13.

4 0 0
                                    

.
.
.
Hai
.
.
Happy reading

Ethan dan anak buahnya berkumpul di markas geng motor mereka, setiap hari markas akan ramai dengan mereka karena sudah dianggap rumah untuk mereka. Saat sedang asik bermain kartu Kristian datang sambil membawa botol dia berbisik pada Ethan untuk ikut dengannya ke luar ruangan

"Than lo masih ngirim hal kayak gitu?" Ucapan Kristian Ethan langsung menatap serius

"Huh? Engga terakhir kemarin itu" Dia memasukan kedua tangan didalam saku celana

"Ini apa?" Kristian mengangkat botol kaca yang berisi sebuah cairan Ethan mengambil dan memperhatikan

"Gue emang sempet ngirim yang kayak gini tapi udah lama banget lo nemuin ini kapan?" Ethan mencoba mengingat kapan terakhir kali dia mengirim hal ini

"Barusan di lemari kaca kamar markas, stop berurusan dengan obat obat terlarang kayak gini" Kristian mengambil obat itu dia memasukan kedalam kobaran api

.・゜゜・

"Lo warnain rambut lo Mel?" Via mengelus rambut Melysa, kemarin setelah pulang dari Monaco gadis itu mewarnai rambutnya dengan warna abu abu dibagian bawa dan beberapa dibagian atas

"Iyaa bagus ga? " Melysa membalas sambil menyembunyikan wajahnya lipatan tangan di atas meja dia mulai memejamkan matanya hari ini dia sedang tidak mood

"Warnanya cantik kalo disekolah lain mungkin udah dimarahi ya karna warnai rambut" Nabila memperhatikan Melysa

"Woahh lihat ada pelacur disini rambutnya di warnain biar makin menarik pelanggan ya?" Omongan Angel membuat emosi Cheryl naik dia berdiri didepan Angel tersenyum sinis

"Masih hidup lo kemarin sempet sekarat kan ya? Hebat juga lo" Cheryl memperhatikan Angel dari atas sampai bawah sebenarnya Angel takut diperhatikan seperti itu

"Pelacur kok teriak pelacur udah mulai lagi kan? Lo kan maniac sex walau luka lo masih basah" Disaat yang bersamaan Cheryl menekan luka Angel membuat gadis itu berteriak kesakitan lukanya masih basahh

"S-stop sakittt" Karina mencoba membantu tetapi didorong oleh Cheryl

"Mel stop dia kesakitan udah cukup" Nabila berbisik mengelus punggung gadis itu mencoba merendahkan emosi nya

"Udahh cukup Mel" Via memegang tangan Cheryl akhirnya dilepaskan gadis itu dia menatap kepergian Angel

"Udah tenangin diri dulu yaa" Via menenangkan Cheryl

"Gue pergi dulu ya" Nabila dan Via membiarkan dirinya pergi untuk menenangkan diri dari emosinya

Melysa menghela nafas kasar dia ingin cepat cepat pulang moodnya sungguh buruk yang dia inginkan hanyalah tempat sepi dan sendirian tujuannya sekarang adalah taman

"Kak Ethan" Melysa berhenti dia menoleh mendengar nama itu disebutkan Melysa melihat Ethan bersama dengan seorang gadis

"Kak Ethan nanti sibuk ga?" Gadis itu bertanya dengan atusias dia tersenyum manis

"Kenapa?" Balas Ethan cuek lelaki itu menatapnya dengan malas kedua tangan dimasukan kedalam saku

"Nanti boleh pulang bareng engga kak? Boleh ya boleh ya" Gadis itu menatap penuh harapan

"Gak!" Gadis itu menunduk lesu

"Please ya kak sekali aja kan rumah kita searah" gadis itu bergelayut manja dilengan Ethan

̶M̶e̶l̶y̶s̶a ̶D̶i̶r̶g̶a̶n̶t̶a̶r̶aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang