan teleponnya itu. Dia yakin Sean menelponnya pasti untuk menanyakan tentang ucapannya malam itu.
Zoey belum siap berkata jujur.
Handphone itu berhenti berdering, Zoey bernafas dengan tenang kembali. Rasanya dia seperti sedang dikejar-kejar penagih hutang. Handphone itu berdering kembali, namun kali ini panggilan masuk bukan dari Sean melainkan dari Juan. "Ish..." Zoey menyimpan yoga mat di kitchen counter lalu meraih handphone-nya. "Ya, kenapa?"
"Lo gak lupa kan hari ini ada fitting buat fashion show Sapto Djojokartiko, sorenya ada photoshoot Gamakara?"
Helo, Zoey bukan anak umur enam tahun yang harus diingatkan dengan jadwalnya sendiri. "Inget kok, ini gue mau siap-siap." Zoey mengambil satu botol air mineral, tujuannya masuk ke dalam Rumah kan untuk mengambil minum, dia sampai lupa.
"Udah sarapan? Mau sarapan bareng?"
"Udah, gue udah sarapan." Zoey meneguk air minumnya.
"Makan siang?"
"Lagi diet." biar Zoey tebak yang selanjutnya Juan pasti akan menanyakan tentang makan malam.
"Dinner?"
See? "Gue lagi diet." Zoey mengulang jawabannya. "Juan. Gue mau siap-siap, telpon gue lagi nanti. Oke. Bye" tanpa menunggu Juan menjawab, Zoey mematikan sambungan telepon secara sepihak. Ia menyimpan botol minum lalu menyelipkan handphone itu ke dalam gulungan yoga mat, berharap tidak ada yang menghubunginya lagi.
Zoey menatap keluar jendela, ia teringat kembali permintaan Sean untuk menjauhi Juan dan keluar dari Agensinya. Zoey menarik nafas dalam kemudian mengambil handphone-nya lagi, membawanya pergi menuju kamar. Zoey mencari kartu nama Christian Yu di dalam tas yang dipakainya saat ke La Vous. Setelah menemukan kartu nama itu, dia segera mengetik nomor telepon yang tertera di sana. Zoey menarik nafas dalam sekali lagi lalu menghubungi nomor Christian.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Hiatus) Normales
RomanceTentang Zoey Patricia, Seaniel Noah dan rahasia mereka di masa lalu. Rick Warren menuliskan dalam bukunya; The Purpose Driven Live, jika kehidupan manusia di gerakan sesuatu. Ada manusia yang di gerakan oleh rasa kebencian--seperti Zoey. Mereka memp...