Warning!!!
Konten 18+
"Kenapa kamu bongkar semuanya? Kenapa kamu begitu kekanakan? Kamu tau apa imbas dari semua yang kamu lakukan?"
Pamela menatap Hero dengan senyuman sinis saat pria itu terus menjejalnya dengan berbagai pertanyaan tentang pertengkarannya dengan Liora. Pria itu secara tiba-tiba menuduhnya membongkar hubungan yang mereka sembunyikan selama ini.
"Kamu tidur dengannya?" Pamela bertanya hal lain alih-alih menjawab. Ia bahkan memberinya tamparan yang cukup keras.
"Seharusnya kamu tanya adik kamu, siapa yang bongkar itu semua! Jangan asal menuduh!" Lanjut Pamela marah.
"Pamela... " Hero meraih jemarinya, namun langsung di tepis.
"Sekarang aku tanya sekali lagi, kamu tidur dengannya?"
"Iya." Jawabnya dengan menunduk. "Tapi aku nggak ada perasaan apapun dengannya!"
"Kita putus." Pamela menatap Hero dengan tajam. "Kamu bebas sekarang, Hero. Silahkan kalau mau mengejar karir. Bukankah kamu akan lebih leluasa?"
"Nggak, aku nggak mau putus." Hero menarik Pamela kedalam pelukannya. "Aku nggak mau kita pisah."
"Aku sudah mempunyai orang lain."
"Siapa? Itu nggak mungkin! Kamu bercanda kan, Sayang?"
Pamela melepas kalung yang Hero berikan beberapa hari lalu, dan mengembalikannya. Ia mengenggam tangan Hero untuk memberinya pengertian, bahwa hubungan mereka sudah tidak seperti dulu lagi.
"Aku serius."
"Selama ini aku nggak pernah bagi hati aku buat orang lain. Kenapa kamu tega berbuat seperti ini? Kenapa cepat sekali kamu berpaling? Apa semua perjalanan kita selama ini tidak ada artinya?"
"Kamu pikir aku secepat itu mencintainya? Tidak! Tapi saat ini, dia lebih menghargai perasaan aku. Aku ingin hubungan normal. Aku ingin di akui, aku ingin mempunyai kekasih dan menjalin hubungan seperti orang-orang di luar sana! Aku lelah dengan kita!"
"Pamela... "
"Kamu nggak pernah hargain perasaan aku. Yang kamu pikirin hanya karir dan karir. Jadi lebih baik begini. Ini adalah solusi paling adil buat kita berdua."
"Aku tetap tidak mau putus."
"Aku tidak peduli. Yang penting aku sudah menegaskan!"
"Siapa pria itu?"
"Bossku." Jawab Pamela singkat.
"Ouhh... apa kamu diberi banyak uang olehnya? Apa semua tentang materi?"
"Kalau kamu bisa pacaran dengan wanita lain karena uang dan karir, kenapa aku enggak? Jangan merasa terhina atau paling tersakiti. Sebelum kamu merasakan ini, aku sudah merasakannya selama dua tahun!"
"Aku akui aku juga salah. Tapi apa layak hubungan kita selama 6 tahun harus berakhir seperti ini?"
"Seharusnya aku melakukan ini dua tahun lalu. Saat kamu memintaku untuk menyembunyikan hubungan kita demi karirmu menjadi artis. Seharusnya aku memikirkan hati dan kesehatan mentalku sendiri. Bukan memaksakan diri untuk menerima kemauanmu, dan menjadi bodoh."
"Kamu sadar nggak, kalau aku lakuin semua ini demi kamu?! Aku sangat ingin menikah denganmu, menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Sudah banyak hal yang kita lewati sama-sama sejak kuliah. Haruskah kita berpisah?"
"Cinta apanya? Kamu tidur dengan wanita lain! Itu bukan cinta, Hero! Sudah cukup sampai disini! Katakan pada adik dan kekasihmu untuk menjaga sikap, karena kamu sudah tidak ada sangkut pautnya lagi denganku!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Wicked Choice
RomanceSetelah diselingkuhi pacarnya yang merupakan seorang artis, Pamela menpadati sang boss yang ternyata menyukainya. Apa sebaiknya Pamela menerima bossnya dan membalas dendam?