5.

11 0 0
                                    

.

.

.
Happy reading

Melysa berjalan hendak mengambil buku dilokernya dia terlalu fokus dengan HP mencari musik favorit nya hingga menabrak orang

"Aduhh" Lalu Melysa menatap orang tersebut dengan malas

"Jangan sambil main HP well... " Anton menatap Melysa dengan senyum tipisnya kedua tangan dia masukan dalam saku

"Ya sorry" Balas Melysa dingin melepas kedua earphone di telinga nya Melysa menempis tangan Anton

Anton menatap jail Melysa "Well..."

Melysa menatap bingung sang kakak kelas memanggilnya dengan sebutan apa tadi "What?" Anton menahan tawa merasa gemas dengan muka bingung Melysa akhirnya Melysa pun pergi dari hadapan kakak kelasnya

"Gue rindu lo Well..." ucap Anton lirih

.・゜゜・

"Cuek banget sih Lista" Renzo terus mengoceh dari tadi tapi tidak di pedulikan Via

"Via not Lista" balas Via yang terus berjalan menuju kelas nya

"Why gue lebih suka manggil lo Lista"

"Tapi gue ga suka"

"Gue suka"

"Terserah lo deh terserah" Akhirnya Via masuk kedalam kelas sedangkan Renzo masih terus memperhatikan nya dari luar kelas hingga akhirnya dia memilih pergi menghampiri teman temannya.

"Itu Renzo dari kelas sebelah kan ngapain dia" Nabila berucap sambil bersender pada meja

"Gatau sejak basket kak Antony lawan kak Ethan malamnya gue di chat sama dia sampai sekarang ini dia kayak gitu" Via menjelaskan dengan jengkel

"Suka lu kali" saut Melysa sambil menari tas nya

Via pun langsung menyilang kan kedua tangannya "Engga ada gue sukanya sama kak Nathan yang sekelas bareng kak Etha" sambil menggelengkan kepala dirinya mending bersama Nathan dari pada Renzo

"Ya terserah selamat berperang dengan karen" saut Nabila malas

"Hah??" Dahi Via mengkerut bingung dengan balasan Nabila

"Lo lupa kalo Kak Nathan sama Karen dijodohin karena orang tua mereka temenan dan juga penerus perusahaan" Via menghela nafas berat mendengar penjelasan Nabila jika begini akan tambah sulit.

"Apel tu dah bel ayo keluar ga usah sedih" Melysa merangkul bahu Via sambil berjalan

.・゜゜・

Rama berjalan mengikuti arahan Violet dengan tegas dan wajah serius mata tajam

"Apa dia memberitahu sesuatu?" Rama menatap Violet dengan serius Violet pun menatap balik sambil menggelengkan kepala

"Belum tapi aku telah menyalin beberapa file penting" Violet memberikan flashdisk kepala Rama lalu dia membukakan pintu mereka berdua masuk beberapa pengawal menjaga di depan

"Wow Daniel Alexander" Pria tersebut tersenyum remeh melihat Daniel Violet menunggu dibelakang

"Answer and tell me dimana dia dan apa yang dia rencana kan sebenarnya" Rama menatap tajam pria yang ditanya hanya tertawa Violet dari belakang menatap serius dan waspada

̶M̶e̶l̶y̶s̶a ̶D̶i̶r̶g̶a̶n̶t̶a̶r̶aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang