32.

1 0 0
                                    

Happy Reading

Mark membuang nafas kasar karena dirinya anak anaknya menjadi tersiksa seperti sekarang mungkin terlambat untuk menyesalinya, karena dirinya Velya pergi meninggalkan keluarga, Daniel dan Cheryl hampir dipisahkan oleh dirinya dan istrinya mereka mendapatkan banyak luka hingga terkadang dia melihat seperti bukan anaknya, dia tidak ingin membuat Elvan bernasib sama dengan kakak kakaknya beruntung kedua anaknya menjaga Elvan dengan baik. Dia hampir kehilangan istrinya tercintanya lagi sudah cukup dia dipisahkan oleh Lily dulu

"Mikirin apa? Aku masuk sampai tidak tau" Mark tersenyum merasakan kehangatan pelukan istrinya dia mengecup tangan istrinya penuh cinta

"Mikirin pembagian perusahaan untuk anak anak sudah waktunya mereka menjabat bukan?" Lily tersenyum dia bersandar di bahu suaminya

"Bukannya itu sudah kita bahas semalam? Aku tau kamu tidak mikirkan itu" Lily tau Mark berbohong mereka bersama tidak singkat

"Ketahuan rupanya maaf ya sayang bukan bermaksud bohong"

"Aku paham, sekali lagi ini bukan salah kamu penghianat di keluarga wajar apalagi kamu merupakan orang yang penting sama seperti orang tua Ethan kalian mafia dan soal anak anak kita berhasil mendidik mereka dengan baik dan pasti akan berhasil sembuh dari segala trauma yang ada" Mark menahan air matanya dia membalik badan memeluk istrinya

"Velya pergi karena takdir bukan kesalahanmu atau siapapun, kita jaga ketiga anak kita dengan baik sekarang ya mereka tumbuh dengan hebat dan kuat" Lily mengelus punggung Mark memberikan ketenangan untuknya

"Aku akan mengakhiri ini semua segera maafkan aku semuanya jadi rumit sekarang, andai saja dulu aku tidak membuat masalah dengan saudaraku dan kakek dari Ethan mungkin semuanya tidak akan menjadi begini" Lily menunduk mungkin hal terakhir yang dikatakan suaminya itu akan menghancurkan Ethan dan Cheryl

.・゜゜・

Perasaan Melysa tidak enak dia melihat sekitar hari sudah gelap dia sendirian di jalan yang sepi dia baru pulang setelah pergi bermain bersama Via dan Nabila, memang salahnya karena tidak menerima ajakan Via untuk pulang bersama tadi Nabila juga mengajaknya pulang bersama tetapi lagi lagi dia tidak ingin merepotkan teman temannya terlintas satu nama di benaknya saat ini

"Ethan" Gumamnya dia mengambil ponsel yang ternyata sudah berdering duluan Ethan menghubungi terlebih dahulu

"Aku menuju kesana tenang jalan ke tempat ramai dengan segera tunggu sayang" Melysa mempercepat langkahnya dia melihat kebelakang panik karena 5 orang mulai mengejarnya

"Ethann dia semakin dekat"

"Melysa tetap tenang okay, coba cek di gelangmu ada sesuatu disana sayang" Perkataan gadisnya membuat Ethan panik tetapi dia tetap tenang dan berkata dengan lembut

Dengan segera Melysa mengutak-atik gelang nya, seseorang mulai menyerang nya dia terjatuh menahan pisau yang berada dilehernya hingga seseorang menendang pria tersebut dia bernafas lega

"Ethan?" Dia memperhatikan orang tersebut, bukan dia bukan Ethan

"Sayanggg" Ethannya baru saja datang dan membantu nya berdiri memeluknya erat

"Tunggu Anton biar gua yang selesai kan sisanya" Anton berhenti memukuli dia menyeret orang tersebut ke Ethan

"Mel lo oke?" Melysa hanya menatap Anton ingatan saat dirinya dan Anton dipantai kembali

̶M̶e̶l̶y̶s̶a ̶D̶i̶r̶g̶a̶n̶t̶a̶r̶aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang