.
.
.
Hai
.
.
Happy reading"Ethan terimakasih dan maaf..." Ethan menengok kebelakang dia melihat Cheryl tersenyum berjalan ke arahnya dia menatap bingung apa yang dimaksud gadis itu
"Huh?" Cheryl tertawa entahlah menurutnya Ethan sangat lucu karena lelaki itu sedang makan mulut nya penuh ditambah saos dari makanannya celemotan dimana mana Ethan menatapnya dengan polos
"Diselesaikan dulu" Cheryl mengambil tisu mengelap saos yang ada di bibir dan pipi Ethan lelaki itu melanjutkan makannya Cheryl menarik kursi disebelah Ethan ikut duduk disebelah Ethan
Ethan meneguk minuman nya sambil menatap Cheryl disebelahnya yang membaca novel "Kenapa?" Cheryl beralih menatap Ethan
"Huh? Ohh terimakasih telah mengobati ku maaf tadi aku langsung pergi begitu saja karena emosi dan telah membuat mu panik" Jelas Cheryl sambil mengangkat tangannya yang diperban Ethan menggenggam tangan Cheryl yang luka mengelusnya
"Tidak apa apa aku paham, masih sakit banget ya ihh darahnya masih keluar banyak aku ganti perban ya" Ethan berdiri mengambil kotak P3K dia
"Tak ingin membahasnya?" Cheryl memiringkan kepala bingung yang dimaksud Ethan
"Awal mulanya" Walau Ethan sibuk membersihkan luka tapi dia tau wajah gadis itu langsung murung
Cheryl menghembuskan nafas "Baiklah"
Flashback on
"Kok tadi ga ada di bandara?" Cheryl duduk di samping Velia, Cheryl baru saja selesai menyelesaikan tugas untuk menangkap penghianat.
"Ohh gapapa sibuk aja tadi" Cheryl sedikit bingung ntahlah dia merasa ada yang berubah dari Velia nada bicara gadis itu dingin tatapannya bahkan berubah tidak sehangat biasanya
"Kabarmu gimana?" Cheryl menatap Velia yang sibuk dengan handphone nya
"Seperti yang dirimu lihat" Mendengar jawaban dari Velia yang semakin cuek biasanya dia akan memanggilnya dengan sebutan 'kak' cara dia bicara sungguh bedah Cheryl berdiri pergi dari sana mungkin adeknya sedang dalam mood jelek pikirnya.
.
.
.
.Sejak saat itu sikap Velia semakin dingin dan cuek padanya Cheryl memilih untuk menghindari dari pada ikut kebawa emosi karena sikap Velia, Velia sering sekali keluar ya walau gadis itu suka main tapi dia tidak pernah pergi malam sampai pagi.
Cheryl di markas utama dia memanggil anak buah yang dia suruh untuk mengawasi Velia.
"Saat nona pergi menjalankan misi ada seorang pria bertopeng yang mengikuti nona Velia pria itu terus mengawasi akhirnya saya mengikutinya tiba tiba dia menghilang saya kembali untuk melihat nona Velia, nona Velia bertingkah aneh saat saya kembali dia mulai diam diam suka menghilang dan menyelinap keluar"
Cheryl mendengarkan yang dibicarakan oleh anak buahnya "Kau tertipu oleh pria bertopeng itu dia hanya mengalihkan perhatian mu lalu orang lain menemui Velia" Anak buah terkejut dia benar benar tidak menyadari hal itu
"Sekarang cari tau dimana Velia"
.
.
.
.Cheryl menyelinap masuk kedalam kamar Velia mencari sesuatu yang aneh dia merasa di perhatikan gadis itu menyelidiki sekitar dengan berhati-hati mendekati area buku buku membuka nya satu persatu dari pinggir dan menghadapkannya ke samping dan ya dia menemukan sebuah kamera kecil beruntung Cheryl tak tersorot oleh kamera itu lalu ditas Velia juga Cheryl mengambil sebuah kertas yang ada di atas meja tetapi ada sesuatu yang aneh pikirnya gadis itu mulai mencari lagi dibalik tumpukan baju ada sebuah kertas lagi. Cheryl pergi dari sana setelah merapikan dia menemui yang lain di markas
KAMU SEDANG MEMBACA
̶M̶e̶l̶y̶s̶a ̶D̶i̶r̶g̶a̶n̶t̶a̶r̶a
Teen FictionGadis cantik yang misterius banyak rahasia dihidupnya Yang ingin mencapai misinya Membongkar rahasia dihidupnya