Kepulangan Luca ke mansion

190 2 0
                                    

"Hore... Mommy sudah boleh pulang." Caca sampai lopat di atas sofa membuat Luca menggeleng kepala.

"Kakak jangan lompat - lompat nanti jatuh sayang." Ucap Berly sambil melingkarkan tangan di pinggang Luca.

"Hihihi maaf daddy. Soal nya caca seneng banget kalau mommy sudah boleh pulang." Gadis kecil itu sambil tersenyum menujukan gigi rapihnya.

"Iya daddy maafin sayang. Sekarang turun jangan lompat - lompat sayang." Ucap Berly yang di turutin Caca.

"Sudah lah biarin selagi gak berbahaya." Luca sambil melepaskan pelukan Berly

"Tapi sayang nanti kalau jatuh gimana! Kamu gak tau bagaimana Caca kamu hanya Luca tau apa!" Jawab Bely sedikit menaikan nada tinggi membuat Luca menatap begitu aneh.

Luca tanpa menjawab dan langsung menggendong Caca pergi dari ruangan itu meninggalkan Berly sendirian. Luca sangat benvi dengan keributan karna jika dia menjawab sama aja Luca akan membunuh Berly hidup - hidup.

"Mommy itu daddy kok di tinggal sendirian. Mommy sama daddy jangan berantem terus nanti Caca sedih."

"Daddy itu ambil barang mommy sayang. Mommy gak berantem sayang, mungkin daddy lagi capek aja sudah jangan di pikirin." Jawab Luca dengan santai sambil berjalan kearah parkiran.

Berly keluar dari ruangan sambil membawa barang Luca keluar dan melihat Luca masih melewati lorong Rs. Berly melihat cara jalan Luca sangat lah berbeda dengan Luna dan ia sedikit menyesal karna menaikan suaranya.

Dalam perjalan mereka berdua hanya diam tanpa ada sedikit pun pembicaraan membuat Caca juga mertua nya sedikit bingung. Sampai mansion mereka di sambut oleh pembantu juga teman - teman nya disana, Luca melihat Devano hanya diam saja dan menghindar saat bertemu.

"Ikut bersamaku ada yang aku mau bicarakan sama kamu." Pinta Luca sambil menggegam tangan Devano berjalan kearah kolam renang. Berly juga yang lain hanya diam tidak berani ikut campur tapj mereka bisa mendengar ucapan Luca.

"Kenapa kamu menjauh! Aku minta maaf jika membentak kamu kemarin." Tatapan Luca mulai berkaca - kaca di hadapan Devano.

"Aku gak mau sakitin kamu Luca. Aku yang minta maaf gak seharusanya aku bentak kamu dan aku sadar posisi kamu jadi istri orang." Jawab Devano membuat air mata Luca membasahi pipi cantiknya.

"Kamu gak salah aku yang salah, aku yang egois itu semua demi kamu. Luna yang istri Berly bukan aku Dev, aku juga mau jujur sama kamu selama ini." Dengan suara sedikit gemetar dan melihat Berly juga yang lain.

"Kenapa kamu lakukan itu. Aku tau dari Rafael jika kamu sudah nikah dan tidak mau mencariku saat itu juga kamu bilang ingin nikah juga dengan Rafael."

"Karna dari awal aku yang menyukaimu bukan Luna Dev. Dimana saat itu aku sangat sakit hati kamu selingkuh! Kenapa kamu jahat sama aku~ hiks... hiks... hiks.." tangisan Luca semakin dan ia memukul dadanya sendiri membuat Devano menarik dalam pelukannya. Aletta juga yang lain syok jika selama ini mencintai devano bukan Luna tapi Luca, Berly mendengar itu terdiam dan selama ini salah faham kepada Luna.

"Aku sangat egois! Aku hanya pentingkan dunia hitamku dari pada kamu~ aku melakukan itu karna Luna aku tidak ingin dia terluka cukup AKU!!" Tangan Luca meremas kemeja Devano sambil menangis segukan.

"Hei dengerin aku dulu oke. Aku tidak pernah selingkuh sama siapapun! Wanita itu yang langsung menciumku. Jangan salahkan dirimu kamu gak salah cantik, aku juga tidak ingin menyakiti perasaan suami kamu. Aku juga ber terimakasih sudah bertahan detik ini dan sudah mencintaiku. Tapi maaf aku harus pergi." Jawab Devano mulai melepaskan pelukan dan ingin pergi meninggalkan Luca.

Mafia And Ruthless Psychopaths || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang