Kesabaran Luna Di Uji Oleh Inisial Rafa?

800 13 1
                                    

"Luna ada apa kok wajahnya di tekuk gitu? Apa ada masalah?" Giovanni yang lagi menatah bahan bahan yang ia beli dari supermarket.

"Perasaan gue gak enak gio. Kayak ada sesuatu yang menghantam di dada gue." Gadis itu sambil menyandarkan tubuhnya ke sofa dan sambil menghisap rokok.

"Princess tenang lah itu hanya perasaan kamu. Aku yakin devano baik baik saja." Ucap bastian yang lagi membantu giovanni.

"Tapi gue kangen devano! Ikut gue cari devano yuk. Habis ini ulang tahun devano soalnya." Rengekan seorang luna.

"Luna.. ini sudah malam mau cari dimana? Tenang dulu oke ayah juga masih cari devano."

"Tapi kita gak mungkin diem terus kayak gini aletta! Ini udah lebih satu minggu devano belum ketemu."

"Gue tau lun tapi gak mungkin kita cari malam malam gini! Mau ke arena balap juga gak ada disana, devano itu di culik bukan kabur dari apartemen luna sayang!!" Aletta menghelah nafasnya jika luna bukan bosnya sudah di hajar habis - habisan.

"Ngajak berly sana! Lagian ini sudah malam besok sekolah luna.. bisa - bisa telat lun kayak tadi OMG!!" Frustasi seorang chelzea melihat tingkah luna.

"Sayang, temenin aku cari devano yuk... sebentar saja mau yaaa.." Gadis itu sambil menoleh ke arah suaminya yang sibuk dengan ponselnya.

"Sudah malam sayang. Besok aja oke." Tanpa melihat wajah istrinya membuat luna jengkel bangkit dari sofa juga menghentakan kakinya lari ke arah tangga mansion dan langsung masuk ke dalam kamar sambil menutup pintu sangat keras

BRAK...

"Astaga luna!!! Itu anak gak bisa di omongi sama mulut." Giovanni hanya menghelah nafas sambil mengusap dadanya.

"Berly samperin sana istrimu itu! Lama - lama gue mati muda gara - gara itu anak." Ucap giovanni sambil mengusir berly menyuruhnya untuk masuk juga ke kamarnya. Berly hanya menjawab dengan tatapan malas saat berurusan dengan istrinya.

Pria itu berjalan menaiki anak tangga dengan raut wajah sangat pasrah. Sampai depan kamar pria itu menyiapkan mentalnya menghadapi istrinya dengan sifat randomnya.

Pria itu mendorong pintu kamar sangat pelan dan langkah kaki itu mulai masuk kedalam kamar melihat istrinya duduk menghadap balkon. Saat pria itu menutup pintu di kejutkan gelas kaca melayang kearah tembok kamar membuat pria itu freeze.

"Kenapa masuk! Sana fokus aja sama ponselmu dan balas aja itu chat dari pacarmu!" Tatapan sinis luna ke arah suaminya.

"Kenapa sifatmu kayak gini! Aku suamimu luna!!! Apa kah pantas seorang istri melempar barang ke arah suaminya!!!" Dengan nafas memburu melihat tingkah istrinya bikin orang mati mudah betul kata giovanni.

"Ya kamu itu orang istrinya lagi ngomong malah fokus maen posel aja terus!!! Lagi chatan sama siapa sih? Sama pacar kamu atau sama selingkuhanmu!!" Sambil menujuk suaminya yang berjalan kearanya.

"Tapi kan aku jawab! Iya beda lagi kalau aku gak jawab sayang! Sama rafael sayangg.. pacar siapa sih selingkuhan siapa? Aku sudah nikah sudah punya istri." Pria itu naik di atas kasur sambil menyelipkan rambut kecil di belakang telinga istrinya.

"Tapi aku gak suka kayak gitu!! Kamu tuh serius banget chatnya. Terus!!!" Gadis itu memainkan kacing baju suaminya.

"Maaf ya sayang janji gak gitu lagi. Lagi ada urusan penting sayang. Gak ada terusnya istriku tercinta." Pria itu melihati tangan istrinya yang memainkan kancing bajunya.

"Maaf terus tapi nanti di ulangi lagi! Sepenting apa sih sampai segitunya aku dari tadi lihatin kamu mau makan sampai selsai makan pengang ponsel terus!! Bohong!!" Gadis itu tiba - tiba mencubit perut suaminya membuat meringis kesakitan.

Mafia And Ruthless Psychopaths || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang