Sakit Hati Terulang Kembali!

1.5K 38 2
                                    

Setelah percakapan yang begitu lama luna menuruti alex untuk menikah mudah, sekarang luna berjalan kearah kamar bersama calon suaminya. luna masih bingung kenapa alex tiba tiba baik dan menjodohkan ke salah satu mafia pringkat 2 di italia.

"Belry sana mandi biar gue yang siapin baju lo, oh iya pakai lah sabun mandi gue di dalam sana" berly yang melihat sifat luna berubah membuatnya sedikit bingung, apa luna tidak ingin nikah bersamanya atau ada yg lain.

"Tunggu sebentar kenapa jadi cuek gini... apa ada yang salah atau kamu gak mau nikah sama aku sayang? Jika tidak ingin aku akan membantalkan semua" luna hanya membuang nafas kasar dan menatap manik mata berly dan tersenyum sangat tipis.

"Gue gak cuek cuma gue degdegan aja, gue mau kok nikah sama lo meskipun kita dijodohkan mau enggak nya gue akan tetap menikah, sudah jangan mikirkan yang aneh aneh sana mandi gue ambilkan baju buat lo berly!" luna berjalan kearah koper yang berly bawa dari mansion miliknya, luna yang melihat berly masih berdiri di belakangnya membuatnya menggelengkan kepala.

"Kenapa masih diem mau mandi gak, gue capek ngantuk juga sana mandi nanti selsai lo gue mandi juga. Jangan melihatku seperti itu?" Berly hanya terkekeh dan berjalan kearah kamar mandi milik luna, sedang kan luna membuka koper yang di bawa berly luna mencari 1 per 1 baju berly yang akan di pakai.

Setelah berapa menit berly selsai mandi dan pakai baju yang luna pilih. Luna yang lagi memejamkan mata mendengar hembusan nafas berly yang berdiri di sampingnya.

"Kenapa gak bilang kalau sudah selsai? Sini duduk gue bantu rapikan baju lo dan keringkan rambut lo" luna membantu merapikan baju yang berly pakai, luna juga mengambil handuk untuk mengeringkan rambut bely. Berly hanya diam melihat luna yang mengeringkan rambutnya sambil melingkarkan tangan di pinggang ramping luna

"Sayang kenapa kamu begitu cantik kalau di lihat dari dekat, aku berjanji akan menjagamu sepenuhnya aku juga tau semua tentang hidupmu." Luna terdiam tanpa menjawab dan fokus mengeringkan rambut berly

"Sayang kenapa diem terus apa gak capek kamu, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu sayang?" Berly mendongak melihat luna yang masih mengeringkan rambutnya dan dijawab anggukan.

"Karna gue gak suka banyak bicara mau biacara apa coba? Silakan nanti gue jawab kok selagi gue bisa jawab" luna menatap manik mata berly dan melihat pergerakan.

"Apa kamu udah punya pacar sebelumnya, dan lily apakah kakak kandungmu sayang?" Berly yang menarik luna untuk duduk di pangkuannya dan yang di lakukan berly dan luna sama melihat manik mata satu sama lain. Tapi berly tidak faham cara membaca pergerakan mata luna hanya luna yg bisa membacanya.

"Sudah tapi udah masalalu kenapa? Buka lily hanya saudara tiri! Ohiya setelah nikah ikut lah dengan gue tinggal di apartement pribadi gue karna gue gak betah tinggal disini"dengan wajah yang datarnya dan menarik senyum di sudut bibirnya tanpa berly tau. Luna tau berly seorang mafia tapi berly sedikit bodoh karna berapa bulan lalu luna melihat berly di kroyok segerombolan preman.

"Ehm.. tapi kenapa lily sangat sayang padamu tadi aja lily khawatir padamu, baik lah nyonya" luna sedikit kaget karna berly mencium pipinya.

"Hmm, sangat baik sekali!! Aku mau mandi dulu terus turun kebawah" luna berdiri dari pangkuan berly dan berjalan ke arah kamar mandinya. Sedang kan berly berbaring di tempat tidur luna dan memejamkan matanya sambil menunggu luna selsai mandi.

Saat berly masih tertidur tiba tiba pintu kamar luna terbuka berly masih stay menutup matanya dan mendengar suara langkah kaki berjalan kearahnya berly mengirah luna yang sudah selsai mandi dan keluar dari kamar mandi. Wanita itu naik keatas kasur luna dan berbaring di samping berly.

Pintu kamar mandi terbuka luna berjalan kearah tempat tidurnya sedikit syok jika lily tidur di samping berly. Luna yang geram langsung melepar botol parfum kearah tembok membuat lily juga berly terbangun.

Mafia And Ruthless Psychopaths || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang