15 Rise Up
"Maaf Sandra, tapi Levin sudah menemukan seseorang yang dia cinta. Kamu tahu kan, Levin itu segalanya buat tante. Tante tidak bisa menentang pilihannya, apalagi tentang pasangan hidup."
Erna mengusap pundak wanita yang menangis terisak di hadapannya. Dia mencoba memberinya pengertian, jika perjodohanya dengan Levin tidak bisa dilanjutkan lagi.
"Tapi tante sudah janji bakal jadiin aku satu-satunya pengganti Alina!" Marahnya dengan berapi-api. "Tante sudah janji akan menikahkan kami! Bahkan tante berkata akan menunggu aku lulus S2 di Paris!"
"Itu sebelum Levin menemukan seseorang. Sekarang dia sudah menemukan tambatan hatinya. Mama tidak mau merusak kebahagiaan Levin. Kamu tau bahwa setelah Alina meninggal, dia seperti kehilangan jiwanya sendiri bukan? Tolong cari pria lain yang lebih baik ya?"
"Aku tidak terima Tante! Ini sama aja Tante hina aku! Tante dan Levin mainin perasaan aku!"
"Tapi dari awal Levin sudah menolak perjodohan ini. Awalnya aku merasa yakin bisa membujuknya. Tapi ternyata tidak Sandra!"
"Aku tetap tidak terima! Lihat saja, aku dan keluargaku akan mencabut uang yang kami tanam di perusahaan kalian!"
Erna mengurut dada ketika Sandra keluar dari rumahnya dengan gebrakan pintu yang sangat keras. Sangat angkuh dan tidak memiliki rasa hormat sedikitpun kepada orang yang lebih tua.
Hal itu membuat Erna bersyukur karena Levin menolaknya dulu. Lihatlah sikapnya yang tidak sopan! Akhirnya kelakuan aslinya terungkap.
"Jadi dia akan mencabut semua uangnya? Ya Tuhan kepalaku pusing! Keuangan perusahaan akan memburuk jika seperti ini!" Ujarnya seraya menarik nafas untuk menangkan diri.
Tapi jika dipikir ulang, memang lebih baik jika mereka mencabut semua uangnya. Agar suatu hari, hal seperti ini tidak terjadi lagi. Perbuatannya akan lebih semena-mena jika dibiarkan. Kali ini Erna akan memilih mempercayai putranya. Levin pasti bisa mengendalikan keadaan.
Sedangkan Sandra yang barusaja masuk kedalam mobilnya, memukul-mukul stir dengan perasaan kesal. Levin memang menyebalkan! Dia selalu saja suka dengan wanita rendahan. Dulu Alina, sekarang Pamela. Dua wanita itu sama saja!
Apa iya, dia harus membuat satu kecelakaan lagi supaya bisa memiliki Levin? Ya benar, dialah yang membuat Alina kecelakaan sebelum hari pernikahannya. Sandra merasa tidak terima, Levin menolaknya hanya untuk wanita miskin seperti Alina.
"Semua usahaku sia-sia karena wanita itu! Dia mau menikmati hasil kerja kerasku? Tidak akan aku biarkan!"
*****
Pamela menatap lampu-lampu perkotaan indah dari balkon apartemen Levin. Ia menghirup nafas panjang seraya mengusap airmatanya yang terus berlinang.
Setelah bertemu dengan wanita yang menabrak dirinya siang tadi, entah kenapa moodnya mendadak buruk. Mentalnya terasa down. Apalagi saat wanita itu berkata mereka di jodohkan. Apa kisah cintanya akan berakhir seperti series-series menyedihkan yang pernah ia tonton? Dimana dia akan menjadi protagonis yang selalu menderita dan kalah?
Pamela terus bertanya kenapa hidupnya selalu dipenuhi dengan masalah. Dan kenapa selalu ada orang-orang menyebalkan yang ingin merebut kebahagiaanya?
Setelah penyakit jantung yang merenggut masa kecilnya, pelakor yang merebut ayahnya dan Hero, kini Levin juga ingin diambil dengan cara yang sama?
Pamela menutup matanya sejenak. Tidak, ini tidak bisa dibiarkan lagi. Sepertinya sudah saatnya ia bertindak. Sudah saatnya ia memberi mereka pelajaran. Pamela tidak mau diremehkan lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wicked Choice
RomanceSetelah diselingkuhi pacarnya yang merupakan seorang artis, Pamela menpadati sang boss yang ternyata menyukainya. Apa sebaiknya Pamela menerima bossnya dan membalas dendam?