35.

2 0 0
                                    

.
.
.
Hai
.
.
Happy Reading

Cheryl menatap Angel dari luar dia tak berani masuk untuk menemuinya, banyak alat dipasang di tubuhnya

Baru saja Angel berbahagia

"Angel bakalan bangun kok Ryl, gua yakin dia bakalan bangun" Tanpa Cheryl berbalik dia tau jika itu kekasih dari Angel

"Gua bakalan beri balasan orang orang itu" Setelah mengatakan hal itu tiba tiba saja kondisi Angel berubah Cheryl mundur karena Steve masuk memencet tombol dia memegang tangan Angel

"Angel kamu kenapa? Tadi sebelumnya kamu baik baik saja aku mohon jangan begini"

"Bertahanlah bangun dan sembuh ya? Dokter udah datang kamu harus sembuh" Steve keluar berdiri di sebelah Cheryl yang hanya diam tatapnya terlihat jelas bahwa dia ketakutan

"Ini bukan salahmu, tenanglah" Perkataan Steve tidak membuat Cheryl tenang perlahan gadis itu mundur punggungnya menabrak seseorang

"Kak tenang" Elvan berdiri disana memeluk sang kakak dari belakang dia mereka paham situasi ini

Dan berakhirlah sudah Angel pergi dari dunia ini meninggalkan mereka semua Ethan menyusul Steve yang berlari memeluk Angel dia menitipkan Cheryl pada Elvan. Cheryl terdiam mencerna semuanya matanya menyiratkan segalanya tangisnya pecah dipelukan sang adik

"Angell bangun kamu baru saja bahagia dan aku belum selesai membahagiakan mu, Angell aku mencintaimu aku baru saja memulai segalanya untukmu. Angell apakah semuanya menyakitkan? Kau sudah sangat lelah dan berhenti? Angell apakah sudah tidak sakit lagi? Angell dunia terlalu jahat untukmu istirahat okay beritahu aku lewat mimpi jika kau sudah bahagia disana maaf aku terlambat datang padamu angel" Steve menangis dia meluapkan rasa frustasinya sambil memeluk kekasihnya

"Angell sayangg kamu baru saja merasakan kasih sayang orang tua, kekasih dan juga teman apakah kamu menikmatinya? Apakah kau sudah puas dengan ini semua? Apakah kau sudah melengkapi apa yang kau inginkan Angel?" Steve mencium dahi Angel sangat lama

Tangis Cheryl semakin keras mendengar segala ucapan Steve Elvan membawa kakaknya pergi dari sana agar tenang

.・゜゜・

Daniel duduk di balkon bersama dengan Hayden ditemani dengan Whiskey minuman kesukaannya

"Gua inget saat Velya pergi saat itu juga Cheryl terbaring di rumah sakit dia bangun sebentar setelahnya kritis lagi" Daniel ingat saat itu rasa Frustasinya tidak bisa dijelaskan bahkan Louis turun tangan mengatasinya

"Lo bener bener hancur jelek banget lo, Elvan juga" Lanjut Hayden sambil melirik Daniel yang melihat ke langit

"Elvan pelatihan dia Perancis saat itu gua sedikit lega karena dia aman dia tau kakaknya sih Velya walau mereka belum pernah ketemu, lo tau lah kita dipisah pisah bahkan ketemu saat tertentu tetapi Elvan dan Velya sama sekali engga pernah ketemu" Daniel mengingat jelas kapan mereka ketemu

"Ikatan kalian sebagai adek kakak sangat erat walau tak pernah bertemu saat itu hingga hancurnya kalian terlihat jelas, Louis menangin Elvan yang mengamuk atas kejadian Velya sama nenangin Cheryl, gua nenangin lo yang frustasi karena gagal melindungi dua adek lo" Hayden melihat raut Daniel yang berubah

"Gua beneran ga bisa jelasin sehancur apa gua saat itu keadaan Cheryl parah bahkan beberapa memori ingatannya hilang ditambah luka luka ditubuh Velya yang disiksa habis habisan dia memang berbeda dari kita karena dia cahaya kebahagiaan kita" Daniel kembali menangis mengingat buruknya kenangan itu

"Melysa itu seperti Velya gadis yang manis dan lembut dia persis sekali dengan Velya" Hayden mengangguk setuju Melysa menginginkan mereka dengan Velya, cara dia tersenyum, cara dia berbicara, tatapan mata yang hangat, ramahnya dia terhadap semua orang, hal hal favorit yang ada di Velya ada pada Melysa tidak ada yang berbeda

"Angel meninggal" Hayden berucap setelah melihat pesan masuk

.・゜゜・

Persiapan Cheryl sudah dia siapkan dia ingin segera meledakan segalanya pada musuh yang selama ini membuat semuanya menderita

"Angel Terimakasih banyak maafkan aku belum bisa menjagamu dengan baik, aku akan membalaskan dendam dan rasa sakitmu. Aku titip salam pada adekku ya katakan bahwa semua orang merindukannya dan semuanya akan segera berakhir" Melysa meletakan bunga favorit Angel dimakamnya Nabila Via berdiri dibelakangnya menatap Cheryl lekat lekat kini mereka sudah tau siapa Cheryl sebenarnya walau belum sepenuhnya

"Cheryl ayoo" Violet datang mengajaknya pergi dari sana

"Gua pergi dulu ya" Keduanya kompak memeluk Cheryl erat walau mereka tau Cheryl merupakan Alexander tetapi rasa khawatir menyelimuti mereka mereka melepas pelukannya membiarkan Cheryl pergi

"Jaga diri, lo belum lihat gua bahagia bareng Chan" Nabila berucap lirih menatap Cheryl

"Jaga diri, lo belum lihat gua punya hubungan yang jelas" Via berucap lirih menatap Cheryl

"Jaga diri, lo belum lihat anak gua" Violet berucap lirih menatap Cheryl

Cheryl mendengar semuanya walau mereka jauh di belakang dia masih bisa mendengarnya

'Jaga diri sendiri, lo harus nikmati yang lo inginkan selama ini kedamaian dan kebahagiaan' batin Cheryl berucap

.・゜゜・

Cheryl melihat Daniel, Elvan, Ethan dan ayahnya bermain game diruang keluarga wajah serius mereka sungguh lucu dia menghampiri mamanya yang didapur

"Maa aku bantuin ya" Cheryl mengambil alih adonan yang sedang mamanya aduk

"Mama mau buat cookies kan?"

"Iyaa sayang kamu urus ini ya mama mau siapin cetakan sama oven" Cheryl dan mamanya menghabiskan waktu dengan membuat kue

"Baunya enak" Elvan berdiri menghampiri mamanya dan kakaknya

"Kak mauuu" Cheryl memberikan suapan cookies yang sudah dingin pada Elvan setelah menyuapi mamanya

"Enakk banget kak maa, kalian memang the best kalo soal masak" Keduanya tersenyum mendapat pujian itu

"Kamu bisa aja dek, syukur deh kalo masakan mama dan kakak enak" Elvan mencium pipi mamanya dan sang kakak

"Mauu juga masak adek aja"

"Sayang mau juga" Cheryl menyuapi Daniel dan juga Ethan lalu dia datangi sang ayah membawakan jus dan juga cookies

"Papa ini jusnya katanya papa mau jus kan?" Mark tersenyum mengusap surai anaknya yang panjang

"Iya terimakasih yaa, hey ayo lanjutkan gamenya" Acara bermain game itu berlanjut dan melemparkan beberapa ejekan pada yang kalah

̶M̶e̶l̶y̶s̶a ̶D̶i̶r̶g̶a̶n̶t̶a̶r̶aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang