11.

4 0 0
                                    

.
.
.
Hai
.
.
Happy reading

Srett...
Gilang terkejut tidak percaya Cheryl memegang pisau yang digunakan untuk menusuk Ethan, Gilang langsung melepaskan pisau demi apapun Gilang bingung saat ini sedangkan Cheryl menatap tajam Gilang

Ethan melotot buru buru mendekati Cheryl "Apa yang kau lakukan Cheryl..." Cheryl masih menatap Gilang yang berlari pergi dari sana.

Ethan mengambil tangan Cheryl yang terluka menyiram air bersih ke tangan Cheryl kalau menutupi luka itu dengan kain "Kau ini jadi terluka kan tanganmu aiss kau memegangnya dengan erat lagi lukanya pasti sangat dalam" Ethan mengomel sambil membersihkan darah di tangannya

"Renzoo bawa motor gue ke markas, gue ngater Melysa dulu" Ethan melemparkan kunci motornya mengambil kunci mobil pada tangan Cheryl, Ethan membukakan pintu untuk Cheryl menuntun masuk ke dalam mobil memakainya sabuk pengaman pada Cheryl lalu menutup pintu Ethan berlari masuk kedalam mobil melajukannya dengan cepat.

Mereka melihat anak buah Karaya Ethan membelokkan mobilnya mereka masuk pada hutan hutan pintu bawa tanah terbuka anak buah Karaya menyuruh mereka masuk ternyata ada markas tersembunyi dibawah sana sampai didalam bagasi mobil cepat cepat dia keluar dari mobil membukan pintu Cheryl membawa gadis itu ke ruang tamu.

Hayden memperhatikan Ethan yang sibuk mencari sesuatu "Hayden p3k dimana?" Mengetahui di belakang nya ada Hayden, Hayden mengambil dilaci dalam kamar mandi memberikan pada Ethan

Ethan menerimanya dengan cepat "Thanks" Ucapnya sambil berlari ke Cheryl

Ethan berjongkok dihadapan gadisnya mengambil tangannya membuka kain dengan sangat pelan dia membuka kotak p3k menuangkan Alkohol pada kapas membersihkan luka itu dengan hati hati

"Tuhkan dalem lukanya Aiss" Ethan meringis kesakitan, Hayden dan Karaya memperhatikan mereka dari jauh

'padahal yang luka Cheryl kenapa yang kesakitan Ethan?' Batin Hayden Karaya menatap Hayden dia terkekeh pelan tau yang di pikirkan kekasih nya

Ethan menutup kotak p3k "Nah Sudah" Ethan menatap Cheryl khawatir dari tadi gadis itu tidak bersuara dia jadi bingung dan takut dia berpikir macam macam Cheryl berdiri pergi dari sana Ethan menatap kepergian gadis itu

"Dia baik baik saja" Hayden menenangkan Ethan menepuk pundak Ethan

"Gilang melukainya"

"Gue tau, lakukan saja" Tangan Ethan terkepal menahan emosi

.・゜゜・

Chery bersandar di mobilnya memakai kaca mata hitam sambil meminum minuman nya melihat markas Gio yang mulai hancur hangus terbakar tak tersisa dia sangat puas.

"Bajingannn tidak mungkin" Cheryl menurunkan sedikit kacamatanya melirik Gio yang berlari mendekati markasnya yang hancur lembur seluruh barang senjata file file semuanya hangus tak tersisa dia menunduk mejambak rambutnya frustasi

"Sangat kacau sekali dirimu..." Gadis itu berucap dia meneguk minuman hingga habis lalu membuangnya sembarangan kedua tangan dia masukan kedalam kantong celana

Gio menatap sinis Cheryl "Ini baru awal belum keintinya"

"Gadis lemah ini sombong sekali ya..." Gio menatap penuh kebencian ke Cheryl dia sangat geram ingin menghancurkan Cheryl menjadi abu

Cheryl tertawa sinis "Lemah ya? Jika memang lemah kenapa sampai sekarang kau tidak berhasil mendapatkan yang kau inginkan Gio? Walau kondisiku lemah tetapi aku masih bisa mempertahankan semuanya dengan aman bahkan sudah aku persiapkan sejak awal Oh baru ingat kau ini hanya dimanfaatkan olehnya Gio, kau dijadikan boneka karna kita ini sepupu ahh tidak tidak marga Alexander tidak pantas dimiliki orang seperti mu dan Alexander tidak ingin ada orang seperti mu, dia tidak ingin memberikan apa yang kau inginkan kau miris sekali Gio kau ini sungguh sangat payah"

̶M̶e̶l̶y̶s̶a ̶D̶i̶r̶g̶a̶n̶t̶a̶r̶aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang