ITALIA 🖤

8.6K 161 2
                                    

Dalam sebuah ruangan gelap tampak seorang gadis sedang duduk samping tempat tidurnya dengan wajah banyak luka, gadis itu tiap hari dapat pukulan dari orangtuanya

"Kenapa hidupku seperti ini, kenapa daddy terus membelah jalang kesayangannya dari pada anaknya sendiri"

"Aku sangat merindukan mami, kenapa mami meninggalkan ku secepat ini aku sangat merasa sendirian"

Gadis itu yang dari tadi berguman tanpa sadar ada seseorang masuk ke dalam kamarnya, orang itu adalah daddy kandungnya berjalan ke arah anak gadis dan menarik rambut anak gadisnya.

"Ohh pintar sekarang, berani sekali kamu mengambil uang di perusahaan daddy dasar anak kurang ajar"

"Ahh... sakittt dad... tolong lepaskan ini sangat sakittt... aku tidak pernah mengambil uang perusahaan dad"gadis itu hanya berpura sakit di hadapan alex dan dipandang lemah sebenarnya gadis itu tidak merasakan sakit karna sudah terbiasa sejak kecil.

"Berani sekali kau berbohong kepada daddy, ini apa buktinya di dalam berkas ini ada nama kamu!" Melemparkan berkas itu di wajah anak gadisnya, gadis itu mengumpulkan semua berkas yang di lepar daddy. Gadis itu membaca 1 per 1 surat itu dan benar nama nya ada di berkas itu.

"Dad aku bisa jelasin semua, tolong dengarin sebentar saja aku mohon dad"

"Dad tidak butuh penjelasan lagi, kamu itu harusnya bersyukur daddy masih merawat kamu dan mau membayar biaya pendidikanmu"

"Pergi dari mansion saya tidak ingin melihat wajahmu, ingat kamu lah yang membuat istriku meninggal dalam melahirkanmu anak pembawah sial!!" Alex pergi meninggalkan anak gadis itu yang terkejut dengan ucapan seorang alex

"Anak pembawa sial? mami meninggal karna aku? Jika waktu bisa di putar aku tidak ingin di lahirkan di bumi ini!!"
Gadis itu menundukan kepala dengan tangan mengepal tanpa sadari bibi yang mengurus gadis cantik ini sudah di sampingnya dan mengusap rambut gadis cantik ini.

"Non ini bukan salah non, tuhan sudah mengatur semua jadi non harus sabar jangan pernah menyalahkan diri non"

"Bi apa aku tidak boleh bahagia? Kenapa setiap ada masalah aku yang kenak pukulan terus menerus, aku kangen mami bi" gadis itu memeluk bibi dan menangis sesegukan

"Non dengerin bibi nona boleh bahagia, non yang sabar jika tuan marah tolong jangan melawan tahan rasa sakit itu nanti non tidak bakal merasakan rasa sakit lagi, bibi juga kangen nyonya non" Gadis itu melepaskan pelukan dan juga menghapus air matanya, gadis itu menantap mata bibi tanpa mengucap apapun.

"Non mau makan biar bibi ambilkan ya dibawah atau mau bibi masakan makanan kesukaan non"

"Tidak perlu bi aku masih kenyang sebelum kesini aku sudah makan bi, bi saya pamit pulang dulu tolong jaga diri baik baik ya bi selama saya tidak kesini. Jika bibi ingin bertemu dengan saya datang lah ke apartement" gadis itu memberikan kartu nama milik nya

"Non juga hati hati di jalan, jangan lupa makan ya non jangan berantem lagi sama siapa pun non"

Gadis itu hanya menganggukkan kepala dan berjalan ke arah pintu kamarnya dan menuruni anak tangga mansion tidak lupa di ruang tamu ada kakak tiri juga ibu tiri, gadis itu terus berjalan tanpa melihat mereka disana.

"Hei lo anak pembawa sial! apa lo tidak di ajarkan sopan santun di sekolahmu?" Ucap kakak tirinya dan gadis itu tetap berjalan tanpa merespon mereka

"Kurang ajar kamu yaa! Apa kamu budek anak saya lagi bilang padamu anak sialan!!" Langkah kaki gadis itu berhenti dan menoleh ke arah mereka dan menatap tajam dan melanjutkan jalan ke arah pintu mansion. Setelah keluar dari pintu mansion gadis kecil itu menaiki motor sport kesayangannya dan bergegas pergi dari mansion.

Mafia And Ruthless Psychopaths || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang