Mafia And Ruthless Psychopaths || END

Happy day to all and a threat to Luna

Berly yang dari tadi hanya melihat wajah sang istri tanpa berkedip tangan kekar Berly mengusap rambut sang istri sambil mengecup kening istrinya. Luna yang belum tidur merasakan sentuhan tangan suaminya yang kemana - mana.

"Tidur daddy, kamu mikirin apa? Soal anak aku mau punya anak tapi aku masih belum hamil dad. Kalau gak percaya ikut aku ke kamar mandi kita cek biar kamu percaya." Gadis itu sambil membuka kedua matanya sambil mengecup bibir suaminya.

"Belum ngantuk mom, gak mikir apa - apa sayang. Kalau di cek kamu hamil gimana? Apa kamu akan menolak anak kita." Berly sambil menarik Luna dalam pelukannya dan mengusap perut istrinya.

"Bohong! Iya gpp sayang aku malah seneng kalau hamil. Tidak sama sekali sayang, iya udah ayok ikut ke kamar mandi kita cek bareng - bareng apa hasilnya." Berly menjawab dengan anggukan bangkit dari kasur langsung menggendong istrinya ala bridal style berjalan kearah kamar mandi.

Di dalam kamar mandi pria itu terus melihati istrinya saat membaca cara pakai Test pack yang benar, tapi Luna sedikit bingung dengan alat test pack karna ia belum pernah pakai.

"Dad, ini gimana cara pakainya. Aku takut salah kamu kan sebelumnya pasti pernah beli ini alat." Dengan wajah linglungnya melihat wajah suaminya di pantulan kaca kamar mandi. Berly hanya tersenyum dan memeluk tubuh istrinya dari belakang sambil mengecup leher Luna.

"Sini aku bantu, ini kan ada contohnya kalau Satu garis tebal muncul menandakan tidak terjadi kehamilan, sedangkan kemunculan dua garis dengan intensitas ketebalan yang berbeda menandakan terjadinya kehamilan. Jadi kamu harus kencing dulu sayang terus baru ini dicelupkan kedalam urin selama 5-10detik. Nanti hasilnya bakal kelihatan sayang." Luna sampai menjawab dengan anggukan dan membawa wadah kosong buat pipis.

"Ini sudah dad kamu aja ya? Kan aku belum pengalaman. Kamu kan pengalaman kayak gini." Gadis itu sambil meletakan urin di atas wastafel sambil menatap suaminya sambil meninta peluk. Berly hanya tersenyum melihat tingkah istrinya seperti anak kecil dan akhir ini Luna sering minta peluk kalau tidur.

Berly sambil memeluk istrinya dan memasukan test pack kedalam urin milik istrinya sambil menunggu hasilnya, Berly melumat bibir Luna dengan kelembutan dan menggendong tubuh Luna juga menyandarkan ke dinding kamar mandi.

Luna hanya bisa pasrah jika suaminya sudah mengkukung tubuh mungilnya, suara desahan yang di buat Luna membuat Berly tersenyum. 10detik kemudian Berly sambil menurunkan tubuh istrinya yang terus meminta peluk seperti anak kecil. Tangan kekar Berly mulai mengambil test pack dengan jatung berdetak sangat cepat.

"Dad aku takut sama hasilnya." Gadis itu sambil mendongak kearah suaminya yang melihat hasilnya. Berly dengan perlahan melihat hasil test pack sedikit shock dengan hasilnya membuat Luna memutar tubuhnya dan mengambil hasil test pack di tangan suaminya yang bengong.

"Dad inii bener Luna h-hamill... ini gak bohong kan Dad?" Gadis itu sambil memutar tubuhnya dengan air mata membasahi pipi cantiknya. Berly langsung memeluk tubuh istrinya sangat erat dan mencium kening Luna.

"Terimakasih sayang, aku janji akan menjaga anak kita dan keluarga kecil kita dengan selamat." Luna terus menangis dan tidak percaya kalau ia benar - benar hamil. Luna baru ingat jika ia hamil akan ada banyak masalah yang akan datang mengancam keluarga juga dirinya, Luna hanya menutup semua tanpa memberi tau suaminya.

"Dad, jangan kasih tau siapa - siapa dulu jika aku hamil. ( これはBLACKROSEと私たちの小さな家族にとって最大の脅威です ) Ini adalah ancaman terbesar untuk BLACKROSE juga keluarga kecil kita." Gadis itu sambil menarik tangan suaminya ke perut buncitnya.

"Kenapa emangnya mom? Mereka juga harus tau jika kamu sedang hamil. Bahasa apa yang kamu pakai atau tidak tau artinya istriku." Berly menggendong istrinya ala bridal style berjalan keluar dari kamar mandi berjalan ke tempat tidur. Pria itu menurunkan istrinya dengan pelan - pelan sambil mengecup bibir sang istri.