"Lebih baik kalian diam! Luna baik - baik saja tenanglah jangan berisik." Senyuman gadis kearah temannya juga ke arah Caca.
"Kesini sayang sama mommy." Panggil Luca yang di jawab senyuman oleh sang anak.
"Aku gak percaya sama kamu Luca! Kamu kan sudah janji muncul saat Luna jadi pemimpin BLACKROSE. Tolong kembalikan Luna aku mohon Luca kamu gak kasian sama anak juga suaminya jika tubuhnya kamu ambil alih secara paksa."
"Gak percaya apa sih bastian! Aku akan muncul selamanya sampai anak iblis ini lahir. Bayi yang di kandung Luna bukan anak mereka berdua melainkan anak iblis! Kamu tau kan Ruby membisikan sesuatu di telinga Luna sebelum pergi. Tidak! Aku kasihan jika Luna meninggal itu pun bukan Luna aja tapi kalian semua dalam bahaya." Gadis itu sambil mengusap rambut Caca yang terus meleluknya.
"Tunggu sebentar ini gimana sih? Luca itu siapa Bastian kan istriku hanya Luna." Berly mulai bingung
Bastian mulai menjelaskan dengan pelan pelan agar Berly faham dan tidak marah terlebih dahulu pada istrinya karna mereka semua tidak tau kenapa bayi di kandung Luna milik Giovanni. Berapa temannya juga tidak percaya jika Luna melakukan hubungan badan dengan Giovanni, Luca juga menjelaskan jika bayi itu muncul dalam rahim Luna karna Giovanni diam - diam menyuntikan sperma miliknya saat Luna tertidur bersama Berly dan yang paling syok Giovanni pernah melakukan hubungan badan saat Luna tertidur bersama Berly.
"Jadi itu semua ada di kamu Berly. Jika kamu mempertahankan bayi ini sampai lahir kamu yang akan kehilangan Luna." Luca sambil mengusap punggung Berly dan tersenyum tulus.
"Jika bayi itu di angkat apakah bisa hamil lagi. Aku gak mau kehilangan istriku Luca." Tanya Berly dengan suara begetar.
"Bisa Berly. Sebenernya bukan kamu aja yang kecewa tapi Luna dan aku juga sangat kecewa parah saat Giovanni melakukan itu." Helahan nafas Luca sangat panjang jika ingat waktu itu.
"T-tapi kalau bayi nya di angkat seluruh orang tau pastinya. Aku minta maaf tidak bisa jaga kalian berdua." Lihir Berly sambil mengeratkan pelukannya.
"Bilang aja mati kalau gak bayi nya apa gitu. Gak perlu minta maaf sekarang kamu yang harus menjaga Luna kedepannya, ucapan Ruby akan menjadi nyata. Kalau kamu emang siap aku akan perintahkan semua dokter atur jadwal."
"Tapi Luca gak ada jalan lain selain itu. Kalau Luna marah gimana, jangan gitu dong bilang sama Ruby." Bastian dengan sedikit khawatir dengan ide Luca.
"Gak ada! Mau Luna hidup atau mati gitu aja. Luna gak bakal marah percaya sama gue. Bilang aja sendiri sama Ruby kalau berani."
"Tapi kalau bayi nya sudah di angkat apakah Luna akan kembali?" Tanya Aletta dengan ragu.
"Tidak aku akan berada di tubuh Luna berapa bulan karna gue ingin melihat situasi kedepan. Gue juga ingin ketemu Giovanni dan keluarganya, setelah itu akan gue kembalikan Luna."
"Janji kamu kembalikan Luna. Baik lah aku memberikan izin untuk kebaikan Luna ke depan nya. Tapi bisakah kamu menjaga Luna jika dalam bahaya Luca." Chelzea bertanya penuh harapan kearah Luca.
"Janji aku tidak pernah berbohong masalah itu. Iya aku kan melidungi Luna dan kalian semua, oke kalau gitu operasi akan di lakukan besok."
"Terimakasih Luca. Terimakasih banyak aku sayang kamu Luca. Baiklah kita besok memepersiapkan semua." Chelzea langsung peluk Luca dan bisa menangis terseduh.
"Gak perlu berterima kasih gue tulus kok. Aku tidak pernah sayang kalian hanya Luna yang sayang tulus pada kalian! Aku hanya tidak ingin berteman dengan siapapun." Tangan Luca mengusap punggung Chelzea dengan penuh kehangatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia And Ruthless Psychopaths || END
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang begitu cantik mempunyai seribu sifat yang sangat susah di tebak. Suatu hari nanti gadis cantik ini di jodoh kan kepada seorang mafia yang begitu tampan.