33.

5 0 0
                                    

.
.
.
Hai
.
.
Happy Reading

Anton tak melepas pandangannya dari Melysa sejak tadi tujuannya di perpustakaan untuk fokus pada tugas akhir Osisnya fokusnya kini terbagi dengan adanya gadis yang menggangu pikirannya, dia mencoba fokus pada laptop walau matanya masih melirik pada gadis itu

"Mel dari Ethan katanya disuruh habisin" Nabila datang memberikan paperbag kepada gadis itu

"Habisin Mel kalo ga kita yang kena amuk" Via duduk disebelah gadis itu

"Diperpus gaboleh makan" Cheryl menunjuk papan peraturan disana

"Makan aja Mel biar gua urus." Ketiga gadis itu sontak melihat ke arah Anton yang tiba tiba menyaut

"Pak ketua osis udah berkata jadi makan aja, jujur lu males makankan? Lagian ga ada yang berani sama Ethan" Bisik Nabila ditelinga Melysa dia mengangguk melihat notif dari Ethan yang menyuruhnya makan dia akhirnya mengeluarkan bekalnya

.・゜゜・

Semuanya berkumpul dimarkas termasuk dengan Ethan perasaan Cheryl sedikit tidak enak dan benar saja ayahnya telah mengatur segala rencana dan menunjukkan orang orang itu

1. Delvian Alexander
2. Ezra Zealand
3. Blake Xavier
Hingga nomor 3 ditunjukan membuat Ethan terdiam dia bingung harus bagaimana dia merasa dihianati oleh Kakeknya harusnya dia sudah tau karena dari dulu kakeknya musuh terbesarnya dia pikir caranya kemarin sudah cukup untuk menghentikan nya

"Ini bukan salahmu nak bahkan ayah sudah berusaha menghentikannya" Ayah Ethan masuk kedalam ruangan Keluarga Alexander dan Xavier mereka berteman dekat, Cheryl dan Daniel Hanya diam mereka sudah diberi tahu oleh Louis

"Dan Mark jangan menyalahkan dirimu sendiri apa yang kau lakukan saat itu sudah benar kau melindungi keluargamu dan jika kau tidak melakukan hal itu mungkin kau akan merasakan hal yang pernah keluarga ku rasakan"

"Om Theo juga saat itu menyembunyikan Ethan kan?" Hayden mendapatkan cubitan dari Daniel mulut disumpel menggunakan buah apel oleh Elvan biar ga berteriak pikirnya

"Kepo amat sih lu bocah" Daniel berbisik pada Hayden

"Ethan anakku satu satunya memang diincar oleh dia hingga aku menyembunyikan dan melindungi nya dengan berbagai cara hingga dia tidak tau" Cheryl ingat saat dia pertama kali ralat bukan pertama kali karna saat itu kondisi ingatannya dan kesehatan nya yang bermasalah karena kejadian Velya dia masuk kedalam markas milik Ethan sangat tersembunyi dan keamanan yang ketat.

"Tujuan ketiganya sebenarnya sama mereka mengincar Alexander dan untuk Tuan Blake sendiri sasarannya Ethan, Ezra ada pada Ethan udah dia urus semalam" Elvan bersuara memperhatikan data pada ke 3 nya

"Apapun yang terjadi ini akan segera berakhir" Setelah selesai pembahasan segalanya semuanya mereka mulai sibuk dengan segala perintah dan persiapa Cheryl memegang tangan Ethan erat dia mengajak Ethan ke taman, Elvan menatap kedua orang itu dengan seduh, dirinya sejak tadi tidak tenang baru saja keduanya berbahagia tetapi masalah datang kembali

"Aku akan sembuh ingatanku perlahan membaik, dan kejadian ini akan segera berakhir Ethan" Gadis itu melihat ke Ethan tersenyum tulus untuk menenangkan Ethan

"Aku sudah berusaha menghentikannya dan karenanya aku tidak bisa menemanimu saat kondisi terberatmu untuk menuruti keinginannya, aku menuruti keinginan dia sampai mendapatkan apa yang inginkan terkecuali hal ini tetapi aku dibohongi" Ethan merasa dirinya bodoh harusnya dia mengenal kakeknya selama hidupnya

̶M̶e̶l̶y̶s̶a ̶D̶i̶r̶g̶a̶n̶t̶a̶r̶aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang