19. Rasa Takut

249 59 33
                                    

3000+ words
(❗️🤡 : ⭐️ - 💬)

____________________________

Sean akhirnya bisa mengundurkan diri dari Bluemart setelah dia bertemu dengan Pak Tama beberapa minggu lalu. Sekarang Sean sudah tidak bekerja lagi di perusahaan milik Keluarga Chalif. Ini membuatnya memiliki waktu luang untuk lebih fokus mengurus penjualan tanah Orang tuanya yang sebentar lagi selesai dan waktu luang untuk......

"Halo? Kenapa... Jeff?" Zoey sedikit menjauh dari Sean. Ia mengatur nafas agar terlihat teratur saat Kakak sambungnya itu menghubunginya ketika dia sedang melakukan sesuatu bersama Sean saat hari sudah sore.

"Nanti lo balik lagi ke Bali hari minggu? Gak bareng sama gua dong?" Jeff menghubungi Zoey ternyata untuk menanyakan rencana mereka minggu ini di Jakarta.

"Iya... beres dari Rumah Oma, weekend-nya gue masih ada kerjaan... di Langham sama Doven Wood... "

"Heh, lu kenapa? Sakit? Kaya lagi flu." sepertinya Jeff menyadari sesuatu yang aneh dengan suara Adiknya.

"...enggak."

"Oh, perasaan gua doang berarti. Ya udah, berarti nanti gua jemput lo di Langham."

"Hu'um, bye." Zoey menutup sambungan telepon dari Jeff, melempar handphone-nya ke samping lalu menatap Sean yang sudah menaikan resleting celananya kembali.

"Mau tisu gak?"

"Gue mau langsung mandi..." Zoey menurunkan midi dress-nya yang beberapa menit lalu bagian bawahnya tertahan di atas pinggang karena ulahnya dan Sean di sofa. Midi dress berwarna hitam itu kembali menutupi pinggang sampai bawah lutut. Zoey mengambil celana dalamnya yang tergeletak di atas karpet lalu berlari ke kamar mandi setelah Sean mencium pelipisnya.

 Zoey mengambil celana dalamnya yang tergeletak di atas karpet lalu berlari ke kamar mandi setelah Sean mencium pelipisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



**

Zoey baru saja menyelesaikan makan siangnya di sebuah Bistro tak jauh dari kantor Perle Noire Models. Tempat yang didatanginya itu mengusung konsep Early 21st century yang di setiap mejanya diletakkan beberapa majalah tahun 200o-an.

Sebuah majalah mencuri perhatian Zoey, ia memimun sedikit Daiquri-nya—cocktail dengan bahan utama rum—lalu mengambil majalah yang mencuri perhatiannya itu. Zoey membaca beberapa artikel di dalam majalah yang salah satunya membuat dia menggigit bibirnya dengan gugup.

"Serius amat, baca apaan Mbak?" Karina muncul begitu saja.

Terkejut, Zoey menjatuhkan majalah yang dibacanya hingga jatuh ke lantai. "Rin! Lo kemana aja?!" Zoey berdiri memeluk Karina yang sudah berminggu-minggu tidak bisa ia temui dan hubungi.

"Biasa... menenangkan pikiran di tempat Papsky." jawab Karina balas memeluk Zoey.

"Balik ke Surabaya kok gak bilang." mereka sama-sama melepas pelukannya. "Lo sama siapa ke sini?"

(Hiatus) NormalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang