"Yang lain tinggal kan gue jangan ada yang masuk! Gue ingin berbicara dengan bajingan satu ini." Ucap gadis itu sambil tersenyum miring.
"T-tapi Luna.." gadis itu langsung menatap tajam dengan aura yang sangat berbeda membuat semua bodyguard juga teman nya keluar dari gedung itu.
Di dalam gedung begitu gelap hanya tersisa dua orang Luna dan Nico Bratva. Pria itu terkapar dengan banyak luka di tubuh nya sedangkan Luna juga mendapat luka di bagian tangan, wajah dll.
"Gue ingin bertanya sesuatu sama lo, siapa yang menyuruh kejadian 5thn lalu. Gue akan melepaskan lo dan memberikan apa yang lo mau tapi kasih tau siapa dalang semua ini." Tangan gadis itu sambil memain kan belati sudah penuh darah.
"T-tapii janji jangan bunuh gue. Sebenernya Rere juga Lily adalah istri dari Mr.zico ayah Gio. M-mereka melakukan ini karna ingin mengambil harta mami kamu. Gue dengar lo menyekap Zero dan membunuh Fio. Tolong selamat kan gue, gue salah gue minta maaf." Dengan suara gemetar membuat gadis itu menghelah nafas panjang.
"Tidak. Shiball beraninya mereka menipu gue! Ada lagi yang harus aku tau. Harta? Mereka tidak akan bisa merebut dari saya. Hm kenapa. Baik lah gue akan melepaskan lo tapi ceritan semuanya." Ucap gadis itu yang mendengarkan cerita Nico dengam gemetar yang terus di tatap tajam oleh gadis itu. 1 jam berlalu pria itu selsai mencerikan semua nya membuat emosi gadis itu makin murka.
"Baik lah kau boleh pergi sejauh mungkin, ini kamu bisa pakai akses milik gue." Gadis itu berdiri dan menghelah nafas. Pria itu menjawab anggukan dan berjalan mulai meninggalkan gudang tapi otal licik gadis itu melepaskan satu tembakan di tempurung kepala nya dan berapa kali di tubuh nya.
Langkah kaki gadis itu berjalan mengambil kartu milik nya dan membakar gedung itu juga berjalan keluar. Tatapan gadis itu sangat membenci melihat Giovanni yang mendekat di samping nya.
"Kita pergi dari sini." Langkah kaki gadis itu berjalan meninggal ka teman nya yang sedikit bingung karna sifar Luna berubah total.
"Princess kamu gpp kan." Giovanni sambil memegang tangan Luna dan membuat gadis itu menjawab anggukan. Langkah kaki gadis itu berjalan sambil melepaskan berapa tembakan kearah Rusa di depan sana.
"Jika kalian lapar itu makan rusa atau daging manusia?" Gadis itu memutar tubuh nya sambil tersenyum miring kearah mereka semua. Semua teman Luna hanya bisa diam dan tidak berani menjawab apapun.
Pov End
Satu minggu berlalu gadis itu tidak kunjung pulang membuat Berly makin depresi karna istrinya tidak menepati janji nya. Caca yang melihat Berly ikut sedih apa lagi teman - teman nya merasa ada yang kurang darinya.
6 Bulan berlalu...
Hari tiap hari selsai sekolah Berly tiap hari mengurung diri di kamar dan minum alcohol begitu banyak. Rafael juga yang lain bingung kadang Berly marah - marah tengah malam membuat Caca ketakutan sampai gadis itu di titip kan ke orang tua Rafael.
"Berly tolong kendalikan emosimu. Kasian Caca kangen sama lo tapi dia takut karna lo marah gak jelas." Ucap Rafael sambil menepuk bahu Berly yang duduk di kantin.
"Kemaren gue ke rumah Rafael Caca kurusan terus sekolah nya terganggu. Oh iya ayah nya Gio kemana sih?"
"Berly gue tau lo kangen Luna tapi jangan gini. Lihat wajahmu banyak luka, gue tau semalam lo berantem kan sama preman. Tapi pikirin diri lo, Luna akan pulang pegang omongan gue." Ucap Zico sambil menaruk minuman juga manan. Pria itu tetap diam tanpa menjawab apapun membuat ke lima teman nya menghelah nafas kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia And Ruthless Psychopaths || END
Novela JuvenilMenceritakan seorang gadis yang begitu cantik mempunyai seribu sifat yang sangat susah di tebak. Suatu hari nanti gadis cantik ini di jodoh kan kepada seorang mafia yang begitu tampan.