"Kenapa kamu menarik sumpah kamu nak. Luna ayah hanya takut jika selama kamu hamil banyak orang yang jahat sama kamu nak, ayah tidak mau kehilangan kamu cukup mami kamu aja." Ayah Giovanni sambil memberikan obat itu agar racun dalam tubuh Luna tidak menyebar.
"Karna Luna ingin menjadi seorang ibu dan Luna tidak akan kayak gini terus ayah. Meskipun Luna punya Caca tapi Luna juga harus memberikan keturunan. Jangan takut ayah Luna akan menjaga kalian semua dan membalas dendam Luna kepada The Devil's. Luna janji gak bakal ninggalin kalian semua, Luna akan berada di samping kalian semua." Gadis itu sambil merasakan reaksi obat yang ia minum sedikit pusing. Tidak lama kemudian pintu kamar terbuka melihatkan sosok pria bertubuh kekar berlari kearah Luna sambil memeluk sangat erat.
"Hei kamu kenapa? Aku gpp Giovanni, jangan gini dong nanti aku makin bersalah." Ucap Luna sambil mengusap punggung Giovanni yang terus memeluknya sangat erat. Giovanni tetap diam tanpa menjawab apapun membuat Luna menghelah nafas dan melihat wajah suaminya sedikit marah karna dari tadi Luna melakukan hal gila.
"Kamu sudah siap dan yakin menjadi seorang ibu untuk anak yang kamu kandung. Luna apa kamu tau The Devil's adalah bajingan yang sangat kejam, bajingan itu hampir memperkosa kamu nak. Sampai sekarang ayah masih benci ke banjingan itu!" Ucap ayah sambil menggendong Caca yang ketiduran di sofa.
"Yakin ayah, Luna sudah siap menjadi ibu untuk anak - anak Luna. Luna tau ayah, jadi Luna ada niat untuk membalas dendam kejadian 5thn lalu dan menghabisi mereka semua agar Luna lega ayah." Ucap Luna yang di larang ayahnya untuk membalas dendam. Gadis itu yang tidak mau kalah sampai mengancam apapun agar di beri izin, ayah hanya pasrah dan memberikan izin tapi teman - temannya harus ikut untuk turun ke medan perang dan harus membawa bodyguard.
Giovanni juga ayah sambil menggendong Caca keluar dari kamar membiarkan Luna juga Bastian istirahat terlebih dahulu. Berly yang menemani istrinya yang sedang melamun dan memikirkan kondisi Bastian.
"Sayang mikirin apa hm.. mau makan sesuatu mom." Berly sambil mengusap rambut istrinya.
"Gak mikirin apa - apa dad. Mau peluk aja boleh gak dad." Luna sambil menoleh kearah suaminya dan sambil merentangkan tangan. Berly melihat itu hanya tersenyum dan menarik tubuh istrinya.
"Jangan bohong sayang, aku tau kamu memikirkan Bastian juga The Devil's itu kan. Sayang jika ayah mengizin kan kamu tetap aku tidak akan izin kamu mom. Tadi Rafael mengirimkan foto sebuah botol aqua yang di minum." Ucap Berly sambil mengecup bibir istrinya.
"Siapa sih yang bohong itu! Orang aku mikirin apa - apa juga dasar aneh. Terserah kamu mau kasih izin enggak aku tetap berangkat. Hm." Gadis itu melepaskan pelukan dan membelakangi tubuh suaminya sambil memejamkan mata.
Berly hanya menghelah nafas dan ikut berbaring sambil memeluk tubuh Luna dari belakang sambil mengecup leher istrinya, Tangan kekar Berly sambil mengusap perut istrinya.
"Sayang lihat sini kenapa gitu. aku cuma tanya sayang gak lebih, aku gak kasih izin karna kamu lagi hamil anak kita sayang. Apakah penting kamu membalas dendam 5thn itu? Aku tau kamu tidak tidur." Gadis itu hanya tetap diam tanpa menjawab apapun membuat Berly menghelah nafas dam menatik tubuh istrinya agar lebih dekat.
"Iya sudah sekarang mau nya kamu gimana mom. Aku turutin dari pada ngambek terus nantinya." Ucap Berly dengan pasrah karna ia juga mau ngelarang malah Luna diem terus. Gadis itu mendengar ucapan suaminya langsung membelikan badan.
"Berikan aku izin cuma itu aja yang aku minta. Jika gak mau juga gpp gak usah bicara sama aku 1thn." Berly sedikit shock dengan ucapan istrinya.
"1tahun? Sayang kamu pikir kita itu pacaran. Kita sudah nikah sayang apa lagi sebentar lagi anak kita juga bakal lahir. Baik lah aku memberikan izin tapi kamu harus janji pulang dengan selamat sayang." Tangan kekar Berly sambil menyelipkan rambut di belakang telinga Luna
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia And Ruthless Psychopaths || END
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang begitu cantik mempunyai seribu sifat yang sangat susah di tebak. Suatu hari nanti gadis cantik ini di jodoh kan kepada seorang mafia yang begitu tampan.